Sensasi Di Toilet Umum

Posted by SP on

SUHU DOMINO

6100game - Di suatu siang yang panas sekali, aku menghapus peluh yang menetes hampir seperti hujan. Dengan sapu tangan coklat yang selalu kutaruh di saku celana sebelah kanan, setengah celingak-celinguk di depan papan pengumaman jadwal ujian, aku beranjak lemas melangkahkan kaki ke kantin fakultas ekonomi di belakang kampus. Beberapa anak angkatan di bawahku tersenyum menyapa ke arahku sambil menundukkan kepala, aku kurang seberapa mengenal mereka, tapi kubalas senyuman itu dengan ramah sambil tetap menunjukkan kerepotanku membawa buku-buku akuntansi yang super duper berat itu. Singkat cerita, setelah menenggak sebotol kecil sprite dingin dan membayarnya, aku kembali ke gedung ekonomi, menanti kuliah siang yang terasa lama, karena waktu itu masih jam 12 lebih, dan kampus sepi karena hari jum’at. Akupun memilih duduk di taman kampus dengan rindangya pohon-pohon hijau taman gedung ekonomi. Sekitar 10 atau 15 menit melamun, sesosok gadis yang kukenal melangkah tergesa-gesa sambil membetulkan BH nya, dan tampak sama kerepotannya dengan aku, membawa setumpuk buku yang tampak tak seimbang dengan ukuran tangannya yang mungil. Gadis berkulit putih itu tampak mengenaliku, lalu setengah berlari menghampiriku sambil mengurai seulas senyuman manisnya. “Haiiiii”

Serunya. “Hai juga”, sahutku.. Dia langsung mengibaskan tangannya ke bangku tempat aku duduk, takut ada debu yang akan mengotori celana jeans ketatnya, seketat jeansnya itu membelit pantat cantiknya yang terbungkus CD berenda hitam kesukaanku, yang nampak samar tercetak padat pada lekukan antara paha, memek dan batas paha belakangnya, aku menelan ludah dan kontol ku mulai bergejolak. Dia menunduk, tak sengaja memperlihatkan BH renda nya yang tampak menggantungan dada nya yang ber-cup B, lalu segera mengambil posisi memulai obrolan dengan segala keluh kesah kerepotannya di rumah mengerjakan tugas akuntansi manajemen, sampai ribetnya mengurusi manajemen pabrik pakaian milik bokapnya yang sedikit mengalami mis-manajemen. Aku menanggapinya dengan senyum dan komentar-komentar singkat yang membangun, sampai tanpa sadar tangannya mendarat di tengah pahaku, tak sengaja menyenggol burungku yang lagi berdiri yang entah kenapa membuat aku tidak tahan dan ingin memasukan kontol ku kedalam lobang vagina nya yang sangat menawan itu. Spontan dia nyeletuk bingung : “Eh, lho, kamu kok bangun ? sejak kapan ? hayoop… mikirin apaa? pasti yang jorok-jorok yaa ?, dan komentar itu semakin panjang seiring makin merahnya mukaku, aku hanya bisa menunduk malu. Tanpa bisa kutebak dia memberikan sebuah kejutan yang sangat-sangat membuat aku suprise setengah mati jantungan “Emmm, mau dibantuin nga ?” Wow, pikirku, hemm, aku setengah bingung juga, bagaimana kita bisa “gituan” di kampus? setengah sadar bibirku mengucap, “Wah, Tan… mau dimana nih ?”. kita ke lantai 3 aja yuk, kan masih sepi.

Setengah ragu namun dikalahkan oleh nafsuku aku menurut saja dengan sarannya. Biar nggak bikin curiga OB kampus yang bagian nge-pel, Tania pun beranjak duluan ke lantaii 3 dan langsung menuju kamar mandi, lalu menguncinya dari dalam, selang 5 menit, aku menyusuk naik ke lantai 3 dan telah memastikan sama sekali tidak ada orang, aku menuju kamar mandi yang letaknya di pojok dan relatif terhalang pembatas ruangan, aku mengetuk pintu kamar mandi yang tertutup. Cklik, terdengan slot dibuka, lalu aku mendorong pelan pintu itu sedikit, menyelinap, lalu cepat-cepat menutupnya seraya menghela nafas panjang karena deg-deg’an sekaligus capek merasakan terjalnya tangga gedung ekonomi, Tania tersenyum sambil langsung menarik pinggangku mendekat, dan langsung tanganku ter-alih membuka kancing kemeja Tania, dan menyelipkan tanganku ke sela-sela bh rendanya.

Bunyi ciuman kami seolah bergema, menyadarkan kami yang larut dalam ciuman untuk mengurangi volume suara yang akan membuat orang penasaran saat mendengarkannya itu. Aku yang sangat tak sabar mencumbu Tania dengan ganas, leher dan telinganya tak luput dari sasaran jilatan lidahku, yang membuatnya mendesah manja. Dilepasnya kacamatanya dan ditaruh didalam tasnya yang tergantung di pintu, lalu tangannya beraksi dengan lihai melepas kancing celana, melorotkan celana panjangku, dan menyelipkan tangannya untuk meraih, menarik, dan mengurut batang kemaluanku yang menegang dan pucuknya berubah kemerahan karena terangsang. Aku juga melakukan hal yang sama dengan menarik celana panjang jeans ketatnya sebatas paha, berikut celana dalam berenda hitamnya yang sexy, lalu meraba kemaluannya dengan gemas, karena bulu-bulunya baru saja dicukur, sehingga belahan kemaluan pinknya sangat menggoda jari telunjuk dan jari manis tangan kananku mengarah ke bibir kemaluannya dan menariknya ke samping kiri dan kanan, sementara jari tengahku memainkan klitorisnya yang mungil dan mulai menegang. “Ouchhh…” rintih Tania di telingaku sambil matanya berkejap-kejap merasakan nikmat yang menjalari tubuhnya. “Sssshhh..Ahhhh”, balasku merasakan nikmatnya kocokan tangan Tania yang dibasahi sedikit air.

Sambil terus meremas dada mungilnya yang mulus, adegan saling meraba itu berlangsung selama beberapa menit. “Yuda…”, bisiknya sambil mendorong tubuhku perlahan menjauh, aku mengerti apa yang dimauinya, Aku membantunya melepas celana jeans dan celana dalamnya, menggantungnya di dekat tas. Tania lalu duduk di tepian bak kamar mandi, satu kakinya diangkat ke atas kloset duduk, tangannya ke belakang menyangga tubuhnya, dan setengah meliuk menggoda dengan tatapan penuh birahinya, dia menyorongkan memeknya ke depan, sambil tangannya meraih dadanya sendiri, memilin putingnya, dan meremas payudaranya dengan gerakan memutar ke atas. Aku langsung melepas celanaku, menaruhnya lalu segera berjongkok di depan selangkangan Tania, lalu menjilati belahan mekinya yang terbuka lebar, menjejakan hidungku, menghirup aroma wangi khas memeknya yang selalu harum karena dia rajin membasuhnya dengan ramuan jawa dan meminum jamu-jamu yang selalu membuat kondisi memeknya terjaga.

SUHU DOMINO

6100game

“Sssshhhh…Aahhhh…” desahnya sambil meremas rambutku. Kuselipkan dua jemariku, kuputar dan kumasukan perlahan dalam-dalam, lalu kutarik dengan cepat, untuk kembali ku hujamkan ke dalam sambil menjilati ujung klitorisnya. Tania semakin menggelinjang ke-enakan, bibirnya digigit, dan mulai meracau. Didorongnya pundakku tiba-tiba, dan keluar kata singkat dari bibirnya yang berpoles lipstik pink tipis menggoda “Duduk di kloset gih…”, senyumnya tersimpul. Aku segera bangkit, menutup kloset, dan duduk di atasnya, mengangkangkan kaki, sehingga batang kemaluanku mendongak seolah menantang, dengan testis berkerut karena terangsang. Tania tak berlama-lama, langsung berlutut bertumpu pada kedua telapak atas kakiku yang masih bersepatu, memandangku sebentar dengan gemas.

Kuelus rambut sebahunya, kuremas gemas, lalu kudorong perlahan ke arahku. Seolah mengerti dikedipkannya dengan jenaka kedua bola matanya, bibirnya mulai menyambut kepala penisku yang sudah demikian merona merah.. cup.. dikecupnya, lalu dijulurkannya lidahnya tepat pada lubang bagian atas, ditariknya garis ke bawah lewat jalur pada kepala penis, batang bawah, terus ke bawah, dan di lahapnya sebelah bola nagaku, dikulum, dipijat digigit kecil dan diputarnya kembali lidahnya ke atas, membuatku menggelinjang tertahan.

Sungguh sensasi yang sangat luar biasa. Aksi nekat kami masih berlangsung sampai saat terdengar suara langkah mendekat yang membuat desah nafas kami sama-sama tertahan sesaat. “Sssttt…”, instruksiku singkat agar Tania menghentikan aktifitasnya dan kami sama-sama diam sampai akhirnya suara langkah yang sempat mendekat itu beranjak dan terdengar menjauh. Kami saling memandang dengan sedikit rasa tegang dan deg-deg’an yang masih tersisa dalam hati. Tapi kemudian berubah menjadi senyum merona pada wajah kami masing-masing. Batang kemaluanku yang sempat melemas kembali digenggam oleh Tania, sambil kembali dia dengan gemas mengecup dan mengulum burungku. dengan sesekali membuat gerakan “deep throat” yang membuat nafasku tertahan, seolah akan mencapai klimaks saja. “Yuda…emmmmhhh…masukin sekarang ya?” Pintanya manja.

Akupun segera berdiri dan membimbing kedua lenganya untuk bangkit. Aku berdiri membelakanginya, sementara dia membalikkan diri untuk berpegang pada tepian bak kamar mandi, mengambil posisi menungging sambil berdiri. Aku segera mengelus pantatnya yang mulus & menggairahkan itu, mencari sela-sela di antara rambut kemaluannya yang tipis, daging bertumpuk kemerahan itu tampak menggoda dengan sedikit lelehan bening yang mengalir basah.

6100game

Aku mengarahkan batang penisku ke belahan merekah itu dengan tangan kiri, sementara tangan kananku terlingkar lewat pada tubuh kanan Tania, membuka bibir kemaluannya agar mempermudah penetrasi. Kugesekkan kepala kontolku perlahan untuk merasakan sensasi hangatnya cairan miliknya, dan setelah licin, aku mulai mendorong kepala penisku ke dalam mulut mekinya yang mulai melebar, terus semakin dalam, setelah masuk sepertiganya aku berhenti. Kedua belah tanganku meraih payudaranya dari belakang, merabanya, memberi pijatan kecil pada putingnya yang menegang. meremasnya, sementara Tania membalikkan lehernya ke arah mukaku.

Aku mencium nya dan menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya yang mengeluarkan rintihan-rintihan pelan, sambil menggerakan pantatku dengan gerakan mendorong kedepan, membuat kontolku semakin tertanam dalam hangatnya dua belah daging lembut dan lembab yang seolah merangkul dan menghisapnya dalam. “Emmmhhhkk Ahhhkk” Suara Tania tertahan saat aku memasukan kontolku dengan gerakan tusukan mendalam, bibirnya masih menempel dan mendesah, mengeluarkan aroma nafas hangatnya yang mulai memburu Tania menggoyangkan pantatnya dengan gerakan memutar, sementara aku memaju mundurkan kontolku dengan sedikit memiringkan pantatku, menciptakan sensasi luar biasa bagi kami berdua.. “Aaahhh..Eeehhhkk..Ouchh…Yuda”, seru nya perlahan sambil terus menggoyangkan pantatnya.

Peluh menetes di lehernya yang kujilati, dan cairan dari kemaluannya membuat sensasi suara bergesekan yang terdengar merdu di telinga. “Cpakkkk…cpakkk…”, membuatku semakin bersemangat meremas payudara Tania yang semakin keras. “Masukin yang dalam doongggg”, pintanya. Aku menurutinya dengan memperlahan gerakanku dengan tetap mempertahan ritme, irama, dan sodokan yang semakin intensif, agresif dan dalam. Ingin aku memandang wajah Tania lebih leluasa saat bercinta, aku mencabut kemaluanku, membalikkan badan Tania dengan segera, mendudukkannya di tepian bak kamar mandi membimbing kedua kakinya melingkari pantatku, dan kembali aku memasukkan burungku.

Aku memeluk punggungnya, menahan tubuhnya agar tak terjatuh ke belakang, sambil terus menggoyangkan pantatku, menggauli Tania yang terengah-engah sambil memejamkan matanya sambil mencium bibir dan mulutku dengan penuh gairah “Yuda… cepetin donk” please, aku mau nyampai nih…”, serunya di antara desahan nafas yang memburu dan lenguhannya yang menggairahkan. Aku menciumi bibirnya sambil mempercepat gerakanku, menahan agar teriakan orgasmennya tak terdengar dari luar kamar mandi “Yuda, sekarang ya.. sekarang !!”, aku memberi beberapa sodokan mendalam sambil menggoyang pantatku memutar, dan disambut gelora dahsyat hentakan tubuh Tania yang terhempas pada dada dan perutku. “Aaahhkkk.. Yuda…Ouuchhhh..Emmmhhh”, tangannya menggapai testisku dan meremasnya, membuat gerakan ku semakin mendalam di dalam hangatnya memek Tania yang mengeluarkan lelehan lendir bening keputihan yang membasahi seluruh batang kontolku.

Tania melemas, namun masih memeluk dan menciumiku.. “Ah, curang, kamu belum nyampai ya?“ tanyanya “Iya nih”, sahutku sambil tersenyum.. “Kamu memang perkasa ya”, pujinya. “Ah, bisa aja kamu”, aku lalu mencabut penisku, dan tampak lelehan dari vaginanya menetes ke lantai kamar mandi, dan sebagian mengalir di paha mulusnya. “Ayo sini aku keluarin kamu”, katanya singkat, dan aku dibimbingnya duduk di kloset, dia membelakangiku, duduk di atas pangkuanku dengan mengangkangkan kakinya lebar-lebar, sambil tangan kirinya membimbing kontolku kembali membelah memeknya yang basah. “Aaahh .. Tania.. ..” , pahaku menegang sesaat, pantatku terhujam dalam, batang penisku hilang tertelan memeknya yang merekah merah, spermaku muncrat deras ke dalam memeknya yang disambut lenguhan panjang Tania yang ternyata meraih orgasmenya untuk kali yang kedua “Aaahh…”, “Yuda…”, tubuhnya memompa beberapa kali sampai kontolku melemah. Lelehan spermaku dan cairan memeknya meluber keluar membasahi paha, selangkangan dan kemaluan kami. Tania menciumiku dengan lembut. “Kamu hebat banget sih”, senyumnya aku hanya menjawab pujiannya dengan senyuman.

Tamat.



BACA JUGA !!!

6100game

SUHU DOMINO

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Petting Dengan Kakak

SUHU DOMINO SUHU DOMINO 6100game - Nama aku Dendi 18 tahun, aku dua bersaudara, aku anak kedua dimana kakakku perempuan berusia 4 tahun...