Selingkuh Memang Nikmat

Posted by SP on

SUHU DOMINO

6100game - Malu sebenarnya aku untuk menceritakan ini tapi aku benar-benar merasakan kenikmatan yang luar biasa dari pengalaman yang satu ini. Tak tahan rasanya kalau terus-menerus dipendam sendiri saja. Aku seorang ibu rumah tangga yang tinggal di daerah pedalaman berusia 26 tahun. Aku dan suamiku sudah berumah tangga selama dua tahun tapi sampai saat ini belum dikaruniai anak, suamiku bekerja di sebuah perusahaan perhutanan.

Hari itu hari Jumat di tahun 2019. Sebelum pergi kerja paginya suamiku bilang kalau dia akan singgah ke rumah untuk makan siang. Dia minta saya masak untuk dia dan beberapa kawannya. Pukul 12.30 tengah hari suami saya sampai di rumah dengan mobil kantor. Dia bersama kawannya 4 orang, semuanya kawan sekantor yang harus pergi ke lapangan bersama suamiku.
“Mau makan dulu, Bang?” tanyaku.
“Ah, nantilah, dik… sekarang sudah telat. Harus pergi sembahyang Jumat dulu. Balik sembahyang nanti, baru makan,” kata suamiku.
Sehabis makan nanti mereka mau terus berangkat ke lapangan.

Dari empat orang teman suamiku, ada salah seorang yang tidak pergi sembahyang Jumat sebab dia Hindu. Namanya Ralan. Orangnya jangkung kurus dan hitam. Kumisnya cukup tebal. Di pergelangan tangannya melingkar gelang seperti layaknya orang India. Jadi dia ini menunggu di rumah. Ralan menonton TV di depan sambil duduk di atas sofa.
Tak lama setelah suami dan ketiga orang kawannya pergi ke masjid, Ralan minta kain handuk padaku karena mau buang air katanya. Kuberikan handuk padanya, lalu kuteruskan kerja mencuci piring.

Waktu Ralan keluar dari kamar mandi, entah bagaimana kain handuknya tersangkut pada kursi makan tepat di belakangku sehingga terjatuh bersama kursi. Brukkkkkk!!!! Aku terkejut dan spontan melihat ke arahnya. Aku langsung terdiam terpaku begitu melihat batang kontol Ralan yang besar dan hitam berkilat. Aku tertegun…. karena tak pernah melihat senjata lelaki sebesar itu sebelumnya.
“Maaf Kak,” kata Ralan memecah kesunyian.
Sambil sedikit gemetar kuambil handuknya yang terjatuh di dekatku dari lantai dan perlahan kuberikan kembali kepada Ralan. Entah bagaimana waktu aku menyodorkan handuk itu tiba-tiba Ralan menarik dan menciumku. Aku mencoba lari tapi dia terus memelukku.
“Maaf sekali lagi Kak, saya suka sama body kakak…kakak jangan marah, saya tak tahan lagi.”

Ralan merayu diriku yang kini sudah berada dalam dekapannya. Dijelaskannya kenapa ia begitu bernafsu melihatku. Aku baru sadar kalau sejak datang Ralan sudah mengamati tubuhku yang memang tak memakai pakaian dalam dan terpatri cukup jelas melalui baju daster sutra dengan corak polos dan warna terang yang kupakai. Ia juga rupanya mengamati kulitku yang putih bersih dan wajahku yang kata orang memang cantik walaupun sebenarnya aku mengenakan kerudung.

Ralan menciumiku dengan penuh nafsu…. rasanya merinding. Aku begitu terpana dengan kejadian yang cepat itu dan tak berdaya menampik serangan-serangannya. Handuk itu pun terlepas dari tanganku. Ralan ternyata sangat pandai memainkan kedua putingku yang masih berada di balik baju. Salahku juga yang tak memakai BH saat itu. Sebenarnya celana dalam pun aku tak pakai, walaupun aku memakai baju daster dengan kerudung.

Aku pun tak tahu apakah aku harus marah kepadanya. Walaupun jelas ia tak bisa menahan nafsunya terhadap diriku tapi tadi ia berkali-kali berkata minta maaf padaku. Juga dari caranya menciumi diriku, seperti layaknya seorang yang sangat merindukan kekasihnya. Begitu hangat dan penuh perasaan. Terus terang aku jadi mulai terhanyut.
Ralan rasanya bisa melihat kalau aku mulai kepayahan dan tak berdaya menolaknya. Ia pun semakin gencar mengulum bibirku sehingga aku tak mampu berkata-kata. Sementara tangannya bergerilya ke sekujur tubuhku.

Aku merasa semakin merinding sebab Ralan mulai memasukkan tangannya ke dalam kainku. Tubuhku serasa bergetar dengan hebatnya. Sebenarnya sudah 18 hari saat itu aku tak bercinta dengan suamiku. Tak tahu apa sebabnya suamiku jarang mau bersetubuh denganku.
Karena itu sebetulnya dalam hati aku merasa amat tersanjung bertemu dengan lelaki yang langsung ingin menyetubuhiku padahal kami baru saja bertemu beberapa menit yang lalu. Apalagi yang mau disetubuhinya itu adalah istri teman sekerjanya sendiri dan kami hanya punya waktu yang singkat saja. Begitu besar risiko yang harus ditempuhnya hanya untuk menyalurkan hasratnya kepadaku. Tiba-tiba aku merasa sangat bergairah.

SUHU DOMINO

6100game

Ralan tampak senang mengetahui aku tak memakai celana dalam. Dimain-mainkannya kelentitku dengan lihainya. Aku serasa terbang ke awang-awang. Di dalam pelukannya, aku membiarkan dia mempermainkan jemarinya di vaginaku. Mataku mulai merem melek. Tak sadar erangan nikmat mengalir dari mulutku. Ralan tampak semakin senang melihat kepasrahanku.
“Kakak jangan takut, saya akan pelan-pelan…” janji Ralan tentang caranya dia akan menyetubuhiku.
Karena itu akhirnya aku sama sekali tak menolak ketika Ralan membawaku ke ruang tengah dan berbaring di atas lantai di depan TV. Dia buka kerudung dan bajuku. Lalu dia buka pula semua bajunya. Lucunya entah karena gugup atau begitu nafsunya, Ralan memerlukan waktu agak lama untuk melucuti pakaiannya sendiri. Aku pun menunggu dengan harap-harap cemas dalam keadaan sudah bugil di atas lantai sambil memandangi penisnya yang kuncup dan tegang.

Kami pun kembali berciuman dengan penuh nafsu. Kali ini dalam keadaan bugil. Aku bisa merasakan tubuhnya yang dipenuhi rambut tebal menyentuh tubuh bugilku. Geli dan menggairahkan…! Beda rasanya dengan tubuh suamiku yang bersih dari rambut. Aku juga bisa merasakan penisnya yang besar seperti ular merayapi pahaku. Penis yang hitam dan tak dikhitan.

Jarinya masuk ke dalam vaginaku. Aku tersentak dan mengerang karena kenikmatan. Dia juga menciumi seluruh tubuhku. Ralan benar-benar pandai dan tahu cara memperlakukan seorang perempuan. Aku makin tak tahan. Ralan lalu menjilati vaginaku…. Aku pun memohon. Aku benar-benar tak tahan.
“Ralan cepat….”
Lalu Ralan memasukkan batangnya yang sudah sangat keras ke dalam vaginaku yang sudah basah kuyup rasanya. Dalam hal ini pun dia sangat pandai… dimasukkannya pelan-pelan, tarik-keluar tarik-keluar. Sedaaap sekali rasanya…. Batangnya sangat besar sehingga penuhlah rasanya lubang kemaluanku. Aku mengangkat punggung setiap kali Ralan menghentakkan batangnya.

Setelah itu aku seperti orang gila saja. Tak pernah aku merasakan kenikmatan seperti itu. Lebih kurang lima menit aku merasa seperti mau kencing. Aku tahu aku sudah mau orgasme. Ooohh… nikmat sekali rasanya… kutarik badan Ralan dan kudorong punggungku ke atas. Lalu kulilitkan kakiku ke pinggang Ralan. Ralan pun saat itu menghentak lagi dengan kuat….
Aku seperti meraung waktu itu. Sedappp… lalu muncratlah… Setelah terpancur air maninya, satu menit kami tak bergerak. Hanya saling berpelukan dengan erat. Nafas kami terengah-engah. Pandanganku nanar seakan terbang melayang ke langit ketujuh. Selama beberapa saat aku merasakan ketenangan, kenyamanan, dan perasaan puas bercampur aduk. Vaginaku terasa sangat panas dan basah kuyup. Penis Ralan berdenyut-denyut di dalam alat kelaminku.

Setelah itu Ralan menarik keluar batangnya dari dalam vaginaku… Ia tampak seperti ular sawah yang tertidur setelah selesai menyantap mangsanya…. terkulai.
Ralan lalu berkata sambil mengecup dahiku, “Terima kasih kakak!”
Aku tersenyum senang dan berbaring bugil bersamanya di depan TV. Tangan Ralan melingkari leherku yang telanjang. Kurebahkan kepalaku di dadanya. Lalu sebelah tanganku menggapai kemaluan Ralan yang masih basah setelah selesai digunakan untuk menyetubuhiku. Aku memandangi dan mengagumi batangnya yang kuncup dan begitu perkasa. Kubelai-belai penis Ralan dengan lembut. Sementara itu bibirku menciumi dadanya yang hitam bidang dan dipenuhi rambut. Ralan sendiri masih terbaring mengumpulkan kembali tenaganya tapi tampak jelas kalau ia sangat senang dengan perlakuanku.

6100game

Dibelai-belainya punggungku yang putih mulus dan juga rambutku yang hitam panjang. Dia tersenyum sambil memandangiku. Aku terus mengusap-usap kemaluannya yang panjang dan kuncup itu. Dalam waktu yang tak berapa lama, aku bisa merasakan batang yang hitam itu sedikit demi sedikit mengeras kembali karena belaian dan rangsanganku. Senang sekali melihatnya…! Sebelum suamiku dan kawan-kawannya kembali, Ralan masih sempat menyetubuhiku sekali lagi. Kami berdua memang sama-sama ingin melakukannya lagi.

Persetubuhan ronde kedua ini berlangsung cukup singkat. Dalam waktu 5 menit aku sudah berhasil mencapai orgasme. Beberapa detik kemudian Ralan pun menggeram dan memuntahkan air maninya kembali di dalam rahimku. Aku belum pernah merasakan sensasi dan kebahagiaan seperti ini sebelumnya. Karena itu setelah Ralan selesai menyetubuhiku untuk kedua kalinya, aku langsung memeluk dan mencium bibirnya dengan ikhlas sebagai tanda terima kasih.

Kami mendengar suara mobil memasuki pekarangan rumah tepat saat aku baru saja mengenakan kembali baju dasterku. Untunglah tadi begitu selesai ronde kedua Ralan langsung menyuruhku bergegas berpakaian kembali tanpa kami sempat membersihkan diri dulu. Rupanya benarlah sarannya. Sambil mengenakan kerudungku, aku segera menyiapkan hidangan di meja makan sementara Ralan duduk di depan TV seolah tak pernah terjadi apa pun.

Kalau kupikir-pikir dengan akal sehat, sungguh nekat apa yang telah kulakukan tadi bersama Ralan! Apalagi kalau kuingat pintu rumah kami pun dalam keadaan terbuka lebar! Untung saja tak ada seorang pun yang datang saat kami bersetubuh tadi… Kebetulan lokasi rumah kami memang agak jauh dari para tetangga maupun jalan raya.
Apa yang kami berdua lakukan tadi sebenarnya relatif sangat singkat. Kalau dihitung sejak Ralan keluar dari kamar mandi sampai kami berpakaian kembali total waktunya hanya sekitar setengah jam. Walaupun singkat tapi benar-benar memuaskan dan menegangkan!

Aku agak gugup sebetulnya waktu melayani suamiku dan kawan-kawannya di meja makan. Maklum, inilah pertama kalinya aku berselingkuh terhadap suamiku. Apalagi lelaki yang baru saja menyetubuhiku ikut duduk pula semeja bersama kami. Aku pun masih merasakan air mani Ralan mengalir keluar dari vaginaku karena aku belum sempat membersihkan diri. Untunglah Ralan orangnya sangat periang dan banyak bicara. Suamiku dan kawan-kawannya lalu asyik makan sambil mengobrol dengan serunya. Sementara aku sendiri tidak terlalu banyak bicara karena masih terbayang-bayang baru saja disetubuhi secara hebat oleh Ralan.

Begitu suamiku mengecup dahiku berpamitan dan pergi bersama kawan-kawannya, aku segera mengunci pintu dan melepas semua pakaianku. Aku bermasturbasi membayangkan persetubuhanku bersama Ralan tadi. Sungguh luar biasa dan menegangkan!
Aku jadi ingin kembali bersetubuh dengan Ralan tapi dia belum ada lagi tugas lapangan setelah kejadian itu. Itulah pertama kalinya aku merasakan batang lelaki lain selain milik suami. Aku merasakan kenikmatan dan sensasi yang luar biasa. Jadi timbul keinginan untuk merasakan batang yang lain lagi…..


TAMAT.



BACA JUGA !!!

6100game

SUHU DOMINO

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Petting Dengan Kakak

SUHU DOMINO SUHU DOMINO 6100game - Nama aku Dendi 18 tahun, aku dua bersaudara, aku anak kedua dimana kakakku perempuan berusia 4 tahun...