Les Privat Mama 2

Posted by SP on

SUHU DOMINO

6100game - Novita putuskan untuk memancing anaknya dahulu.“Sayang.. menurut kamu mama cantik nggak?”“Cantik mah.. cantik banget..”“Seksi nggak sayang?”“iya mah..”“Berarti kamu nafsu dong liat mama?”“Iya mah.. Dennis nafsu liat mama.. mama cantik banget, seksi, menggoda..” Novita tersenyum mendengar jawaban Deni, sepertinya caranya cukup berhasil. “Hihi, kamu nakal yah.. Apanya mama yang bikin kamu nafsu sayang?” goda Novita lagi sambil tetap mengocok penis Deni. “Semuanya mah.. wajah mama, susu mama, paha mama, memek mama.. kontol Deni ngaceng terus kalau liat mama” kata Deni mulai berani ngomong jorok. “Hihi.. mesum kamunya.. udah pandai yah ngomong jorok ke mama.. terusin sayang.. ngomong aja..” “Deni pengen ngentotin mama.. oughh.. ngulum tetek mama yang penuh susu sampai puas” “terus sayang? apa lagi? puas-puasin aja ngomong joroknya ke mama” “Deni pengen genjotin memek mama pake kontol Deni terus terusan.. siramin peju Deni ke memek mama tempat Deni lahir dulu sampai mama hamil anak Deni” Novita tertawa renyah mendengar ucapan anaknya ini, ternyata bisa-bisanya anaknya berfantasi seperti itu ke mamanya. “Ngghh.. mau keluar mah.. gak tahan lagi..” lenguh Deni. “Keluarin aja sayang.. gak usah ditahan” “Aaah…. Novitaaaaa” teriak Deni menyebut nama mamanya.

Novita menutup kepala penis Deni dalam genggaman tangannya, sehingga akan membuat sperma Deni tertampung di tangannya. Beberapa detik kemudian muncratlah sperma Deni dengan banyaknya ke tangan Novita. Melumuri tangan mamanya dengan spermanya sendiri. Deni merasa sangat puas sekali, semakin hari onani yang dia rasakan semakin nikmat saja. “Hihi.. banyak nih sperma kamu” kata Novita menunjukkan tangannya yang berlumuran sperma anaknya. “Enak yah sayang? Puas kan?” “Eh, tapi kayaknya kamu masih cepat aja keluarnya.. sepertinya perlu mama kasih latihan nih” kata Novita sambil membersihkan tangannya.

“Latihan gimana mah?” tanya Deni yang tidak paham maksud mamanya. “Latihan biar kamu bisa tahan lebih lama.. kan malu ntar kamu sama pacar kamu kalau kamu kecepetan keluarnya” jelas Novita. Sebuah ide yang gila yang entah dari mana datangnya tapi dia coba menjelaskannya dengan alasan yang masuk akal. “Oo.. emang gimana caranya mah?”
“Hmm.. kamu biar mama bantuin onani, ntar kita hitung berapa waktunya sampai kamu keluar. Kita lihat perkembangan kamu tiap onani” kata Novita menjelaskan layaknya seorang trainer, dan benar kalau dia mulai saat itu menjadi seorang trainer sex bagi anaknya Deni. Novita mulai membantu melatih ketahanan Deni dengan tetap menggunakan tangannya, bagaimanapun dia tidak mau untuk melakukan hal lebih dari ini. Novita sendiri tidak begitu yakin benar atau tidak cara ini ampuh bagi Deni. Tapi sedikit demi sedikit Deni mulai lebih lama jebol pertahanannya. Mereka melakukan itu siang atau sore hari saat papanya Deni sedang berkerja, rata-rata mereka melakukannya 1 sampai 2 hari sekali. Meski pernah juga dalam sehari Deni sampai 2 kali berlatih hal tersebut. Untuk memberi Deni semangat, mamanya kadang memberinya hadiah kalau Deni bisa mencapai waktu yang ditentukan Novita. Bisa berupa ciuman, pelukan, dan uang jajan tapi Novita tidak mau memberinya lebih dari itu seperti hadiah-hadiah erotis. Sampai saat ini mereka masih menjaga agar hal ini tidak ketahuan oleh papanya Deni.

Pernah hari itu Deni yang tidak tahan minta dionanikan oleh mamanya, padahal papanya berada di rumah saat itu. Mereka melakukannya diam-diam di dalam kamar mandi saat papanya sedang menonton tv. Deni yang masuk duluan dengan dalih akan mandi, kemudian dengan diam-diam mamanya juga masuk tidak lama kemudian. “Gila kamu.. entar ketahuan papa bisa dihajar kamu”
“Maaf deh ma..”
“Hihi.. kayaknya makin hari kamu makin lancang aja yah.. tapi gak papa deh.. mama suka kalau kamu terus terang gini ”Merekapun akhirnya melakukan hal itu lagi di sela-sela mandinya Deni, tapi Novita masih tetap mengenakan pakaiannya. Tentu saja mereka tidak bisa bebas bicara mendesah seperti biasanya karena ada papanya di rumah. “Ayo sayang.. keluarin yang banyak” kata Novita berbisik sepelan mungkin. “Ngghh.. mah..” lenguh Deni tertahan. Sperma Deni tumpah lagi di tangan mamanya. Tapi apa yang dilihatnya kemudian membuat darahnya berdesir, mamanya menjilati sedikit lelehan spermanya. “Ueekk.. asin yah ternyata peju kamu..” kata Novita berbisik sambil tersenyum menggoda. Deni cuma merespon ucapan mamanya dengan tersenyum karena tidak tahu harus ngomong apa. Setelah itu mamanya keluar dari kamar mandi setelah membersihkan tangannya, meninggalkan Deni yang masih meneruskan mandinya. Hari itu Deni melakukan hal itu lagi dengan Novita. Tapi lagi-lagi dia tidak dapat bertahan lama hanya dengan kocokan tangan mamanya. Spermanya kembali tumpah hanya dalam tiga menit lebih sedikit.

“Udah keluar sayang?” tanya Novita melihat ke arah mata anaknya yang sedang meringis kenikmatan sehabis ejakulasi. Dia sadar anaknya sedikit demi sedikit mulai menunjukkan perkembangan, yang dulunya hanya tidak mampu lebih dari satu menit kini sudah lebih baik. “Masih belum bisa lama nih ma..” kata Deni, terlihat wajah lesu di raut mukanya. Dia masih belum bisa untuk mencatatkan rekor waktu yang lebih lama lagi. “Udah lebih bagus kok.. setidaknya ada perkembangan, mama yakin kok kamu bisa lebih baik besok..” Kata Novita sambil mengedipkan matanya. Dia ingin anaknya mendapatkan pengalaman seks yang cukup nantinya dan tidak ingin membuat anaknya mendapatkan malu dari pacarnya karena ejakulasi yang cepat. “Gimana kalau kamu ajak temanmu kemari, ikut latihan denganmu” sebuah usul yang terdengar gila meluncur dari mulut Novita. Deni sendiri terkejut mendengar usul ibunya tersebut. Mengajak temannya kemari? Untuk ikutan merasakan kenikmatan dari tangan ibunya? sungguh gila ide mamanya. “Kok harus mengajak orang lain segala sih ma?” tanya Deni mencoba mengetahui apa yang sebenarnya mamanya pikirkan. “Gini sayang.. mama pikir kamu akan lebih semangat kalau kamu ada lawannya. Jadi ntar kamu lomba deh sama temanmu siapa yang paling lama, ntar yang menang dapat hadiah deh dari mama” jawab Novita. Sebuah alasan yang Deni pikir ada benarnya juga omongannya, pasti dengan suasana seperti itu membuatnya lebih semangat dan tidak ingin cepat cepat keluar, pikir Deni. “Oke deh ma.” Kata Deni menyetujui.

SUHU DOMINO

6100game

Deni sebenarnya sedikit ragu untuk mengajak temannya. Dia juga tidak tahu siapa yang akan dia ajak. Beberapa temannya memang ada yang menyukai mamanya Deni. Hal itu Deni ketahui saat mengajak temannya main ke rumah. Teman-temannya yang abg labil seperti halnya Deni tentu saja tidak bisa lepas melihat wanita cantik, termasuk Novita, mamanya Deni. Mereka berkomentar betapa cantik dan seksi mamanya. Deni yang mendengar hal tersebut awalnya tidak suka, tapi setelah dia perhatikan ternyata omongan temannya ada benarnya juga. Walaupun Novita sudah berumur 34 tahun dan sudah melahirkan 2 orang anak, bahkan yang paling kecil sedang tahap menyusui, tapi tubuh Novita masih terawat dengan baik karena dia rajin olahraga untuk mengembalikan bentuk tubuhnya setelah melahirkan. Dengan kulit putih mulus dan bentuk tubuh yang bagus serta wajahnya yang manis menjadi daya tariknya. Suami-suami tetanggapun banyak yang melirik-lirik ke Novita saat Novita belanja ke warung ataupun melakukan aktifitas di luar rumah. Sungguh anak-anak remaja sekarang mudah sekali mendapat akses porno dari internet, hal itulah yang membuat mereka begitu labilnya kalau melihat wanita cantik.

Deni yang sebenarnya polos, mulai ikut-ikutan temannya. Diantara teman-temannya yang rata-rata berpikiran mesum ini ada yang paling parah, Raka namanya. Raka sendiri dianggap bos oleh rombongan geng yang Deni ikut-ikutan ini. Itu karena usia Raka yang sudah 17 tahun yang memang selayaknya sudah sma. Deni sering dimintai uang rokok oleh Raka, walaupun berat hati tapi terpaksa juga diberi oleh Deni. Beberapa hari kemudian di sekolah, entah kenapa Deni malah ingin mengajak Raka ke rumah. Ya.. sebaga rival latihannya bersama mamanya tentunya. Deni sendiri yang menerangkan panjang lebar ke Raka tentang maksud tujuannya. Mendengar penjelasan Deni ini, tentu saja Raka semangat bukan main dan menyetujuinya. Sudah lama dia tertarik pada mamanya Deni. Walaupun Novita bukan gadis abg tapi sungguh menggoda dan nafsuin seperti artis milf Jav yang sering dia tonton.

 Akhirnya setelah pulang sekolah Deni mengajak Raka ke rumahnya. “Ma.. Deni pulang mah.. Deni ajak teman nih..” kata Deni masuk ke rumah yang tidak terkunci dan mempersilahkan Raka duduk di sofa tamu. “Mah, ni Raka.. yang dulu juga pernah main kesini” kata Deni pada Novita. Tidak lama kemudian Novita muncul yang sepertinya habis menidurkan bayinya di kamar. Dia mengenakan daster rumahan biasa, meskipun begitu dia tetap saja terlihat cantik. “Oh.. Raka” Novita tersenyum manis sambil menerima salaman tangan teman anaknya itu. Raka mencium punggung tangan Novita. Mata Raka tentu saja sudah mulai kelayapan kesana kemari menerawang ke tubuh wanita ini. Novita sebenarnya sadar mata anak itu kelayapan melihat tubuhnya, tapi entah kenapa dia merasa horny diperhatikan seperti itu. Sepertinya sifat eksibisionisnya muncul kembali. Sifat nakalnya yang pertama dia alami saat dia masih gadis dahulu yang sampai sekarang masih tetap ada. Ya.. dia memang senang kalau dirinya menjadi pusat perhatian kaum Adam. Tidak terkecuali oleh teman-teman anaknya sendiri.

6100game

“Kamu udah dengar kan dari Deni?”
“Hehe.. udah tante, tapi beneran nih boleh ikutan?”
“Hihi.. iya, boleh kok. Kamu mau kan bantu Deni?”
“Hehe.. oke tante, Raka senang malah bisa bantu kaya gini” Novita tersenyum manis mendengar ucapan Raka tersebut. “Ya udah, kalian mau sekarang?” tanya Novita dengan senyum di bibirnya.
“Ntar yang menang tante kasih uang jajan deh..” tambahnya lagi. Deni dan Raka akhirnya setuju untuk saat itu juga memulai latihan ketahanannya. Deni cukup malu-malu juga untuk telanjang di depan Raka. Tapi Raka malah terlihat tidak sabaran dan langsung saja membuka celananya. Cukup terkejut Novita melihat kelamin Raka yang ternyata cukup besar, beda sekali dengan milik anaknya Deni. Novita berusaha menyembunyikan keterkejutannya tersebut, walaupun matanya tetap menatap takjub anak seusia Raka memiliki penis sebesar itu. “Umur kamu berapa sih Raka?” tanya Novita ke Raka.
“17 tahun tante”
“Ohh.. pantesan” sebenarnya Novita cukup heran juga Raka masih smp dengan usia segitu, tapi Novita tidak ingin terlalu mempedulikannya dan membahas hal tersebut. “Pantesan kenapa ya tante?” tanya Raka karena sedikit bingung.

“Ahh.. nggak, mau tau aja.. hihi” “Yuk mulai” ajak Novita. Dia kemudian bersimpuh di tengah-tengah Deni dan Raka yang telah bertelanjang bulat dan sudah ngaceng dari tadi. Deni sendiri sebenarnya masih merasa tidak nyaman dengan adanya Raka yang ikut. Tapi sudah terlambat, dia sendiri yang mengajak Raka kemari. Dada Deni berdebar karena akan melakukan hal ini lagi, bahkan kini temannya ikut serta. Tangan Novita mulai mengocok kedua penis remaja tanggung ini di sisi kiri dan kanannya. Yang mana salah satunya milik anaknya sendiri. “Ahh… ma..” lenguh Deni penuh kenikmatan.
“Enak sayang? Kamu sendiri gimana Raka? Enak kocokan tante?” tanya Novita dengan wajah nakal pada dua remaja itu. “Iya tante, sedaap.. hehe, akhirnya kesampaian juga bisa dikocokin tante”
“hmm?? Maksud kamu?”
“hehe.. iya, sejak liat tante pertama kali Raka jadi suka sama tante. Raka jadi ngayalin tante tiap coli.” “Ha? jadi kamu sering ngayalin tante? Dasar kamu kecil-kecil udah gini..” kata Novita sambil tetap mengocok penis mereka. Setelah beberapa saat, terlihat ekspresi dari Deni yang sepertinya sudah tidak tahan untuk keluar. “Ma… gak tahan.. agghh…”
“Croot.. crroot” tumpahlah sperma Deni di hadapan ibu dan temannya itu. Spermanya berlumuran tumpah di tangan ibunya.
“Oughhh.. mah.. enak..” lenguh Deni kenikmatan.
“Yess.. gue menang, iya kan tante? Raka yang menang kan?”
“Iya-iya kamu yang menang. Hmm.. kamu mau tante lanjutin sampe keluar gak?”
“hehe.. mau dong tante”
“Ya udah..” tangan Novita kembali mengocok penis Raka. Tidak butuh waktu lama karena Raka memang sudah horny dari tadi. Tangan Novita pun kini berlumuran sperma Raka. “Udah kan? kalian bersih-bersih dulu sana gih”
“Iya ma..”
“Iya tante..” jawab Deni dan Raka bersamaan.
Mereka akhirnya bersih-bersih tidak lama setelah itu.


Bersambung..


BACA JUGA !!!

6100game

SUHU DOMINO


Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Petting Dengan Kakak

SUHU DOMINO SUHU DOMINO 6100game - Nama aku Dendi 18 tahun, aku dua bersaudara, aku anak kedua dimana kakakku perempuan berusia 4 tahun...