SUHU DOMINO |
6100game - Setelah cukup beristirahat, penjahat lalu menyuruh Dewi untuk kembali melayaninya. Dewi lalu menaikkan rok gaunnya dengan bantuan kedua penjahat lainnya dan mendudukkan dirinya dengan arah menghadap penjahat itu, tepat diatas kemaluan penjahat itu sehingga sekali lagi kewanitaannya dimasuki penis. Dewi lalu memeluk leher penjahat itu, ia juga melingkarkan kakinya ke pinggang penjahat itu dan menyilangkan kedua mata kakinya sehingga kini ia mengunci pinggang penjahat itu. Setelah merasa sudah siap, Dewi mulai menggerakkan pinggulnya agar penis penjahat itu semakin memasuki kewanitaannya, karena kewanitaannya masih sempit dan penis itu begitu besar. Penjahat itu memegangi pinggul Dewi dan membantu Dewi memasukkan penisnya kedalam liang kewanitaan Dewi sambil menjilati dan menghisap puting susu Dewi yang sudah mengeras. Dewi hanya mendesah ringan saat menyusui penjahat itu. Setelah ia merasa penisnya telah masuk sepenuhnya kedalam memek Dewi, penjahat itu memegang pinggul Dewi dengan kencang dan mulai memompa Dewi naik turun sambil meremas dada Dewi dan menggigiti puting susu Dewi. Dewi jelas kewalahan menghadapi sensasi di kewanitaan dan puting susunya sekaligus, Dewi pun mendesah keras penuh kenikmatan.
Penjahat itu lalu memanggil salah satu rekannya yang masih belum bercinta dengan Dewi. Penjahat keempat itu datang menghampiri Dewi dengan membawa sebuah pompa ban. Dewi mengenal penjahat itu sebagai penjahat yang mengendusi pantatnya di toilet sebelumnya. Penjahat lalu berlutut di depan kursi itu, tepat didepan pantat Dewi. Kemudian Ia menelusup ke dalam rok gaun Dewi dan menarik kedua bongkahan pantat pengantin wanita itu ke arah berlawanan sehingga terlihatlah lubang pantat yang tadinya ia cuci. Rupanya penjahat ini adalah penggemar pantat wanita, ia mulai meludahi pantat seksi itu dan memasukkan jari tengahnya kedalam anus Dewi. Dewi menjerit saat lubang pantatnya dimasuki benda yang tak dikenal itu, namun mulutnya disumpal dengan celana dalam putihnya yang ia pakai saat dijadikan pengantin. Pantat Dewi yang seharusnya dipakai untuk mengeluarkan kotorannya sekarang dipakai untuk pemuas nafsu lelaki itu. Perlahan lahan jari penjahat itu terbenam dalam lubang pantat Denita, penjahat itu dapat merasakan kehangatan dan kelembutan dalam lubang pantat Dewi karena daging lubang pantat itu melingkari jari penjahat itu dengan pas seperti sebuah cincin. Penjahat itu lalu mengocok jarinya didalam anus Dewi untuk membuka lubang pantat itu lebih lebar, sehingga Dewi semakin tak berdaya, serasa ada tornado yang berputar dalam pantatnya, apalagi tubuhnya masih terhempas-hempas karena dientot oleh pemimpin para penjahat itu. Habis sudah Dewi diperkosa dari depan dan belakang, Dewi hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya dengan keras karena ia tidak dapat menjerit karena mulutnya disumbat, namun ia merasakan sensasi yang luar biasa karena ia sedang bercinta dengan 2 lelaki sekaligus dengan menggunakan kedua lubang tubuhnya. Dewi lalu mulai menikmati kocokan di anusnya itu, ia berharap kocokan itu tidak pernah berhenti.
Setelah cukup mengocok anus Dewi sekitar 10 menit, penjahat itu mencabut jarinya dari pantat Dewi sehingga lubang pantat Dewi kini terbuka lebar sebesar lubang jari kelingking dan tidak bisa terkatup lagi, dari lubang pantat itu tercium bau tidak sedap. Dewi terhenyak, ia sebenarnya masih ingin penjahat itu mengorek duburnya hingga puas, Dewi sempat menggelengkan kepala saat penjahat itu mencabut jarinya dari pantat Dewi. Bahkan kotoran Dewi kembali muncrat sedikit saat jari itu tercabut dari pantatnya.
Penjahat itu lalu menggoda Dewi sambil mengatakan bahwa Dewi masih belum bisa menceboki pantatnya sendiri dengan baik, bahkan setelah menjadi seorang pengantin wanita. Ia lalu menawarkan untuk membersihkan pantat Dewi. Dewi yang sudah dilanda nafsu hanya mengangguk dengan segera, ia mengira penjahat itu akan membersihkan pantatnya dengan tissue, namun penjahat itu tersenyum dan segera menelusup lagi kedalam pantat Dewi tanpa membawa tissue. Sadarlah Dewi bahwa penjahat itu hendak menjilati duburnya. Dewi menggeleng keras namun terlambat, penjahat itu menjulurkan lidahnya dan memasukkan lidahnya kedalam pantat Dewi, penjahat mulai menjilati anus Dewi, lidahnya dibenamkannya kedalam lubang pantat pengantin wanita itu sedalam mungkin untuk mencicipi nikmatnya anus Dewi tanpa peduli bahwa Dewi baru saja buang air besar, dan tidak menghiraukan aroma tidak sedap dari lubang pantat Dewi. Dewi merasa geli sekali saat pantatnya dicicipi seperti itu, lidah itu terasa seperti daging yang licin dan lunak memasuki pantatnya. Penjahat itu dengan senang hati menjilati lubang pantat Dewi, bahkan ia juga menjilati kotoran Dewi yang sedikit belepotan setelah pantatnya dikocok tadi. Dewi benar-benar tidak habis pikir, ada juga lelaki yang mau memakan kotoran wanita seperti itu. Namun penjahat itu malah semakin senang menjilati pantat Dewi, seperti mimpi ia bisa menikmati pantat pengantin secantik Dewi. Ia tidak keberatan walau harus memakan kotoran cewek cantik itu.
Setelah puas menikmati lezatnya pantat Dewi, penjahat itu memasukkan pentil pompa ban itu ke dalam anus Dewi. Penjahat itu lalu memompa pantat Dewi agar penuh berisi angin. Dewi melenguh saat ia merasa perut dan pantatnya sudah dipenuhi angin. Penjahat itu baru berhenti memompa Dewi setelah mendengar suara kentut Dewi yang pelan.
Penjahat yang sedang memompa vagina Denita lalu berdiri mengangkat Denita yang masih memeluk lehernya dengan mudahnya sambil memegangi kedua bongkahan pantat Dewi. Kuncian kaki Dewi terlepas sehingga paha Dewi terangkat membentuk huruf ‘M’, Dewi tetap memeluk leher penjahat itu dengan erat agar ia tidak jatuh. Penjahat yang lainnya mengangkat rok gaun Denita keatas sehingga lubang pantat Dewi terlihat jelas didepan mata penjahat keempat yang menggemari pantat wanita itu. Dewi akhirnya juga kehilangan keperawanan pantatnya, setelah pantatnya disodomi oleh kemaluan penjahat itu dari belakang. Dewi melenguh keras sekali saat penis besar itu memasuki anusnya. Saat pantat Dewi dimasuki kemaluan penjahat itu, Dewi langsung kentut karena tubuhnya sudah dipenuhi angin, sehingga penjahat itu semakin tergoda. Setiap kali kemaluan penjahat itu membentur lubang pantat Dewi, Dewi selalu kentut. Cairan kewanitaan Dewi juga meluber ke lubang pantatnya sehingga memudahkan penis penjahat itu untuk memasuki anusnya.
Toni takjub melihat pemandangan itu, baru kali ini ia melihat adegan percintaan seperti itu. Seorang pengantin wanita yang cantik bagai seorang putri raja, gadis yang amat ia cintai kini sedang bercinta dengan 2 orang nista. Tubuh yang putih mulus itu kini terapit oleh 2 tubuh gelap dan perkasa. Tubuh yang seharusnya diberikan Dewi kepadanya kelak kini sedang dinikmati oleh para lelaki bejat itu, dan bahkan Dewi akan mengandung buah cintanya dengan para lelaki itu.
SUHU DOMINO
6100game |
Melihat sikap Dewi, para penjahat itu lalu memanggil Dewi dengan kata-kata kotor, seperti Puteri para pelacur, Pengantin Binal, atau Pelacur Glamor karena Dewi cantik dan mengenakan gaun pengantinnya sehingga tampak seperti wanita yang kaya dan terhormat. Kata-kata itu semakin membuat Dewi bersemangat dalam bercinta dengan para penjahat itu sehingga para penjahat itu semakin senang pada pelayanan Dewi. Toni masih tidak percaya saat melihat Dewi, yang dulunya amat galak saat masih kecil kini rela menurut pada para penjahat itu dan mau diperlakukan seperti itu. Dewi mulai merasakan pengaruh dari 2 gayung air yang ia minum saat mandi tadi, kini ia kebelet hendak kencing, namun vaginanya masih disumbat oleh kemaluan pemimpin para penjahat itu.
Tak lama kemudian, tubuh Dewi bergetar dengan hebat, ia melengkungkan tubuhnya, memeluk leher penjahat itu dengan erat, dan melenguh keras sekali, kakinya menendang-nendang ke segala arah, akhirnya Dewi mengalami orgasme pertama kalinya. Bahkan kedua penjahat itu harus memegangi tubuh Dewi yang bergerak menggelepar-gelepar dengan liar itu. Tanpa ia sadari, Dewi juga kencing saat orgasme sehingga air seninya membasahi tubuh kedua penjahat itu. Toni dan para penjahat itu takjub melihat air kencing Dewi yang keluar dan tertimpa cahaya lampu yang remang-remang, sehingga tampak seperti air terjun kristal. Pemimpin para penjahat itu semakin terangsang melihat Dewi yang kencing saat orgasme, ia lalu menyodok Dewi lebih cepat dan ia mengeluarkan spermanya tak lama setelah Dewi mengejang karena orgasme.
Setelah merasa semua spermanya telah dikeluarkan, penjahat tadi memberi isyarat pada temannya yang sedang menikmati kenikmatan anal seks dengan Dewi. Penjahat yang menyodomi Dewi langsung memegang paha Dewi, mengangkat tubuh Dewi sehingga penis temannya itu tercabut, Dewi melingkarkan tangannya ke bahu penjahat itu agar tidak jatuh. Penjahat itu menggendong Dewi berjalan ke sekeliling kamar itu dalam keadaan anus Dewi dan penisnya masih menyatu dalam pantat Dewi sambil memamerkan memek Dewi yang dibanjiri sperma. Toni bisa melihat banyaknya sperma di kewanitaan Dewi meluber keluar dari rahim Dewi, dan menimbulkan bercak di stocking putih itu. Penjahat itu menggendong Dewi kehadapan Toni dan menunjukkan penisnya yang bersatu dalam tubuh Dewi di lubang pantat Dewi.
Penjahat itu lalu mengocok memek Dewi dihadapan Toni, sehingga Dewi melenguh nikmat dan cairan cintanya disertai sperma pemimpin penjahat itu meleleh keluar dari celah vaginanya. Toni dipaksa berlutut oleh perempuan itu di depan selangkangan Dewi, pembalut wanita bekas Dewi dicabut dari mulut Toni, dan Toni lalu dipaksa menjilati memek Dewi yang masih mengeluarkan sperma dan cairan cintanya. Toni lalu menjilati memek kekasihnya itu sesekali ia menghisap-hisap klitoris Dewi untuk menghisap sperma dan cairan cinta di kewanitaan Dewi dengan harapan untuk menurunkan kemungkinan Dewi akan hamil dari bibit para penjahat itu. Penjahat itu juga terus mengocok kewanitaan Dewi. Dewi benar-benar terbang ke langit ketujuh, sensasi yang ia rasakan amat luar biasa, dimana memeknya kini sedang dikocok oleh penjahat itu sekaligus dijilati oleh kekasihnya, sementara pantatnya masih terasa sedikit sakit dan sesak karena dipenuhi oleh penis penjahat itu.
Beberapa saat kemudian, mata Dewi melotot lebar saat ia hendak mencapai orgasmenya, namun penjahat itu segera menghentikan kocokannya dan menarik Dewi sedikit menjauhi Toni sehingga jilatan Toni di memek Dewi terhenti. Akibatnya Dewi tidak jadi orgasme. Dewi menoleh ke arah penjahat itu dengan wajah yang sayu dan nafas yang terengah-engah memohon orgasmenya sehingga tawa para penjahat itu meledak melihat tingkah Dewi. Mulut Toni lalu kembali disumpal dengan pembalut wanita itu.
Penjahat itu lalu memberi Dewi perintah untuk menggerakkan pantatnya sendiri yang masih dimasuki penis. Dewi segera mematuhi perintah penjahat itu, pantatnya digoyang-goyangkan dan ia memompa penis itu dalam pantatnya sendiri. Dewi masih sesekali kentut, dan Toni dipaksa mencium pantat Dewi yang masih dimasuki penis itu. Dewi sendiri merasa amat malu saat Toni menciumi penis penjahat itu dan pantatnya, namun ia terus menggerakkan pantatnya dihadapan Toni karena ia sudah tidak tahan dengan kenikmatan di lubang pantatnya itu.
Setelah merasa kentut Dewi semakin pelan; penjahat yang menyodomi Dewi mengganti posisi bercintanya dengan menelungkupkan Dewi sehingga Dewi kini dientot dari belakang dengan gaya Doggy. Dewi pasrah ditunggangi oleh penjahat itu dari belakang; ia berusaha menahan perih sekaligus kenikmatan di pantatnya saat penis itu memasuki pantatnya dan ia kentut. Saat celana dalam yang menyumpal mulutnya dilepas, Dewi kembali mendesah keras, ia bahkan menuruti perintah penjahat itu untuk menggonggong seperti anjing betina.
Kedua tungkai kaki Dewi lalu ditarik kebelakang oleh teman-teman penjahat itu melewati pinggang pemerkosanya itu; Dewi lalu dipaksa menyilangkan kedua mata kakinya agar dirinya menjepit pinggang penjahat itu sehingga Dewi kini seperti sebuah ikat pinggang. Dalam posisi itulah Dewi kembali mengejang hebat dan melenguh keras sekali. Cairan cintanya muncrat disertai air kencingnya membasahi ranjang dan sebagian rok gaunnya saat ia mengalami orgasme kedua kalinya. Penjahat itu makin terangsang melihat Dewi yang kencing sambil mengenakan gaun pengantin putih itu. Penjahat itu membungkuk dan mendekatkan wajahnya ke leher Dewi; dijilatinya leher Dewi yang basah karena keringat setelah orgasme sambil terus menyodok anus Dewi. Sekitar 15 menit kemudian, penjahat itu merasa telah mencapai puncak kenikmatan, ia langsung mengganti targetnya, penis itu dicabut dari anus Dewi dan langsung ditanamkan ke kewanitaan Dewi dan Dewi mendesah keras saat kewanitaannya dibanjiri para calon bayinya yang lain. Kini Dewi bahkan menaikkan kakinya sendiri untuk memberikan kesempatan bagi para calon bayi itu untuk dilahirkan olehnya ke dunia. Tentu saja para penjahat itu dengan sukarela membantu Dewi dengan kembali mengangkat kedua tungkai kaki Dewi tinggi-tinggi seperti yang mereka lakukan sebelumnya.
Setelah dibuahi, Dewi menungging dan penjahat itu membenamkan wajahnya ke pantat Dewi yang kini sudah tertutup rok gaunnya. Diendusnya pantat cewek itu; ia bisa merasakan kelembutan rok gaun Dewi dan mencium bau wangi rok gaun cewek itu bercampur dengan bau amis sperma dan bau pesing air kencing Dewi.
Sebagai acara penutup, penjahat itu menepuk pantat Dewi dan menyuruh Dewi untuk kentut dihadapan mereka. Dewi yang masih menungging kelelahan tidak merespon perintah penjahat itu. Akibatnya, para penjahat itu amat marah dan menyeret Toni ke arah Dewi. Rok Dewi disingkapkan, dan wajah Toni dibenamkan diantara bongkahan pantat Dewi dengan hidung Toni yang sengaja diposisikan tepat di lubang pantat Dewi. Toni sempat melihat lubang pantat Dewi yang kini terbuka menganga amat lebar sebesar ibu jari orang dewasa setelah disodomi oleh penjahat itu.
Dewi lalu dipaksa kentut oleh mereka dengan hidung Toni yang membenam di lubang pantatnya. Dewi diancam dengan sebilah belati yang ditempelkan di lehernya. Dengan berat hati, Dewi mengumpulkan segenap tenaganya yang sudah terkuras untuk memenuhi perintah para penjahat itu, mengentuti wajah Toni.
Dewi meringis sejenak dan PREET… Dewi akhirnya kentut dengan keras. Air matanya kembali meleleh karena rasa perih di pantatnya dan juga perasaan amat malu terhadap Toni, yang kini menciumi aroma anusnya. Tanpa bisa ditahan, Dewi langsung jatuh terbaring di ranjangnya dalam posisi terlungkup.
Penjahat terakhir membalikkan dan mengangkangkan tubuh Dewi di ranjang itu, pinggul Dewi diberi bantal untuk menaikkan posisi pinggulnya. Setelah merasa posisi Dewi sudah tepat, kaki Dewi diangkat tinggi dan dilebarkan membentuk huruf ‘V’, sehingga mereka semua dapat melihat paha indah yang dibalut stocking putih itu. Kedua kaki Dewi dipegangi oleh penjahat-penjahat yang baru bersetubuh dengannya. Dewi melihat ukuran penis penjahat ini paling kecil diantara teman-temannya, mungkin karena itulah ia mendapat giliran terakhir untuk bercinta dengan Dewi, lagipula penjahat itu adalah yang paling muda diantara gerombolan itu, bahkan lebih muda dari Toni karena postur tubuhnya seperti anak SMP, lebih pendek dan kurus dibandingkan Dewi. Dewi sempat menanyakan usia penjahat itu; betapa terkejutnya ia saat mendengar jawaban penjahat itu: 13 tahun! lebih muda 7 tahun darinya. Dewi sempat meragukan kemampuan seks anak itu; tentunya anak itu tidak sehebat keempat lelaki yang baru saja menggagahinya. Toni amat iri melihat anak itu, ia sudah bisa menikmati tubuh gadis dewasa seperti Dewi padahal usianya masih amat muda.
Anak itu memasukkan kemaluannya ke kewanitaan Dewi dan mulai memompa Dewi kembali. Dewi lalu dipapah keatas, dan ia memeluk leher anak itu. Bibir Dewi lalu dilumat oleh anak itu. Kini Dewi malah membalas menciumi bibir anak itu dan menuangkan ludahnya kedalam mulut anak itu. Anak itu dengan senang hati mereguk ludah pengantin wanita cantik itu. Dewi tidak melawan lagi saat pinggulnya kembali dipegang. Secara otomatis Dewi menggerakkan pantatnya dan vaginanya langsung menelan penis anak itu sepenuhnya. Mungkin karena anak itu masih amat muda sehingga penisnya belum bisa ereksi sepenuhnya dan tentu saja penis anak itu lebih kecil dari penis pemimpin mereka, maka agak gampang baginya untuk menembusi vagina Dewi yang sudah diperawani teman-temannya yang lain. Vagina Dewi yang sudah tidak perawan itu memang terlihat seperti lubang menganga yang besar akibat dimasuki penis besar pemimpin penjahat itu, namun masih cukup untuk memuaskan hasrat anak itu untuk menikmati nikmatnya tubuh wanita.
Setelah puas mereguk ludah Dewi, anak itu lalu mengemuti puting susu kanan Dewi dan menghisapnya dengan kuat, sementara tangannya memegangi payudara kiri Dewi dan menyodorkan payudara itu ke mulut Dewi. Anak itu menyuruh Dewi untuk menyusui dirinya sendiri. Dewi hanya menuruti perintah anak itu tanpa membantah, dengan rakusnya ia menghisap puting susunya sendiri seperti bayi yang hendak meminum air susu ibunya. Mereka kemudian saling bertukaran mencicipi payudara Dewi; anak itu menyusu di payudara kiri Dewi dan Dewi mencicipi payudara kanannya sendiri. Dewi terlihat seperti ibu yang menyusui anaknya karena tubuh Dewi yang lebih besar dari anak yang sedang disusuinya. Dewi sendiri tidak percaya melihat kemampuan bercinta anak itu yang hampir setara dengan keempat temannya tadi; walaupun usianya masih amat muda dibandingkan Dewi. Dewi tentunya bukanlah wanita pertama yang bercinta dengan anak itu.
6100game |
Suara desahan Dewi dan tumbukan tubuh mereka menggema di ruangan itu, payudara Dewi kini berbekas lipstik merah mudanya sendiri. Dewi sendiri sudah kesulitan mengatur nafasnya, ia sudah lelah setelah dikawini oleh empat laki-laki sebelumnya dan kini ia harus melayani nafsu penjahat yang kelima ini. Tak lama kemudian, anak itu mencengkeram pinggul Dewi dan menyemburkan spermanya kedalam rahim Dewi diikuti dengan teriakan Dewi. Setelah menerima semburan sperma anak itu, pelukan Dewi terlepas dari leher anak itu; Dewi rebah ke ranjang, terlentang tak berdaya.
Pemimpin para penjahat itu segera naik ke ranjang, dihampirinya tubuh pengantin wanita yang tak berdaya itu. Tampaknya ia berniat memperkosa Dewi untuk ketiga kalinya malam itu. Penis raksasanya pun kembali membesar seperti saat ia belum bercinta dengan Dewi. Toni dan para penjahat itu terkagum melihat keperkasaan pemimpin penjahat itu. Penjahat itu lalu duduk di ranjang, dengan mudahnya ia memapah tubuh Dewi yang masih lemas itu dan didudukkannya Dewi diatas penisnya seperti sebelumnya saat ia memperkosa Dewi di kursi. Memek Dewi langsung menelan kemaluan penjahat itu diikuti rintihan pelan Dewi. Kedua kaki Dewi ditarik melewati pinggang penjahat itu. Penjahat itu memegang pantat Dewi dan mulai memompa kewanitaan Dewi kembali. Tidak seperti tadi, kini Dewi terbaring lemas, sementara penjahat itu mengentotinya. Dewi hanya bisa mendesah pelan karena staminanya benar-benar habis.
Melihat Dewi yang kelelahan, penjahat itu mengatur irama entotannya dengan perlahan-lahan. Penjahat itu tampaknya menguasai teknik seks yang hebat. Setelah dientot pelan selama 5 menit, lenguhan Dewi semakin keras, matanya merem melek, dan lidahnya terjulur keluar merasakan kenikmatan di vaginanya. Liur Dewi meluber keluar dari mulutnya. Penjahat itu senang sekali melihat ekspresi Dewi yang kini tampak persis seperti pelacur. Penjahat itu meraih kepala Dewi, tubuh Dewi lalu diangkat sehingga payudara Dewi terjepit diantara tubuhnya dan tubuh penjahat itu. Penjahat itu segera mencium bibir Dewi dan menghisap ludah cewek itu, sehingga kini suara lenguhan itu teredam. Dewi tetap dientot sambil berciuman. Dewi dan penjahat itu tetap dalam posisi itu selama 15 menit. Akhirnya, penjahat itu menggeram, dan menyemburlah spermanya memenuhi rahim Dewi sekali lagi. Penjahat itu mendesah puas dan mencabut kemaluannya dari kewanitaan Dewi. Sekali lagi kedua tungkai kaki Dewi diangkat setinggi mungkin dan tegak lurus untuk memastikan agar Dewi dapat menjadi hamil dari perkawinannya itu.
Setelah memastikan bahwa rahim Dewi telah menyerap seluruh calon bayi pemimpin mereka dan setelah mereka puas mengentoti Dewi, dimulailah acara bukkakke sebagai acara penutup. Keempat penjahat laki-laki itu berlutut mengelilingi tubuh Dewi yang tergeletak diatas ranjang. Mereka lalu mengocok kemaluan mereka dihadapan Dewi. Sementara pemimpin para penjahat yang baru saja mendapat giliran memperkosa Dewi kini melebarkan paha Dewi selebar mungkin sehingga vagina Dewi terpampang jelas. Mereka menekan kepala dan hidung Dewi sehingga Dewi tidak bisa bernafas, Dewi terpaksa membuka mulutnya dan bernafas melalui mulutnya.
Karena sudah terangsang berat dari tadi, satu persatu penis para penjahat itu menyemburkan sperma hangat kental memenuhi mulut Dewi sehingga meluber keluar melewati bibir Dewi. Namun, Dewi tampaknya tidak mau menelan sperma mereka. Salah satu dari penjahat itu membawa sebuah sedotan minuman. Mereka lalu mulai menyendoki sperma yang tertampung di rongga mulut Dewi dengan sedotan itu. Sperma yang berhasil disedot mereka lalu dituangkan ke memek Dewi melalui sedotan itu, sementara memek Dewi dikocok-kocok agar menyerap sperma mereka. Mereka berharap Dewi mau menelan sperma mereka saat menyadari bahwa sperma yang masih tertampung di mulutnya akan dipakai untuk menghamilinya. Namun, Dewi sudah kelelahan untuk berontak dan ia bersikeras untuk tidak menelan sperma para penjahat itu.
Nyaris setengah dari sperma yang tertampung di mulut Dewi telah dituangkan ke rahim Dewi, namun tidak ada tanda-tanda bahwa Dewi akan menelan sperma di mulutnya. Karena kesal melihat tingkah laku Dewi, mereka kembali menekan hidung Dewi dengan keras sehingga Dewi sulit bernafas, apalagi dengan sperma yang masih tertampung di mulutnya membuatnya tidak dapat bernafas menggunakan mulutnya. Dewi terpaksa menelan sperma para penjahat itu. Setelah menelan seluruh sperma para penjahat itu yang disuapkan padanya, Dewi langsung tertidur kelelahan.
Toni merasa amat geram karena ia hanya bisa melihat Dewi diperkosa dalam keadaan sedang mengenakan gaun pengantinnya dan Dewi diperkosa di depan matanya, namun ia tidak bisa menolong Dewi.
Dewi benar-benar berantakan setelah perkawinannya dengan kelima penjahat itu, kedua payudaranya yang telah penuh cupangan dan bekas lipstiknya mencuat keluar dari gaunnya yang dilorotkan oleh pimpinan penjahat itu. Rok gaunnya tersingkap hingga pusarnya sehingga kewanitaannya terlihat jelas. Di stocking putihnya sudah terdapat banyak bercak darah keperawanannya dan sperma para penjahat itu.
Wajah Dewi yang berlumuran sperma tampak sayu; lipstiknya sudah meluber ke sekitar bibirnya yang masih terengah-engah kelelahan Matanya terpejam dan sembab, kelopak matanya yang dirias pink kini berantakan karena air matanya. Mahkota bunganya sudah rusak dan riasan bunga itu bertaburan di sekitar ranjang tempat ia kini terbaring. Tudung kepalanya yang sudah kusut masih menempel di rambutnya yang kini acak-acakan.
Penjahat perempuan itu kembali mendapat ide dan ia lalu berdiskusi sebentar dengan para penjahat yang baru saja berhasil memperkosa Dewi. Para penjahat itu setuju dengan ide perempuan itu. Mereka lalu mendekatkan wajah Toni ke kewanitaan Dewi. Toni bisa melihat bibir kewanitaan Denita yang tadinya seperti dua buah garis lurus kini telah melengkung akibat perkawinannya dengan kelima pria bejat itu. Toni bisa mencium bau amis sperma di kewanitaan Dewi yang tadinya sempat dibanjiri sperma. Penjahat yang melepas celana dalam Dewi lalu memijat kewanitaan Dewi didepan wajah Toni. Dewi kembali mendesah penuh kenikmatan karena jari-jari penjahat itu memijat vaginanya dengan sempurna. Beberapa saat kemudian, Dewi mendesah keras sekali, tubuhnya menikung keatas, dan kedua kaki dan tangannya menegang. Penjahat wanita itu segera mencabut pembalut wanita bekas Dewi dari mulut Toni, dan menempelkan mulut Toni ke kewanitaan Dewi. Toni lalu merasa mulutnya dipenuhi cairan panas dari kewanitaan Dewi. Toni lalu sadar bahwa cairan dalam mulutnya itu adalah air seni Dewi. Toni tidak punya pilihan lain selain mereguk air seni Dewi. Rupanya apabila Dewi telah mencapai puncak orgasmenya, maka ia akan buang air kecil. Kini Toni bisa merasakan sendiri air terjun kristal yang tadi ia lihat, dan bau pesing cairan itu. Setelah Toni selesai meminum air seni Dewi, mulutnya kembali disumpal dengan celana dalam Dewi.
Mereka lalu merapikan Dewi kembali dan memakaikan celana dalam putih yang baru pada Dewi. Toni lalu dibawa ke toilet dan diikat di kloset, Toni bisa mencium bau tidak sedap dari dalam toilet itu karena Dewi buang air besar didalam toilet itu, dan bahkan di kloset itu masih ada bekas kotoran Dewi yang belum dibilas. Para penjahat itu lalu kembali ke kamar untuk menikmati indahnya bulan madu bersama pengantin mereka yang sedang terlelap sambil dijaga oleh teman perempuan mereka.
Tamat.
BACA JUGA !!!
6100game
SUHU DOMINO |
No comments:
Post a Comment