Akibat Bertanya Kepada Orang Yang Salah

Posted by SP on

SUHU DOMINO

6100game - Warung yang menjual minuman keras itu, terletak jauh dari keramaian di pinggir kota . Warung itu selalu buka dan hampir tak pernah tutup . Hampir seluruh pengunjungnya adalah laki-laki pemabuk, preman, bandit, rampok, pembuat onar. Tempat itu menjadi sarang penjahat.

Sejumlah preman terlihat sedang asik minum-minum. Empat dari mereka bermain kartu remi yang sudah lusuh. dan yang lima lainnya sedang berbicara dengan Jony. Mereka sedang merencanakan perampokan terhadap toko emas di kota

Setelah berbicara cukup lama, Jony menyalakan rokoknya, lalu berjalan ke luar warung. Matanya menerawang jauh, menatap jalan kecil yang mulai gelap itu. Sampai matanya agak memicing, karena silau, tersorot lampu mobil.

Suzuki Carry itu tepat berhenti di samping Jony. Perlahan kaca gelap mobil itu terbuka, dan terlihat sosok gadis muda. “malam pak, numpang tanya, perumahan cemara indah, dimana pak..” suara gadis itu begitu lembut, membuat birahi Jony jadi bangkit .

Jony menatap gadis itu, dia tersenyum, di otaknya mencari cara, untuk memperdaya gadis itu.

“sebenarnya bisa lewat jalan ini terus lurus, tapi jalan di depan ada galian kabel, jadi harus muter, terus lewat gang kecil di sebelah sana..” kata Jony membohonginya.

“Oh, lewat jalan gang .. yang mana yah pak..” kata gadis itu lagi . “ wah jalannya sempit dan rusak, terus agak belok belok..” kata Jony lagi.

Gadis itu diam, sepertinya binggung. “ begini saja, biar saya antar, saya naik motor, nanti kamu ikuti motor saya..” kata Jony .

Gadis itu tersenyum, “ wah, terima kasih, jadi repotin bapak saja nih..” .

Jony tersenyum, jantungnya berdetak lebih cepat, rencananya sudah makin mendekati ke mangsanya. Jony tersenyum lagi lalu berkata“ tidak apa apa koq, tapi saya mau makan dulu yah.. di warung dalam sana.. kamu tunggu saja sebentar..”.

Jony berencana, untuk mengepungnya bersama teman temannya dan membawanya masuk ke warung itu.

Tapi di luar dugaan Jony, gadis itu malah turun dari mobil suzuki carry itu. “eh pak, saya juga agak haus .. saya ingin minum juga..” katanya.

Itu langkah yang salah, gadis itu tak menyadari banyak serigala lapar di dalam sana.
Jony tersenyum sekali lagi, dan menatap gadis itu. Yang berpakaian seksi dan sensual. Dia mengenakan gaun pesta. Bagian dadanya lumayan rendah membuat belahan dadanya agak terlihat.

Buah dada gadis itu tidak besar, tapi padat dan bulat, dan tetap mengacung walaupun ia tidak mengenakan BH sekalipun. Pantatnya juga terlihat bulat di tutupi oleh gaun pesta itu.

Panjang gaun malam itu hanya sampai sepuluh senti di atas lutut, membuat kakinya yang panjang terlihat jelas, halus, putih mulus. Karena ketatnya gaun yang ia pakai, gadis itu berjalan perlahan, masuk ke dalam warung itu. Rambutnya yang berwarna kecoklatan jatuh tergerai di punggungnya.

Setelah gadis itu berada di dalam warung itu, Dia tidak yakin apakah memang tempat ini baik, setelah matanya melihat keadaan di sekelilingnya. Ia sendiri harus bertanya beberapa kali kenapa bisa sampai ke tempat ini.

Gadis itu mulai grogi, dia terus dekat Jony yang asik melahap mie instan rebus, lalu memutuskan untuk memesan teh botol dan sambil berdiri menunggu sebentar.

Keempat orang yang sedang bermain kartu remi memandanginya dengan mata melotot penuh nafsu birahi. Gadis itu sendiri merasa merinding ketika matanya menatap mata mereka. Mereka menjilati bibir mereka setiap kali mata Dinda beradu pandang dengan mereka. Tak lama, suasana semakin memanas.

“pak, ayo tolong antarkan saya.” kata gadis itu pada Jony. Jony tersenyum “sabar yah, oh iyah nama kamu siapa sih”. Gadis itu tak menjawab. Tapi Jony bertanya lagi “eh, nama kamu siapa ?”. “Dinda“ jawabnya singkat.

“Oh nama kamu bagus juga, “ kata Jony. Dinda berkata lagi “ayo pak, nanti saya bayar ongkosnya, tolong bapak antar saya sekarang“.

Jony tersenyum sinis, lalu tangannya hinggap di pantat Dinda dan merabanya. Gadis itu tersentak “eh.. jangan kurang ajar yah..” katanya. Jony tersenyum menyeringai “he he he baru gitu aja loe udah marah, gimana kalo gua entot loe..”.

Nada bicara Jony berubah, yang tadinya lembut, sekarang jadi kasar. Dinda menyadarinya, ini tidak baik. Segera dia menuju ke pintu, untuk pergi dari sana. Tapi terlambat, dua orang bandit berada di depan pintu. Mereka berdiri sambil mengusapi selangkangan mereka.

"Hei Non, gimana kalo loe buka baju loe, jadi kita bisa senang senang!" seseorang dari mereka berkata. "Gimana kalo kita nyanyi sama-sama, sambil telanjang Non?" yang lain menimpali.

Dinda mulai panik, “ minggir, saya mau pergi ..” katanya.

Tapi seseorang segera mendekatinya dan menempatkan tangannya di bahunya serta mendorongnya duduk di kursi sementara preman itu sendiri duduk di sebelah Dinda. “Hei, apa apaan nih..” kata Dinda

Kemudian tanpa aba aba, preman itu menjilat dan mencium telinga Dinda. Dinda berontak, dan menjerit “apa apaan nih, bajingan…“. Lalu tangan Dinda reflek menampar pipi preman itu. Teman temannya yang lain tertawa tawa.

Tiba tiba, preman itu mencabut belatinya, dan menancap belati itu di kursi kayu yang di duduki Dinda, tepat di antar kedua paha Dinda. Untungnya belati itu tak sampai melukai pahanya.

Dinda hanya bisa memandangi belati mengkilap itu dengan mulut terbuka tak percaya kejadian ini harus menimpa dirinya.

Ketika Dinda tidak mengatakan apa-apa, orang itu memasukkan tangannya ke dalam gaun Dinda, merabai pahanya dan berusaha membuka kaki Dinda. “Hei, apa apaan nih tolong, jangan“. Dinda meronta dan memandang sekelilingnya dengan tatapan memelas mohon pertolongan.

“Hei, jangan gangu dia, dia milik gua..” bentak Jony. Dan preman itu melepaskan tangannya.

Jony segera mendekati pintu dan menguncinya. Dua orang preman memegang tangan Dinda yang terus berusaha meronta dan menjerit, “Tolong.. tolong… lepaskan… jangan…” dari atas tempat duduknya. Kedua laki-laki itu berkata “yah terus menjerit.. gua suka dengar suara jeritan loe…”

Wajah Dinda memutih pucat ketakutan, dan memohon pada mereka untuk melepaskan dirinya.

Tapi dua dari preman itu segera menarik tangannya, dan membawanya ke meja kayu yang biasa dipakai buat makan. Dinda terus meronta. Tangan preman itu menjambak rambutnya. Akhirnya mereka berhasil membawa dan membaringkan Dinda di meja kayu itu.

Kemudian kedua tangannya di ikat pada kaki meja. Kini tangan Dinda terikat, satu ke kiri dan satu kekanan. Kini Dinda terbaring tak berdaya, dengan tangan terikat seperti di salib. Hanya kakinya yang bergerak menendang nendang tanpa arah. Juga jerit tangisnya yang memilu.

“Yah, terus berontak, gua suka sekali melihatnya..” kata Jony tertawa. Dinda terus berontak, dan menangis memohon dilepaskan. Tapi Jony hanya tertawa. “eh, loe orang minggir, liatin gua aja yah, cewek ini punya gua..” kata Jony pada teman temannya.

Teman temannya hanya tertawa tawa.

Lalu Jony segera merobek gaun Dinda, dengan bantuan belatinya. Sekali tarik gaun itu lepas seluruhnya di sertai jeritan Dinda.

Semua mata langsung tertuju pada tubuh Dinda yang hanya memakai celana dalam hitam, dan juga bra yang hitam.

Jony merangkak naik keatas meja. Tapi Dinda segera menendangnya. Jony cepat tanggap dan menangkis tendangannya, lalu memukul keras perutnya, Dinda menjerit kesakitan “aduh, ampun jangan pukul…”.

Jony pun turun lagi, dan mengikat kedua kakinya pada kaki meja itu. Kini Dinda benar benar tak berkutik. Dia terikat diatas meja dengan kaki terbuka lebar.“ Ha ha cewek sialan loe, ayo berontak lagi..” kata Jony.

Dinda hanya bisa menitikan air mata. Dan Jony pun segera mendekatkan mukanya pada selangkanan Dinda, menciumi aroma vaginanya yang masih terbungkus celana dalamnya. Dinda menggelinjing dan memohon “tolong hentikan jangan lakukan ini…”. Tapi itu sia sia saja.

Jony terus saja menciumi celana dalamnya, dan tak lama dengan belatinya itu dia merobek celana dalam dan Bra Dinda. Kini tubuh Dinda terbuka, tanpa sehelai benang pun. Jony menatap tubuh telanjang gadis itu, demikian juga preman preman bejat lainnya.

Buah dada Dinda yang montok, vaginanya yang kecil dengan sedikit bulu bulu kemaluannya. Jony segera mendekat ke vaginanya. Dengan dua jarinya dia membuka lebar bibir vagina Dinda.” wah, memek loe masih bagus yah, apa loe masih perawan..” kata Jony.

Dinda tak menjawab, hanya terisak tangis. Jony pun mejulurkan lidah menjilati klitorisnya. Dinda menggelinjing dan meronta “sudah tolong hentikan”. Jony terus saja bernafsu melumat vagina Dinda. Membuat Dinda terus menggelinjing .

“aghhh“ jerit Dinda, ketika Jony memasukan dua jarinya ke liang wanita Dinda. Jari Jony menyolok nyolok vagina Dinda dengan cepat. Jerit kesakitan Dinda malah semakin membuat gerakkan jari Jony liar. Jony mengorek ngorek liang vagina Dinda, lalu menarik jarinya keluar.

Jony mencabut jarinya, menatap jarinya yang basah, lalu kembali memasukan jarinya ke liang vaginanya. “rupanya, loe udah gak perawan yah.. dasar perek” ejek Jony .

Kembali jarinya menyodok nyodok vagina Dinda, membuat Dinda mengeram pedih.

Setelah Jony puas memainkan vaginanya, Jony melepaskan ikatan Dinda dan langsung menariknya turun dari meja kayu itu. Dinda tersungkur di lantai dan Jony membuka celananya dengan penis yang sudah ngacung keras.

Tiba-tiba, Jony menjambak rambut Dinda dan menariknya, Dinda menjerit kesakitan “ahhhh , tolong ampun…”.

Jony memerintahkan Dinda untuk segera mengulumnya dan jika ia berani mengigit penisnya, ia akan merontokan gigi Dinda.

Jony memajukan penisnya mendekati muka Dinda, penisnya yang sudah tegang dan keras, ia menjepit hidung Dinda untuk membuat Dinda membuka mulutnya. Dinda meronta, tapi Kembali Dinda menjerit keras, “Ahhhh … “ ketika satu pukulan tepat di mukanya.

SUHU DOMINO

6100game

Ketika Dinda kehabisan nafas dan membuka mulutnya untuk menghirup udara, Jony segera mendorong penisnya ke dalam mulut Dinda dan mulai mendorong dan menarik kepala Dinda.

Kepala Dinda bergerak maju dan mundur tanpa henti, terus menerus. Lipstik Dinda yang berwarna merah menempel di batang penis yang ada di mulutnya. Dan ketika kepala penis itu masuk ke tenggorokannya Dinda tersedak, tapi Jony tetap mendorong hingga kepala penis itu masuk lebih dalam di tenggorokan Dinda.

Air mata mulai meleleh di pipinya. Sambil Dinda dipegangi hingga tak bergerak dengan penis yang terbenam hingga tenggorokannya. Jony kemudian menarik penisnya keluar, lalu mendorong lagi.

Setelah kira kira 10 menit, Jony menekan masuk penisnya. Dinda tersedak, dan terasa sperma Jony muncrat di tenggorokkannya. Setelah penis itu benar benar terlepas dari mulutnya, Dinda segera memuntahkan sperma yang memenuhi mulutnya.

Seorang dengan perut buncit dan tangan penuh tatto segera menghampiri Dinda, membuka resleting celananya kemudian menjambak rambut Dinda dan mulai mendorong masuk penisnya dalam mulut Dinda mengantikan Jony

Menggerakan penisnya dengan kasar membuat penisnya kembali bergerak keluar masuk di mulut Dinda. Semua orang dapat mendengar suara dahi Dinda yang menumbuk perut orang itu, dan erangan Dinda yang terdengar setiap kali penis itu masuk jauh ke tenggorokannya.

Ketika laki-laki itu akan mengalami orgasme ia mendorong kepala Dinda hingga hidung Dinda terbenam di dalam rambut kemaluan orang itu tanpa bisa menarik nafas. Sperma langsung menyembur keluar memenuhi mulut Dinda.

Dan dari sudut mulut Dinda sperma menyemprot keluar, mengalir turun, menggantung di dagu Dinda. Kemudian orang itu mulai bergerak lagi tanpa henti. Sperma terus mengalir keluar, jatuh dari leher Dinda. Ketika akhirnya ia menarik penisnya dari mulut Dinda, Dinda megap-megap menarik nafas dan terbatuk-batuk memuntahkan sperma yang masih ada di tenggorokannya.

Dua orang kemudian memegangi Dinda sementara yang lain mulai melepaskan pakaian mereka. Dinda sendiri tak berdaya untuk melarikan diri, setelah baru saja ia mengalami shock.

Ketika semuanya telah telanjang bulat, kembali Dinda diangkat dan diletakan di atas meja kayu dan langsung dipegangi oleh empat orang laki-laki, setiap orang memegangi tangan dan kakinya. Kaki Dinda terbuka lebar dan tubuhnya terlentang.

Jony kembali mendekat dan naik ke atas meja. Perlahan ia menggosokan penisnya yang besar ke kaki Dinda. Yang lain hanya bisa memandang iri pada penis Jony yang panjangnya hingga 25 senti dan selalu ia yang mendapat kesempatan pertama. Jony memerintahkan orang di dekat kepala Dinda untuk mengangkat kepala Dinda hingga Dinda bisa melihat ketika penis Jony mulai masuk ke vagina Dinda.

Orang yang memegangi kaki Dinda berusaha membuka kaki Dinda lebih lebar. Dengan satu kali dorongan keras, penis Jony dengan keras memasuki vagina Dinda. Dinda menjerit sekeras-kerasnya, “AaHHHGG . . .” dan makin meronta-ronta, tanpa daya menghentikan Jony memperkosa dirinya.
Jony sendiri menikmati sekali segala jeritan dan rontaan Dinda. Ia tersenyum setiap kali Dinda menjerit kesakitan.

Ketika Jony sedang memperkosanya, laki-laki lainnya ikut menyakiti Dinda dengan mencubit, meremas, meraba, mengisap, mengigit, menjilat dan menciumi seluruh tubuh Dinda.

Mereka mulai dengan memainkan buah dada Dinda dan mengisapi puting susunya, tangan-tangan mereka juga menarik-narik dan menjepit puting susunya. Dinda terus menjerit, “ahhhggg ampun Ahhhh hentikan tolong….” .

Kaki Dinda diangkat tinggi-tinggi dari atas meja sementara tangan-tangan merabainya, menikmati halusnya kaki Dinda.

Beberapa menit kemudian jeritan Dinda hanya tinggal erangan dan rintihan tapi Jony tetap memperkosa Dinda tanpa henti, terus bergerak makin cepat. Setelah lama kemudian, Jony menarik penisnya hingga hampir terlepas dari jepitan vagina Dinda, ia mengerang dan maju mendorong ke depan sekuat tenaga.

Kepala Dinda terdongak dan jeritan melengking terdengar, melolong panjang keluar dari mulut Dinda “AGHHHH………”. Jony mengejang beberapa saat penisnya menyemburkan sperma ke dalam vagina Dinda. Setelah Jony mencabut penisnya, sperma pun berhamburan keluar dari liang vagina Dinda yang membengkak dan memar.

Laki-laki yang lain kemudian melepaskan pegangan Dinda dan bertengkar mengenai giliran siapa selanjutnya.

Dinda hanya bisa berbaring, menangis, tubuhnya mengejang kesakitan. Kaki dan tangannya masih terbuka lebar, ia menangis histeris. Ia telah diperkosa, dilecehkan, harga dirinya di injak injak.

“Eh perek , kenapa nangis, Loe mustinya nikmatin, soalnya masih banyak cowok yang antri, semua mau cobain memek loe, kita baru aja mulai!" katanya pada Dinda.

Seorang laki-laki segera naik ke atas meja setelah Jony turun. Sekarang, Dinda dapat merasakan bagaimana bibir vaginanya perlahan membuka kembali dan penis itu sedikit demi sedikit masuk ke dalamnya. Kesakitan kembali tercermin di wajah Dinda, ketika ia merasa tubuhnya seperti dirobek oleh penis yang masuk. Dinda mengerang lagi “aghhh sakit…”

"Loe jangan belagu deh! Kalo lo nggak suka sama punya gue atau punya temen gue tadi, masih ada yang laen! Cepet atau lambat lo pasti temuin yang lo suka!" bentak orang itu.

Perkataan orang itu membuat apa yang telah ia takutkan selama ini menjadi nyata. Dinda akan diperkosa bergantian oleh seluruh orang yang ada di bar itu. Dan ia tidak punya pilihan sama sekali. Dinda hanya bisa menyerahkan dirinya dan melayani mereka hingga selesai.

Sekarang Dinda hanya berharap ia bisa keluar dari situ hidup-hidup, dan berharap tidak ada seorangpun yang tahu apa yang telah ia alami.

Tak lama preman itu menyemburkan spermanya ke dalam vagina Dinda yang sudah terisi oleh sperma Jony. Lalu dengan segera orang lain menggantikan laki-laki itu, kemudian laki-laki lain menyusul, setelah itu temannya juga mulai memperkosa Dinda.

Dinda tidak bisa lagi menahan rasa sakit dan ia sudah kehabisan tenaga melayani laki-laki itu. Dinda lalu menangis dan memohon pada semuanya agar melepaskan dirinya.” Sudah tolong lah Ahhh saya, sudah tak kuat, ahhh sakit…”.

Tapi Laki-laki yang sedang menindihnya meremas buah dada Dinda keras-keras hingga Dinda menjerit kesakitan. “AHHGGG sakit hentikan tolong…”. Dan menarik puting susunya dengan kuat “AGHH sakit ampunnn…”

"Jangan berisik! Lo belom ngelayanin temen-temen gue! Masih ada lima orang lagi!" bentaknya pada Dinda.

Tiba-tiba orang itu menarik penisnya keluar dan merangkak ke dada Dinda. Dinda sudah sangat ketakutan sekarang hingga ia hanya bisa berbaring dengan mata terpejam erat, menunggu orang selanjutnya yang akan mengambil giliran memperkosanya.

Ia sama sekali tidak menyadari orang yang baru saja memperkosanya mengarahkan penisnya ke muka Dinda. Dan tepat sebelum orang itu orgasme Dinda membuka matanya. Sperma segera menyembur ke seluruh wajah Dinda. Sehingga seluruh sperma itu keluar menyembur dari penis itu.

Ketika orang itu puas ia menarik rambut Dinda dan menamparkan penisnya ke wajah Dinda. "satu-satunya yang boleh loe mohon cuma ini tau? Loe sendiri yang masuk ke sini pake pakaian merangsang kayak perek, dan loe mohon kita berhenti? Lo bercanda apa? Lo musti ngelayanin kita sampe kita nggak bisa bangun lagi! Ngerti" Orang itu membentak Dinda.

Lima orang terakhir kemudian mengambil giliran masing-masing dan memperlakukan Dinda sama dengan orang sebelumnya. Ketika hampir orgasme, mereka menarik penisnya keluar, merangkak di atas dada Dinda, dan memyemprotkan sperma mereka ke seluruh wajah dan buah dada Dinda kemudian menarik rambut Dinda untuk membersihkan penis mereka.

Dan ketika orang yang terakhir selesai Dinda berbaring hampir tak sadarkan diri.

Wajah, buah dada, dan puting susu Dinda seluruhnya dilumuri sperma. Sperma itu mengalir turun dari sisi wajahnya, masuk ke telinga dan leher Dinda. Dinda tidak bisa membuka matanya karena semuanya tertutup oleh sperma. Dinda harus bernafas melalui mulutnya karena sperma sudah masuk ke hidungnya.

Rambut Dinda yang kecoklatan terlihat kusut karena terkena sperma yang mengering di rambutnya. Ketika orang-orang itu beristirahat sejenak, Dinda hanya berbaring di atas meja, kakinya terbuka lebar dan sperma mengalir keluar dari vaginanya, menunggu orang selanjutnya memperkosa dirinya.

Vagina Dinda tampak memar, memerah, dan terasa sakit karena baru saja dimasuki sepuluh orang bergantian tanpa henti.

Dua orang menarik tubuh Dinda turun dari meja itu dan menyeretnya ke kamar mandi. Mereka kemudian membersihkan tubuh Dinda dengan kertas tisu yang kasar dari sperma yang menempel. Dan ketika tubuhnya diseret keluar lagi, Dinda melihat meja tadi telah dipindahkan ke pinggir ruangan.

Di tengah ruangan itu sekarang tergelar matras kusam dan delapan laki-laki telanjang bulat berdiri mengelilinginya. Dinda didorong ke tengah-tengah lingkarang orang itu, hingga ia terjatuh ke atas matras, tubuhnya tersungkur tak berdaya untuk mengangkat tubuhnya.

6100game

Dinda merasakan tangan-tangan di seluruh tubuhnya mulai menarik, mendorong dan mengangkat tubuhnya. Ketika Dinda membuka matanya ia melihat seseorang telah berbaring telentang di bawah tubuhnya.

Orang itu adalah si Jony, dan penisnya sudah tegak berdiri. Kedua bibir vagina Dinda kemudian dibuka oleh dua pasang jari-jari ketika perlahan tubuh Dinda diturunkan mengarah ke penis Jony. Dengan sisa-sisa sperma yang ada, penis itu dapat lebih mudah masuk ke dalam vagina Dinda.

Dan Dinda sendiri hanya mengerang, merasakan kembali sakit “Ahggg Aghh perih tolong hentikan sudahh..”

Seseorang kemudian menarik rambutnya, dan sebuah penis lain mendekati mulutnya. Dinda dengan perlahan membuka mulutnya, berharap mereka tidak akan menyakitinya jika ia menuruti kemauan mereka. Penis itu masuk hingga ke tenggorokan Dinda dan berhenti tak bergerak.

Selanjutnya Dinda merasakan sebuah tangan mendorong tubuhnya hingga turun. Kemudian tangan-tangan lain mulai membuka belahan pantatnya. Dinda panik dan berusaha merangkak menjauhi tangan-tangan itu. Dengan merangkak Dinda membuat penis di mulutnya masuk makin dalam ke tenggorokannya.

"Hei, lo suka juga akhirnya! Kalo gitu ayo mulai aja sayang!" kata orang yang memasukan penisnya ke mulut Dinda sambil tersenyum.

Ia mulai menggerakan pinggulnya secepat dan sekuat tenaga. Tubuh Dinda yang terdorong mundur karena gerakan orang itu, disambut dengan sebuah penis lain di liang anusnya. Sekarang rasa sakit yang perlahan mulai hilang dari tubuh Dinda, kembali menyengat seluruh tubuhnya.

Rasa sakit itu semakin menjadi-jadi, sakit yang tidak pernah dirasakan Dinda sebelumnya. Pikiran Dinda menjerit-jerit kesakitan, sedangkan mulutnya hanya bisa mengeluarkan suara tidak jelas diredam oleh penis yang keluar masuk.

Rasa sakit itu makin menjadi-jadi, ketika ketiga orang itu mulai bergerak berirama. Tubuh Dinda seperti terkoyak-koyak ketika penis-penis itu bergantian keluar masuk di dalam vagina dan anusnya.

Dua orang kemudian mendekat memegangi tubuh Linda hingga ia tidak terjatuh ke samping. Semua lubang di tubuh Linda, mulut, vagina dan anus dipergunakan oleh mereka untuk memuaskan nafsu mereka secara bersamaan.

Kemudian dua orang terkakhir tadi menarik tangan Dinda, melingkarkan jari-jari Dinda di penis mereka dan menyuruhnya untuk mulai mengocok penis-penis mereka, sementara dua orang lainnya berlutut di samping Dinda, dan menarik buah dadanya untuk kemudian digosokan pada penis mereka.

Sekarang Dinda sudah dalam keadaan berlutut, tubuhnya bergoyang maju mundur. Tujuh dari sepuluh orang itu terus-menerus menggunakan tubuh Dinda untuk membuat mereka puas. Tidak seorang pun peduli dan melihat bahwa Dinda sama sekali tidak bisa bergerak. Semuanya tampak sangat bernafsu memperoleh bagian tubuh Dinda.

Setelah beberapa menit rasa sakit itu mulai bisa ditekan oleh Dinda. Dinda terus memejamkan matanya karena ia tidak ingin melihat bagaimana orang-orang itu mempergunakan tubuhnya untuk memuaskan mereka. Ia hanya berharap semua itu segera selesai, karena dirinya hampir tidak bisa lagi menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Penis di anus Dinda lebih dulu orgasme. Ketika ia selesai dan menarik penisnya keluar, orang lain maju dan dengan mempergunakan sperma orang yang pertama, ia melumasi penisnya dan memasukannya ke anus Dinda. Lalu orang di mulutnya menyemburkan sperma, membuat Dinda tersedak tak bisa bernafas, berusaha sekuat tenaga menelan sperma orang itu.

Lalu penis itu ditarik dan digantikan oleh penis lain, yang kali ini lebih besar. Dinda berusaha membuka mulutnya, tapi orang itu tidak sabar dan langsung mendorong penisnya masuk, dan mulai bergerak.

Ia mendorong penisnya dalam-dalam dan tidak menariknya keluar, terus menahannya di dalam tenggorokan Dinda. Dinda kemudian merasakan getaran dari tubuh Jony di bawahnya dan cairan hangat mengalir ke dalam vaginanya, segera setelah itu orang lain menggantikan posisi Jony tadi.

Orang-orang tadi bergantian memperkosa Dinda di seluruh lubang yang ada, ia terus menelan semua sperma yang disemburkan di dalam mulutnya. Dua orang di depan wajahnya mengocok penisnya masing-masing dan mengarahkan penisnya ke wajah Dinda.

Ketika Dinda melihat ke bawah, orang di bawah tubuhnya sedang menatap wajahnya dan kepalanya diganjal oleh kedua tangannya. Tak lama kemudian sperma kembali masuk ke dalam vagina Dinda, dua detik kemudian sperma menyembur ke anusnya.

Penis lain kembali masuk ke vagina Dinda. Linda kembali memejamkan matanya, ia sekarang hanya bisa mengeluarkan suara erangan, “ aghhh aghh aghh…” . yang semakin tinggi ketika penis lain masuk ke anusnya. Ketika ia membuka matanya lagi, Dinda melihat sebuah penis diarahkan ke wajahnya.

Kepala penisnya berwarna ungu bulat, dan beberapa detik kemudian sperma menyembur menghantam wajahnya mengalir masuk ke mulutnya. Orang tersebut kemudian minggir dan sebuah penis lain maju mendekat.

Sepanjang malam Dinda terus melanyani sepuluh orang itu hingga semuanya mendapat bagian menggunakan mulut, vagina dan anusnya paling sedikit satu kali.
Dan ketika orang-orang tersebut puas dan menjauh dari tubuh Dinda, tubuh Dinda tersungkur, terkapar tak berdaya. Dinda lalu mengangkat wajahnya berusaha melihat orang-orang yang mengelilinginya, setelah itu semuanya gelap Dinda tak sadarkan diri.

Tamat.


BACA JUGA !!!

6100game

SUHU DOMINO

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Petting Dengan Kakak

SUHU DOMINO SUHU DOMINO 6100game - Nama aku Dendi 18 tahun, aku dua bersaudara, aku anak kedua dimana kakakku perempuan berusia 4 tahun...