Janda Muda

Posted by SP on

SUHU DOMINO

6100game - Pada suatu pagi, sekitar pukul setengah delapan aku sedang nongkrong di warnet langgananku. Sengaja aku nongkrong disitu karena sering ada gadis2 cantik yang browsing di warnet itu, aku seorang hunter yang hebat tentu saja tidak mau melewatkan calon mangsa yang banyak itu hehe. Ketika sedang ada di depan, ngobrol dengan OP yang juga sama mesumnya, tiba2 ada seorang wanita muda yang memakai baju ketat oranye dengan logo perusahaan madu terkenal dengan jilbab ketat yang dililitkan ke leher dam masuk ke balik kerah bajunya. Kutaksir usia wanita itu sekitar 28-30an tahun. Wah, montok juga nih, pantatnya yang memakai jenas ketat nampak sangat bahenol.

Segera aku bertanya nomor bilik warnetnya kepada si OP mesum, lalu aku message lewat bilik yang sudah biasa aku pakai. "hai.." tulisku. "kenalan dunk" "siapa ini ya?" kata dia. "boleh kenalan gak.. aku yang tadi duduk diluar.." kataku lagi. "oh, boleh.." jawabnya. "namaku Iwan, kamu?" "aku Fini." Akhirnya percakapan melalui message warnet itu berlanjut, sampai ketika dia keluar bilik warnet, aku kenalan langsung dan ngajak dia makan pagi, tapi dia sudah akan beranjak pulang. "kalo gitu aku antar deh, boleh gak mbak?" kataku. "tapi ada yang marah gak nih.." Dengan berusaha sedemikian hebat, akhirnya dia mau kuantar. Selama di mobil, akhirnya aku tahu kalau dia adalah seorang janda muda yang bercerai dengan suaminya. Sekarang usia wanita montok berjilbab ketat ini 31 tahun, dan mempunyai anak 1 yang duduk di TK nol kecil. "aku tunggu deh, kamu nanti mau jemput anakmu kan? Aku temenin.." kataku sesampainya dirumah petak kontrakan wanita cantik montok itu. Dia mengangguk sambil tersenyum dan mempersilahkan aku masuk. Sampai didalam, segera dia membuatkan aku minuman dingin dan akhirnya kami ngobrol lagi.

SUHU DOMINO

6100game

Lama kelamaan, obrolan kami semakin mendalam, sambil aku sedikit demi sedikit mendekati tubuh montoknya. Pada sebuah kesempatan, ketika dia kukira sudah tidak akan melawan, segera kuraih tangannya, Mbak Fini tidak menolak. Kemudian kami sama-sama berpagutan bibir. Ternyata, wanita cantik ini sangat agresif. Belum lagi aku mampu berbuat lebih banyak, ternyata ia menyentuh selakanganku. wanita berjilbab ketat itu terkejut ketika melihat kejantananku sudah setengah berdiri. Tanpa basa-basi, aku segera membuka celana jeansku dan memperlihtakan penisku yang sudah tegak. Segera kusorongkan kedepan wajahnya yang masih terbalut jilbab ketat. Pelan2 dia menyentuh kejantananku serta meremas-remasnya. "Oh.. ennaakk.. terussh.." desis ku sengaja kukeraskan, agar mengundang gairahnya untuk berbuat lebih jauh. Tiba-tiba Mbak Fini berjongkok, serta melumat kepala kontolku. "Uf.. Sshh.. Auhh.. Nikmmaat.." Mbak Fini sangat mahir seperti tidak memberikan kesempatan kepada ku untuk berbuat apa-apa. Dengan semangat, Mbak Fini terus mengulum dan mengocok kontolku.

Aku terus dibuai dengan sejuta kenikmatan. Sambil terus mengocok, mulut Mbak Fini terus melumat dan memaju-mundurkan kepalanya. "Oh.. aduhh.." teriakku kenikmatan. Akhirnya hampir 10 menit aku merasakan ada sesuatu yang mendesak hendak keluar dari kontolku. "Oh.. tahann.. sshh. Uh.. aku mau kkeluaar.. Oh.." Dengan seketika muncratlah air maniku ke dalam mulut Mbak Fini, sampai membasahi dagu dan mengalir ke jilbabnya. Sambil terus mengocok dan mengulum kepala kontolku, Mbak Fini berusaha membersihkan segala mani yang masih tersisa. Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Mbak Fini tersenyum. Lalu aku mencium bibirnya. Kami berciuman kembali. Lidah Mbak Fini terus dimasukkan ke dalam mulutku. Aku sambut dengan mengulum dan menghisap lidahnya. Perlahan-lahan kejantananku bangkit kembali. Kemudian, tanpa kuminta, Mbak Fini melepaskan seluruh pakaiannya termasuk bra dan CDnya, kecuali jilbab ketatnya karena itu semakin membuat gairahku naik.. Mataku tak berkedip. Buah dadanya yang montok berwarna putih mulus dengan puting yang kemerahan terasa menantang untuk kulumat. Kuremas-remas lembut payudara Mbak Fini yang semakin membesar. "Ohh.. teruss Wan.. Teruss.." desah Mbak Fini. Kuhisap-hisap pentil Mbak Fini yang sudah mengeras, semnetara tangan kiriku menelusuri pangkal pahanya. Akhirnya aku berhasil meraih belahan yang berada di celah-celah pahanya. Tanganku mengesek-geseknya.

Desahan kenikmatan semakin melenguh dari mulut Mbak Fini. Kemudian ciumanku beralih ke perut dan terus ke bawah pusar. Aku membaringkan tubuhnya ke kasur. Tanpa dikomando, kusibakkan paha Mbak Fini. Aku melihat vaginanya berwarna merah muda dengan rumput hitam yang tidak begitu tebal. Dengan penuh nafsu, aku menciumi memek Mbak Fini dan kujilati seluruh bibir kemaluannya. "Oh.. teruss.. Wan.. Aduhh.. Nikmat.." Aku terus mempermainkan klitorisnya yang lumayan besar. Seperti orang yang sedang mengecup bibir, bibirku merapat dibelahan vaginanya dan kumainkan lidahku yang terus berputar-putar di kelentit Mbak Fini seperti ular cobra. "Wan.. oh.. teruss sayangg.. Oh.. Hhh." Desis kenikmatan yang keluar dari mulut Mbak Fini semakin membuatku bersemangat. Kusibakkan bibir kemaluannya tanpa menghentikkan lidah dan sedotanku beraksi. "Srucuup-srucuup.. oh.. Nikmat.. Teruss.. Teruss.." teriakan Mbak Fini semakin merintih. Tiba-tiba Mbak Fini menekankan kepalaku ke memeknya, kuhisap kuat lubang memeknya. Mbak Fini mengangkat pinggul, cairan lendir yang keluar dari memeknya semakin banyak. "Aduhh.. Akku.. keluuaarr.. Oh.. Oh.. Croot.. Croot."

Ternyata Mbak Fini mengalami orgasme yang dahsyat. Sebagaimana yang Mbak Fini lakukan kepadaku, aku juga tidak menghentikan hisapan serta jilatan lidahku dari memek Mbak Fini. Aku menelan semua cairan yang keluar dari memeknya. Terasa sedikit asin tapi nikmat. Mbak Fini masih menikmati orgasmenya, dengan spontan, aku memasukkan kontolku ke dalam memeknya yang basah. Bless.. "Oh.. enakk.." Tanpa mengalami hambatan, kontolku terus menerjang ke dalam lembutnya vagina Mbak Fini. "Oh.. Mbak Fini.. sayang.. enakk." Batang kontolku sepeti dipilin-pilin. Mbak Fini yang mulai bergairah kembali terus menggoyangkan pinggulnya. "Oh.. Wan.. Terus.. Sayang.. Mmhhss.." Kontolku kuhujamkan lagi lebih dalam. Sekitar 15 menit aku menindih Mbak Fini.. Lalu Mbak Fini meminta agar aku berada di bawah. "Kamu di bawah ya, sayang.." bisik Mbak Fini penuh nikmat. Aku hanya pasrah. Tanpa melepaskan hujaman kontolku dari memeknya, kami merubah posisi. Dengan semangat menggelora, kontolku terus digoyangnya. Mbak Fini dengan hentakan pinggulnya yang maju-mundur semakin menenggelamkan kontolku ke liang memeknya. "Oh.. Remas dadaku.. Sayaangg. Terus.. Oh.. Au.. Sayang enakk.." erangan kenikmatan terus memancar dari mulut Mbak Fini. "Oh.. Mbak Fini.. terus goyang sayang.." teriakku memancing nafsunya. Benar saja kira-kira 15 menit kemudian goyang pinggul Mbak Fini semakin dipercepat.

6100game

Sembari pinggulnya bergoyang, tangannya menekan kuat ke arah dadaku. Aku mengimbanginya dengan menaikkan pinggulku agar kontolku menghujam lebih dalam. "Wann.. Wan.. Ah.. aku.. Keluuaarr, sayang.. Oh.." Ternyata Mbak Fini telah mencapai orgasme yang kedua. Aku semakin mencoba mengayuh kembali lebih cepat. Karena sepertinya otot kemaluanku sudah dijalari rasa nikmat ingin menyemburkan sperma. Kemudian aku membalikkan tubuh Mbak Fini, sehingga posisi Mbak Fini di bawah. Aku menganjal pinggulnya dengan bantal. Aku memutar-mutarkan pinggulku seperti irama goyang dangdut. "Oh.. Mbak Fini.. Nikmatnya.. Aku keluuarr.." Crott.. Crott.. Tttcrott. Aku tidak kuat lagi mempertahankan sepermaku.. Dan langsung saja memenuhi liang vagina Mbak Fini. "Oh.. Wan.. kau begitu perkasa." Telah lama aku menantikan hal ini. Ujar Mbak Fini sembari tangannya terus mengelus punggungku yang masih merasakan kenikmatan karena Mbak Fini memainkan otot kemaluannya untuk meremas-remas kontolku. Kemudian, tanpa ku komando, Mbak Fini berusaha mencabut kontolku yang tampak mengkilat karena cairan spermaku dan cairan memeknya. Dengan posisi 69, kemudian Mbak Fini meneduhi aku dan langsung mulutnya bergerak ke kepala kontolku yang sudah mulai layu. Aku memandangi lobang memeknya. Mbak Fini terus mengulum dan memainkan lidahnya di leher dan kepala kontolku. Tangan kanan Mba Fini terus mengocok-ngocok batang kontolku. Sesekali Mbak Fini menghisap dengan keras lobang kontolku. Aku merasa nikmat dan geli. "Ohh.. Mbak Fini.. Geli.." desahku lirih. Namun Mbak Fini tidak peduli. Ia terus mengecup, mengulum dan mengocok-ngocok kontolku. Aku tidak tinggal diam, cairan rangsangan yang keluar dari vagina Mbak Fini membuatku bergairah kembali. Aku kemudian mengecup dan menjilati lobang memeknya.

Kelentit Mbak Fini yang berada di sebelah atas tidak pernah aku lepaskan dari jilatan lidahku. Aku menempelkan bibirku dikelentit itu. "Oh.. Wan.. nikmat.. ya.. Oh.." desisnya. Mbak Fini menghentikan sejenak aksinya karena tidak kuat menahan kenikmatan yang kuberikan. "Oh.. Terus.. Sss." desah Mbak Fini sembari kepalanya berdiri tegak. Kini mememeknya memenuhi mulutku. Mbak Fini menggerak-gerakkan pinggulnya. "Ohh.. Yaahh. Teruss.. Oh.. Ooohh" aku menyedot kuat lobang vagina Mbak Fini. "Wan.. Akukk ohh.. Keluuaarra.. Ssshhss.." Mbak Fini menghentikan gerakannya, tapi aku terus menyedot-nyedot lobang memeknya dan hampir semua cairan yang keuar masuk kemulutku. Kemudian dengan sisa-sisa tenaganya, kontolku kembali menjadi sasaran mulutnya. Aku sangat suka sekali dan menikmatinya. Kuakui, Mbak Fini merupakan wanita yang sangat pintar membahagiakan pasangannya. Mbak Fini terus menghisap dan menyedoti kontolku sembari mengocok-ngocoknya. Aku merasakan nikmat yang tiada tara. "Oh.. Mbak Fini.. Teruss.. Teruss.." rintihku menahan sejuta kenikmatan. Mbak Fini terus mempercepat gerakan kepalanya. "Au.. Mbak Fini.. Aku.. Keluuarr.. Ohhhh.." Croott.. Croott.. Croot.. Maniku tumpah ke dalam mulut Mbak Fini. Sementara Mbak Fini seakan tidak merelakan setetespun air maniku meleleh keluar. "Terimakasih sayang.." ucapku.. Aku merasa puas.. Mbak Fini mengecup bibirku. akhirnya karena kelelahan kami tertidur pulas.


Tamat.



BACA JUGA !!!

6100game

SUHU DOMINO

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Petting Dengan Kakak

SUHU DOMINO SUHU DOMINO 6100game - Nama aku Dendi 18 tahun, aku dua bersaudara, aku anak kedua dimana kakakku perempuan berusia 4 tahun...