Ibu Kost Yang Kesepian Part 2 (Bagian Akhir)

Posted by SP on

SUHU DOMINO

6100game - Robi mendekati dari belakang dan mendekapnya sambil tangannya meremas sepasang bukit kembar yang menggantung bebas. Dita menggelinjang merasakan remasan di dadanya. Apalagi ketika kuduknya diciumi Robi. Perlahan dirasakan batang kontol Robi mulai bangkit lagi mengganjal dipantatnya. Dita semakin mengelinjang ketika tangan Robi yang satunya mulai merambahi selangkangannya.
“Sudah nggak sabar ya” katanya sambil ketawa dan berbalik. Kembali keduanya berciuman dengan rakus.
“Dikamar saja ya” ajak Dita ketika ciuman mereka semakin larut. Mereka masuk kekamar yang biasanya untuk tamu. Disana ada tempat tidur besar dengan kasur empuk.

Dita mendorong tubuh Robi ke ranjang dan jatuh terlentang. Dita juga segera menjatuhkan tubuhnya di ranjang menyusul Robi. Keduanya kembali berciuman dengan buas. Tapi tidak lama karena Dita mendorong kepala Robi kebawah. Ia ingin Robi mengerjai buah dadanya. Robi menurut karena ia pun sudah ingin merasakan lembutnya sepasang bukit kembar yang montok berisi itu. Dita mendesah sambil mengerumus rambut Robi yang mulai menjilati dan menghisapi salah satu pentil buah dadanya. Sedangkan yang satunya diremasi tangan Robi dengan lembut. Robi merasakan buah dada yang lembut dan perlahan terasa semakin menegang dengan puting yang mengeras.

“Oh… Bi…! Geliin..terus akh…!” Tangan Robi yang satunya mulai merambahi kembali selangkangan perempuan itu. Dita menyambutnya dengan merenggangkan kedua kakinya.

“Ahh..terus sayang!” desisnya ketika jemari pemuda itu mulai menyentuh kemaluannya. Jemari Robi dengan perlahan menyusuri lembah berbulu dimana didalamnya terdapat bibir lembut yang lembab.

Dita semakin menggelinjang ketika ujung jari Robi menyentuh kelentitnya. Kini mulut dan tangan Robi secara bersamaan memberikan rangsangan kepada perempuan kesepian yang haus seks itu. Sementara Dita juga sangat menikmati jilatan dan rabaan pemuda itu. Beberapa lama kemudian Robi mengambil inisiatif setelah puas merambahi sepasang bukit ranum itu, perlahan mulutnya mulai bergerak kebawah menyusuri perut mulus Dita dan berhenti di pusarnya.

Dita menggelinjang ketika pusarnya dijilat lidah pemuda itu. Dita rupanya tidak mau nganggur sendiri. Ditariknya pinggul Robi kearah kepalanya. Robi paham maksudnya. Dengan segera dikangkangi kepala Dita diantara kedua pahanya dan menempatkan pangkal pahanya dengan batang kontol yang menegang keras diatas muka Dita. Yang segera disambut kuluman Dita dengan bernafsu. Robi juga sudah menempatkan kepalanya diantara paha Dita yang mengangkang. Mulutnya mulai merambahi kembali lembah harum berjembut lebat itu. Keduanya melakukan tugas dengan nafsu yang semakin tinggi dan terus berusaha merangsang pasangan masing-masing.

Dita istri kesepian yang bertahun-tahun menyimpan hasrat, sehingga sekarang seakan mempunyai nafsu yang sepertinya tak habis-habis untuk ditumpahkan. Demikian juga dengan Robi pemuda lajang yang cukup berpengalaman dalam urusan perempuan tapi baru kali ini bercinta dengan istri orang, sehingga fantasi yang dirasakan sangat beda dari yang pernah dialami sebelumnya.

“Oh…! Bi, lakukanlah” desah Dita mulai tak tahan menahan hasratnya. Robi segera menghentikan jilatannya dan mengatur posisi. Dita celentang pasrah dengan kedua paha terbuka lebar menantikan hujaman batang kontol Robi pada lubang memeknya yang telah semakin berdenyut.

Dadanya berdebar kencang, mengingatkannya pada malam pertama ketika untuk pertama kali diperawani suaminya. Usianya belum lagi tujuh belas tahun waktu itu. Tak ada kemesraaan dan kenikmatan, yang ada hanya kesakitan ketika batang kontol Ramdan merobek lubang kemaluannya. Untung cuma berlangsung sebentar karena suaminya cepat keluar air maninya. Dilihatnya wajah puas suaminya ketika ada bercak darah disprei, tanda istrinya masih perawan.

Dita tersentak dari mimpi buruknya ketika terasa benda hangat menyentuh bibir memeknya. Direngkuhnya tubuh Robi ketika perlahan batang kontol yang keras itu mulai menyusuri lubang memeknya.
“Akh…! enak Bi!” desisnya. Tangannya menekan pinggul Robi agar batang kontol pemuda itu masuk seluruhnya.

Robi juga merasakan nikmat. Memek Dita masih terasa sempit dan seret. Robi mulai menggerakkan pinggulnya perlahan naik-turun dan terus dipercepat diimbangi gerakan pinggul Dita. Keduanya terus berpacu menggapai nikmat.
“Ayo Bi geyol terusss!” desis Dita makin hilang kendali merasakan nikmat yang baru kali ini dirasakan. Robi mengerakkan pinggulnya semakin cepat dan keras. Sesekali disentakkan kedepan sehingga batang kontolnya tuntas masuk seluruhnya kedalam memek Dita.

“Oh..Bi !” jerit Dita nkmat setiap kali Robi melakukannya. Terasa batang kontol itu menyodok dasar lubang memeknya yang terdalam.
Semakin sering Robi melakukannya, semakin bertambah nikmat yang dirasakan Dita sehingga pada hentakan yang sekian Dita merasakan otot diseluruh tubuhnya meregang. Dengan tangannya ditekan pantat Robi agar hujaman bantang kontol itu semakin dalam. Dan terasa ada yang berdenyut-denyut didalam lubang memeknya.

“Ahk..! Ah…duh akhh!” teriaknya tertahan merasakan orgasme yang untuk pertama kali saat bersanggama dengan lelaki. Sangat nikmat dirasakan Dita. Seluruh tubuhnya terasa dialiri listrik berkekuatan rendah yang membuatnya berdesir. Robi yang belum keluar terus menggerakkan pinggulnya semakin cepat. Menyebabkan Dita kembali berusaha mengimbangi.

Diangkat kedua kakinya keatas dan dipegang dengan kedua tangannya, sehingga pinggulnya sedikit terangkat sehingga memeknya semakin menjengkit. Menyebabkan hujaman kontol Robi semakin dalam. Robi yang berusaha mencapai kenikmatannya, merasa lebih nikmat dengan posisi Dita seperti itu. Demikian juga dengan Dita, perlahan kenikmatan puncak yang belum turun benar naik lagi. Dita mengangkat dan menumpangkan kakinya dipundak Robi, sehingga selangkangannya lebih terangkat.

Robi memeluk kedua kaki Dita, sehingga tubuhnya setengah berdiri. Dirasakan jepitan memek Dita lebih terasa sehingga gesekan batang kontolnya menjadi semakin nikmat. Robi semakin menghentakkan pinggulnya ketika dirasakan kenikmatan puncak sudah semakin dekat dirasakan.

“Ahhh…” Robi mendesah nikmat ketika dari batang kontolnya menyembur cairan kenikmatannya. Dikocoknya terus batang kontol itu untuk menuntaskan hasratnya. Bersamaan dengan itu Dita rupanya juga merasakan kenikmatan yang kedua kalinya.

“Akhh…!!” jeritnya untuk kedua kali merasakan orgasme berturut-turut. Tubuh Robi ambruk diatas tubuh Dita. Keduanya saling berdekapan. Kemaluan mereka masih bertaut. Keringat mengucur dari tubuh keduanya, bersatu. Nafas saling memburu.

“Hatur nuhun ya Bi, hatur nuhun” kata Dita terbata mengucapkan terima kasih diantara nafasnya yang memburu. Tuntas sudah hasratnya. Dua tubuh yang panas berkeringat terus berdekapan mengatasi dinginnya malam.

SUHU DOMINO


Tak sampai sepuluh menit mereka saling berdekapan ketika dirasakan Robi, batang kontolnya yang telah lepas dari lubang memek Dita mulai dirabai dan diremas kembali oleh tangan Dita. Rupanya perempuan ini sudah ingin lagi. Robi tersenyum dalam hati, lembur nih ini malam! Memang Dita sudah bangkit lagi hasratnya. Nafsunya yang lama terpendam seakan-akan segera muncul kembali meskipun baru terpenuhi. Sepertinya ia tidak ingin melepaskan kesempatan malam ini untuk bercinta sebanyak mungkin dengan Robi sampai besok pagi, dengan berbagai teknik dan posisi yang selama ini cuma diangankannya.

Dan malam itu mereka melewati malam panjang dengan penuh keringat, cumbuan, rabaan, hentakan nafas dan desahan nikmat berkali-kali sampai pagi.

Robi bangun ketika dirasakan sinar matahari menyinari tubuhnya yang masih telanjang cuma ditutupi selimut. Ia masih terbaring diranjang tempat dia bercinta sepanjang malam dengan Dita. Dilihatnya jam sudah pukul sembilan. Badannya terasa segar meskipun sepanjang malam mengeluarkan tenaga untuk melayani dan mengimbangi nafsu Dita yang ternyata tak kenal puas. Tak kurang dari lima ronde dilewati oleh mereka dengan sebentar saja istirahat.

Robi ingat setiap dua atau tiga ronde, Dita selalu membuatkannya minuman sejenis jamu yang ternyata sangat berkhasiat memulihkan energinya sehingga sanggup melayani perempuan yang haus sex itu berkali-kali. Robi masih berbaring. Dicobanya membayangkan kejadian tadi malam. Seperti mimpi tapi benar terjadi. Perempuan yang terlihat lembut tapi ternyata sangat ganas di tempat tidur. Berbagai posisi bercinta telah mereka lakukan semalam.

Tiba-tiba pintu kamar dibuka dan masuklah Dita dengan pakaian lengkap dengan jilbab rapat menutup rambutnya membawa nampan berisi roti dan minuman.
“Eh sudah bangun, bagaimana tidurnya nyenyak” katanya sambil tersenyum dan langsung duduk ditepi ranjang.
“Nih sarapan dulu, nantikan kerja keras lagi” katanya sambil senyum menggoda.

Disodorkanya gelas yang berisi telor setengah matang dicampur minuman yang menurut Dita ramuan rahasia menambah gairah lelaki. Kemudian Dita memberikannya sepotong roti yang dilahap oleh Robi dengan cepat. Baru terasa perutnya sangat lapar.

“Teteh mau kemana sih kok rapi…” tanya Robi
“Baru nganter anak saya ke rumah Teh Sita. Biar kita bebas” kata Dita kembali tersenyum nakal. Robi merasa girang karena hasratnya juga mulai berkobar lagi justru karena melihat Dita berpakaian lengkap.
“Teteh beda banget deh kalau pake jilbab gini…. Jadinya takut aku macem-macem sama teteh… alimmm banget….” Goda Robi sambil pura-pura menutupi tubunya yang masih bugil itu.

“Kamu bisa aja sih Bi, biar pake jilbab aku kan juga manusia biasa… pengen kehangatan, pengen kenikmatan…” jawabnya sambil mencubit paha Robi, sambil tangan kanannya mencoba melepas jilbabnya.
“Teh .. jangan dilepas dulu jilbabnya… Teteh mau ngga memenuhi permintaan saya?” kata Robi
“Apa sih?” tanya Dita agak heran
“Maaf nih Teh, “ kata Robi ”Teteh mau ngga bergaya seperti penari striptease, membuka satu-persatu baju Teteh didepan saya”
“Kenapa tidak” jawab Dita dan Dita tersenyum manis sambil bangkit dan mulai bergaya seperti penari salsa. Mengerakkan tangannya juga pinggulnya. Sambil berputar berusaha melepas jilbabnya.

“jilbabnya jangan dilepas dulu teh…” seru Robi. Robi memperhatikannya sambil berbaring menyender di ranjang. Matanya berbinar menyaksikan gaya dan aktrasi Dita. Dengan masih bergoyang, Dita mulai membuka kancing bajunya sehingga mencuatlah buah dada montoknya yang terbungkus BH. Sambil terus menggoyangkan pinggulnya meluncurlah celana panjang yang dipakainya, hingga kini Dita hanya mengenakan jilbab, BH dan Celana dalam berwarna pink.

Dalam keadaan setengah bugil itu goyangan Dita semakin seronok dan menggoda. Kedua tangannya meremasi buah dadanya sambil pinggulnya bergoyang maju-mundur. Robi benar-benar terpesona memandang didepan matanya seorang wanita berjilbab menari erotis hanya menggunakan BH dan celana dalam wow… dan perlahan batang kontolnya mulai ngaceng.

Dita naik keatas ranjang. Tariannya kini semakin liar. Disorongkannya pangkal pahanya ke muka Robi sambil menurunkan celana dalamnya sedikit, memperlihatkan bulu jembutnya. Robi menanggapi dengan meraba paha Dita dan membelainya. Kini selangkangan Dita tepat dimuka Robi. Dengan tangannya ditariknya kebawah celana dalam Dita dan langsung dijilati rimbunan jembut menghitam yang dibaliknya terdapat lembah yang nikmat. Dita mengangkangkan kedua kakinya sambil sedikit menekuk lututnya. Tangannya memegang tembok.

Pinggulnya kini bergerak perlahan mengimbangi jilatan lidah Robi pada selangkangannya. Robi menengadah dengan mulut dan lidahnya merambahi daerah kemaluan Dita dengan rakus. Dita mendesah nikmat diperlakukan seperti itu, satu tangannya kini meremasi buah dadanya yang telah terbuka. Dengan ujung lidahnya Robi menjilati lubang memek Dita yang sudah dikuakkan jari tangannya.

Dengan penuh nafsu belahan lembut itu tidak hanya dijilat tapi juga dihisap. Sangat eksotis sekali melihat pemandangan ini, seorang wanita yang masih mengenakan kerudung/jilbabnya sedang dalam keadaan terangsang berat dan kedua tangannya meremas buah dadanya sendiri. Dita merintih nikmat ketika satu jari tengah Robi dimasukkan kedalam lubang memeknya yang semakin basah. Robi menggerakkan jarinya keluar masuk di liang kenikmatan itu dengan sesekali mengoreknya seperti mencari sesuatu, ditambah lidahnya terus menjilati kelentit perempuan itu, menyebabkan Dita semakin mengelinjang liar.

6100game

Dita semakin keras meremasi buah dadanya. Tubuhnya bergetar hebat menerima sentuhan pada lubang memeknya. Kaki Dita terasa tidak kuat menyangga tubuhnya hingga terduduk. Jari Robi masih terhujam dilubang memeknya. Dita membaringkan tubuhnya kebelakang sedangkan pinggulnya diangkat keatas sehingga posisinya melengkung seperti pemain akrobat. Kemaluannya mendongak keatas disangga kedua kakinya yang terbuka. Sehingga kembali mulut Robi dapat merambahi lembah berbulu itu dengan bebas.

Entah kenapa, Robi sangat suka menjilati seputar memek Dita, selain berbau harum juga sangat indah bila dipandang. Dan tentu Dita juga sangat menyukai perlakuan Robi itu, sesuatu yang telah didambakan selama bertahun-tahun. Setelah beberapa lama, rupanya Dita ingin segera disodok lubang memeknya dengan batang kontol pemuda itu yang telah keras mengaceng.

Diturunkan tubuhnya dan mengarahkan selangkangannya kebatang kontol Robi yang telah mengaceng keatas. Robi membantu mengarahkan batang kontolnya kelubang yang telah basah merekah itu. Dita mendesah ketika kepala kontol Robi perlahan menyusup kedalam lubang memeknya yang sempit. Lubang memek Dita meskipun sudah pernah melahirkan masih terasa sempit dan peret. Itu hasil dari rutinnya ia minum ramuan warisan orang tuanya. Sehingga selain lebih rapet juga memeknya berbau harum. Begitu juga ramuan yang diberikan kepada Robi, ramuan khusus untuk lelaki yang membuatnya perkasa dan selalu siap tempur. Dan itu dirasakan oleh Robi setelah minum ramuan buatan Dita. Tubuhnya kembali segar dan batang kontolnya selalu siap tempur. Secara normal Robi memang lelaki yang kuat berhubungan sex, tapi semalaman lima kali bertempur pastilah pagi ini ia masih kecapaian.

Nyatanya pagi ini ia kembali bergairah bahkan semakin tinggi dorongan birahinya. Robi sempat bertanya kenapa ramuan itu tidak diberikan kepada suaminya. Ternyata Dita pernah memberikan suaminya minuman itu, tapi ternyata suaminya marah-marah dan melempar gelasnya. Baginya haram minum minuman yang cuma untuk meningkatkan nafsu belaka.

Robi merasakan selusuran batang kontolnya didalam lubang memek Dita yang kering tapi lembut. Sehingga sentuhan kepala kontolnya yang sensitif pada dinding lubang memek itu menjadi lebih nikmat. Dita mulai menggerakkan tubuhnya naik turun perlahan dan semakin cepat diselingi hentakan-hentakan yang liar. Posisi Robi yang duduk menyandar di sandaran tempat tidur hanya bisa sedikit mengimbangi gerakan Dita yang semakin cepat. Tangannya memegang pinggul montok perempuan itu mengikuti gerakan turun naiknya.

Sepasang buah dada yang montok itu terguncang-guncang menggesek muka Robi. Sesekali Dita menghempaskan pingulnya kebawah sehingga batang kontol Robi menghujam seluruhnya didalam lubang memeknya. Dan itu mendatangkan nikmat yang sangat bagi Dita ketika kepala kontol Robi menghujam lubang memeknya yang terdalam yang paling sensitif. Dita terus menghentakkan pinggulnya semakin cepat ketika dirasahan tubuhnya mulai dialiri getaran yang semakin keras, dan tanpa bisa dicegah tubuhnya mengejang ketika getaran itu mencapai puncaknya.

“Achhh..!! ” jeritnya keras merasakan puncak kenikmatan.
Tubuhnya mendekap Robi dengan ketat. Robi yang belum tertuntaskan hasratnya kemudian mendorong tubuh Dita kebelakang hingga terlentang dengan tubuh Robi berada diatasnya. Batang kontolnya masih bertaut dalam dilubang memek Dita. Segera Robi mengerakkan pinggulnya naik turun melanjutkan gerakan yang dibuat Dita. Gerakan Robi langsung cepat karena ia juga ingin membuat Dita orgasme yang kedua kalinya berturut-turut, seperti yang selalu dilakukan sepanjang malam tadi. Bahkan ia ingin membuat hatrick, yaitu membuat Dita klimaks 4 kali berturut-turut.

Robi merasa mampu karena tubuhnya terasa segar sedangkan batang kontolnya masih belum terasa sensitif. Dan nyatanya dihentak sedemikian rupa klimaks Dita yang belum surut, kembali berkobar semakin tinggi. Dita mencoba mengimbangi goyangan Robi, tapi ternyata hanya sebentar ketika orgasme yang kedua kali melandanya.
“Duh gusti.!.ackhh. .oh! ” jeritnya nikmat.

Ia merasa puas dengan kemampuan Robi, bukan semata karena ramuan yang diberikannya tapi karena pemuda ini memang pintar bercinta dengan teknik yang bisa mengimbangi hasratnya. Robi terus saja menggerakkan pinggulnya tanpa perduli, ia ingin memberikan yang terbaik kepada perempuan ini. Kembali Robi berusaha memacu kembali hasrat Dita yang baru klimaks dan memang tak lebih dari satu menit kembali tubuh Dita diguncang getaran yang paling nikmat. “Aaaarrggghh. .!” desahnya kembali.

Belum pernah ia merasakan orgasme tiga kali berturut-turut. Bahkan yang dua kali secara beruntun. Sehingga tubuhnya terasa melayang kelangit kenikmatan ketujuh. Robi yang masih segar belum menghentikan goyangannya bahkan semakin cepat karena ia mulai merasakan nikmat pada batang kontolnya. Dita yang telah KO tiga kali hanya bisa celentang pasrah, seluruh persendiannya terasa lemas. Tapi tiba-tiba hasratnya untuk menikmati airmani Robi muncul. “Bi, saya mau kulum punya kamu” pintanya kembali bersemangat.

Robi menghentikan goyangannya, dia maklum rupanya Dita sudah haus ingin minum. Minum air maninya. Robi juga merasa senang karena ada kenikmatan lain menumpahkan air maninya didalam mulut perempuan itu. maka dicabutnya batang kontol dari lubang kenikmatan itu. Dita mengatur posisi. Kepalanya diganjal dengan bantal sehingga setengah berbaring. Robi segera berlutut mengangkangi badan Dita dengan batang kontolnya mengacung tepat dimuka Dita yang langsung menyambarnya dan mengulumnya dengan nikmat.

Benar-benar pemandangan yang penuh sensasi…. luar biasa, seorang wanita terbaring telanjang bulat dengan hanya mengenakan jilbab, suatu paduan yang bertolak belakang… apalagi mulut wanita berjilbab ini membuka siap menerima batang kontolnya yang keras dan basah dengan lendir vaginanya. Robi merem-melek, gairahnya seakan semakin terbakar melihat dan merasakan bibir wanita berjilbab ini melahap dan mengulum batang kontolnya yang sedang ngaceng dan Robi sangat menikmati sentuhan itu, dibiarkan perempuan itu memperlakukan kontolnya dengan mulutnya.

Dita dengan penuh nafsu mengulum dan menjilatinya. Cara perlakuannya semakin pintar dan terampil, hingga nikmat yang dirasakan Robi semakin tinggi.Jarang ada perempuan yang dikencaninya mau mengulum batang kontolnya apa lagi menelan air maninya. Yang mau melakukan itu biasanya perempuan bayaran. Tapi kini perempuan baik-baik, seorang istri yang kesepian dengan rakus melakukannya. Robi merasa beruntung bertemu dengan Dita.

Tidak terpikirkan apa reaksi Pak Ramdan bila tahu perbuatan kami. Robi merasa batang kontolnya semakin sensitif dikulum dan dilumati mulut Dita yang semakin rakus. Dan tanpa dapat ditahan lagi muncratlah cairan kenikmatan hangat dari otot tegang itu, yang segera dilahap dengan nikmat oleh Dita. Batang kontol itu dikulum hingga hampir sepenuhnya masuk kedalam mulutnya sehingga airmani yang tercurah langsung masuk ketenggorokannya dan tertelan. Enak sekali dirasakan Dita.

Demikian juga dengan Robi, tubuhnya meregang tersentak-sentak seiring curahan cairan kenikmatannya yang dengan rakus ditelan perempuan itu. Dita bahkan juga menjilati cairan yang meleleh dibatang kontol hingga tuntas. Dan tuntas juga ronde pertama dipagi itu. Di pagi itu, seperti malam tadi, mereka terus kembali merengkuh kenikmatan hingga sore


Tamat.



BACA JUGA !!!

6100game

SUHU DOMINO

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Petting Dengan Kakak

SUHU DOMINO SUHU DOMINO 6100game - Nama aku Dendi 18 tahun, aku dua bersaudara, aku anak kedua dimana kakakku perempuan berusia 4 tahun...