Istri Yang Egois

Posted by SP on

SUHU DOMINO

6100game - Sebenarnya aku sudah kurang lebih 10 tahun berumah tangga dan kehidupan kami baik-baik saja. Aku sendiri berusia 10 tahun lebih tua dari pada istriku yang saat ini berusia 30 tahun dan sudah beranak satu yang berusia 7 tahun. Walaupun sudah beranak, tetapi istriku tetap mempunyai wajah yang cantik dan bentuk tubuh yang indah sebab sering senam dan merawat wajah, rambut ke salon dan juga karena anaknya dulu minum susu kaleng sehingga bentuk buah dadanya yang besar itu tetap indah dan masih kencang serta kenyal. Juga lubang vaginanya saat habis melahirkan langsung dijahit sehingga lubangnya kembali seperti saat masih perawan. Jadi hubungan seks kami tetap indah.

Suatu hari di tahun 2018, kami diajak tetangga sebelah untuk nonton blue film karena baru beli laser disc. Kami dan suami istri tetangga nonton film itu yang cukup seram karena ada seorang wanita bule disetubuhi oleh dua orang Negro, mereka bergantian memasukkan penisnya yang seorang ke vaginanya dan yang seorang ke mulutnya untuk dihisap. Melihat adegan itu rupanya istriku jadi naik birahinya sehingga memegang tanganku erat-erat dan berbisik, "Waah rupanya nikmat sekaligus lubang atas dan bawah kemasukkan penis." Kutanya pelan-pelan, "Apakah kamu kepingin adegan begitu?" Istriku dengan malu-malu menganggukkan kepalanya.

Setelah selesai memutar laser disc, kami segera pulang dan karena nafsu birahi kami sudah memuncak segera kami puaskan dengan bersetubuh malam itu. Sambil bersetubuh, aku tanya lagi kepadanya, "Mi, apakah kamu kepingin disetubuhi sekaligus dengan dua laki-laki?" Istriku memandangiku sambil malu-malu manggut-manggut kepalanya. Kutanya lagi, "Kalau lakinya dua, satunya kamu ingin dengan siapa?" Istriku menjawab, "Terserah sama Papi saja." Aku teringat punya dua teman baik sejak sekolah di SMA, yaitu Rudi seorang anak turunan Ambon dengan Belanda dan Toni seorang Cina seperti kami. Lalu kutanya lagi, "Kalau Rudi atau Toni mau?" Dia menggangguk juga. Lalu kujelaskan lagi, "Mami senang yang penisnya besar, lebih besar dari punyaku atau yang kira-kira sama?"

Istriku menjawab, "Enak yang besar saja, seperti di film tadi."
"Oh kalau gitu ya si Rudi saja sebab punya dia panjang dan besar."

Memang kita dulu pernah mandi sama-sama bertiga saat masih sekolah ternyata Rudi punya penis dalam keadaan mati saja besar dan panjang hanya warnanya agak hitam lalu bulu kemaluannya juga banyak sampai menyambung ke bawah pusar juga dadanya penuh dengan bulu maklum orang Ambon. Besok paginya segera kuinterlokal Rudi yang ada di Jakarta dan kuceritakan maksudku, ternyata Rudi menyambut dengan antusias dan sanggup datang besok sore sebab hari Sabtu kantor di Jakarta tutup. Aku kemudian booking motel yang terdiri dari 2 kamar dan sebuah ruang tamu dan TV.

Hari Sabtu sore aku menjemput Rudi di airport bersama istriku, setelah menitipkan anak pada pembantu. Istriku sudah siap membawa tas dengan membawa perlengkapan baju tidur segala, saat itu istriku memakai rok panjang warna coklat tapi bagian atas terbuka sampai dada hanya memakai baju tipis dengan bagian bawah ada belahannya agak tinggi di depannya sehingga kalau jalan atau duduk pahanya terlihat putih menggairahkan. Juga bagian atasnya terlihat sedikit belahan buah dadanya, karena istriku hanya memakai bra strepples tanpa tali, sehingga di airpot banyak mata laki-laki curi pandang lihat belahan buah dadanya istriku, apalagi kalau tangannya didekapkan di bawah buah dadanya maka buah dadanya semakin menyembul ke atas. Makin syuur..! Tepat pukul 17.10 pesawat dari Jakarta mendarat, dari penumpang yang turun kulihat Rudi menuruni tangga pesawat dengan menenteng tas kecil. Dia memakai T-shirt dan celana jeans.

Setelah keluar pintu airport segera kusalami dia, dia menepuk-nepuk bahuku dan berkata, "Waah, nanti malam kita betul-betul ke nirwana", dengan logat Ambonnya. Kemudian dia memeluk istriku sambil mencium pipi kiri dan kanan yang mulus dan putih dari istriku. "Apa kabar Mey?" tanyanya pada istriku. Dia kalau panggil istriku dengan mey-mey. Kita berjalan menuju parkir dan naik mobil, untuk sementara dia duduk di belakang sendirian dulu sambil kita cari makan. Istriku usul makan sate kambing saja biar hot katanya. Dan usul itu kita setuju semua.

Setelah sampai motel kita segera check in, temanku sebagai tamu kuberi kamar yang besar dengan twin bed sekaligus untuk tempat bermain seks-ria nanti. Baru saja aku selesai dari kamar kecil menuju ruang TV yang bersebelahan dengan kamarnya Rudi yang masih terbuka pintunya, kulihat Rudi memeluk istriku dari belakang menghadap kaca rias sambil tangannya meremas-remas buah dada istriku sehingga kedua pentil buah dadanya yang coklat kemerah-merahan itu menyembul keluar sambil menciumi pipi istriku yang wajahnya menengadah ke wajahnya Rudi. Tangannya Rudi yang kanan kadang-kadang terus meraba turun ke perut dan terus turun untuk disusupkan ke belahan atas dari rok istriku untuk meraba pangkal paha serta vagina istriku. Tampak istriku mulai mendesis kenikmatan serta menggeliat dengan tangan kanannya coba memijit penisnya yang masih pakai jeans itu. Adegan ini masih berlangsung beberapa saat walaupun mereka tahu aku di dekatnya. Ketika kutanya pada istriku, "Mi, nikmat ya permainannya Rudi?" Istriku menjawab, "Waah, aku nggak tahan lagi Pi, habis sejak dalam mobil tadi Rudi terus mempermainkan dan meremas buah dadaku." Memang istriku kalau buah dadanya sudah dipermainkan langsung nafsunya meroket naik, mungkin ciri khas wanita-wanita yang punya buah dada besar. Karena Rudi mau mandi dulu, maka aku dan istriku yang sudah mandi dari rumah duduk di sofa menonton TV dulu.

Istriku berkata kepadaku, "Waah Pi, pertama aku dirangkul dan diciumi oleh Rudi badanku rasanya merinding dan panas dingin. Habis bulu tangannya dan kumisnya begitu geli rasanya waktu menggesek tubuh dan pipiku."
"Tapi Mami bisa nafsu ya dengan Rudi?" tanyaku. Istriku dengan malu manggut-manggut. Lalu dia bilang lagi,
"Kalau nanti malam Papi tidur sendirian bagaimana? Sebab katanya aku akan diajak tidur dengannya semalaman."
"Nggak apa-apa, yang penting Mami bisa keturutan mendapat kepuasan", jawabku.
Memang entah kenapa perasaanku saat melihat Rudi memeluk dan meremas buah dada istriku aku tidak cemburu bahkan nafsuku menjadi berkobar, apa mungkin aku punya kelainan seks pikir dalam hatiku.
"Tadi Rud bilang kalau nanti malam air maninya akan disemprotkan terus ke seluruh tubuhku dan vaginaku sampai habis. Dan lendir santanku akan dikuras sampai kering dengan penisnya", kata istriku. Aku pesan pada istriku agar satu hal yang jangan dilakukan adalah minum air maninya, walaupun nanti kalau nyemprot saat dihisap. Jadi harus diludahkan.

Beberapa saat kemudian Rudi bertanya pada istriku, "Mey, apakah kamu tak bawa pakaian tidur? Tapi kalau tak bawa ya tak apa-apa sebab nanti malam kan tak ada pakaian yang boleh menempel di tubuhmu sebab akan kuselimuti dengan tubuhku."
"Macam-macam kamu", sahut istriku. Lalu istriku masuk ke kamar untuk ganti pakaian dan sikat gigi, juga aku masuk kamar untuk lepas pakaian dan hanya pakai CD saja. Sebentar istriku sudah selesai dan keluar dengan mengenakan pakaian tidur dari bahan tipis warna pink hingga terlihat CD mininya warna merah juga branya yang mini juga dari renda warna merah juga. Melihat istriku keluar dengan pakaian yang sensual sekali, Rudi geleng-geleng dan bilang, "Waah aku bisa langsung tegang lho", sambil pegang-pegang penisnya. Lalu istriku duduk di sofa sebelahku dan tangan Rudi ditarik juga untuk diajak duduk di sofa. Sekarang istriku diapit sebelah kiri aku dan kanan oleh Rudi. Tangan istriku dipegang Rudi dan digosokkan ke bulunya di bawah pusar sampai menyambung ke bulu kemaluannya. "Wuuuiihh, cek... cek... cek", gumam istriku sambil menarik tangannya.

Sambil nonton TV tanganku dan tangannya Rudi mulai bekerja. Rudi menciumi pipi, telinga dan lehernya istriku sehingga kepalanya disandarkan ke bahu Rudi dan menengadah untuk terus menerima ciuman-ciuman disertai permainan lidah Rudi dan tangan kanannya terus mulai meraba dan meremas buah dada sebelah kanan dan naik turun ke paha istriku. Aku sendiri segera melepas kancing atas baju tidurnya dan kurogoh buah dadanya sebelah kiri untuk segera kuhisap pentilnya serta tangan kiriku meraba paha kirinya dan vaginanya bergantian dengan tangan Rudi. Istriku tak tahan terus menggeliat-geliat sambil tangan kirinya memijit penisku dan tangan kanannya merogoh ke dalam celana santainya Rudi untuk memegang penisnya. Adegan ini tak berlangsung lama hanya sekitar 5 menit, karena istriku tak tahan dan minta langsung ditancap dengan penis di vaginanya. Lalu kita sama-sama masuk kamar, kulepas CD-ku dan ternyata Rudi hanya pakai celana santai saja tanpa CD sebab begitu dilorot celananya langsung nampak penisnya.

Walaupun belum hidup penisnya cukup panjang kira-kira ada 15 cm dan besar sekali dan kepalanya sudah menongol keluar karena dia disunat, tetapi kantong pelirnya agak kecil. Kupunya panjang dan besarnya hanya kira-kira 65 persennya saja. Istriku juga sudah bugil benar, lalu dia ditarik Rudi ke hadapannya dan tubuhnya agak dirapatkan ke tubuh istriku jadi buah dada istriku yang menempel agak ketat dengan dadanya yang penuh bulu. Lalu Rudi berpegang pada kedua lengan istriku dan badannya digesek-gesekkan naik turun, ke kiri dan kanan sehingga bulunya menggesek ke seluruh tubuh depan istriku, juga bulu kemaluannya kulihat sempat menggesek vagina istriku, hingga istriku kenikmatan sambil memejamkan mata. Aku jadi syuur melihatnya. "Addduuuh Rudi, gila benar gesekan bulu atas bawahmu itu, tak tahan vagina dan buah dadaku kena gesekannya", kata istriku.

Selesai itu lalu Rudi tidur dan istriku diminta menungging agak di bawahnya sehingga mulutnya pas depan penisnya dan aku diminta mengerjakan vaginanya dengan penisku. Saat menungging kelihatan buah dada istriku menggantung bebas dan langsung saja ditangkap dengan kedua tangan Rudi dan terus diremas-remas. Istriku tanpa komando langsung mencaplok penis Rudi yang mulai agak tegang dan mempermainkannya dengan mulut dan lidahnya. Lubang penis nya dibuka-buka dengan ujung lidahnya dan kadang-kadang dikocok naik turun dengan mulutnya sehingga Rudi mengerang nikmat. Aku sendiri langsung tegang keras dan terus kuhunjamkan maju mundur ke vagina istriku. Mendapat dua penis yang sekaligus mengisi lubang atas dan bawah apalagi yang satu gede sekali istriku tampak bernafsu sekali, nafasnya kelihatan terus memburu sedang vaginanya mulai keluar santannya dan kental sekali. Kulihat istriku kadang-kadang tak menghisap penis Rudi tapi memepetkan buah dadanya kepenis Rudi dan ditaruhnya di belahan buah dadanya dan digosok-gosok dengan buah dadanya.

Melihat itu lalu kupegang pantat istriku dan langsung kugoyangkan maju mundur sehingga sekaligus buah dadanya bisa menggosok-gosok penis Rudi dan vaginanya mengocok penisku. Praktis kami laki-laki berdua diam hanya dengan goyangan pada pantatnya sudah membuat nikmat penis dua laki-laki dan kulihat vaginanya makin banyak dengan santan kental yang berwarna putih seperti susu. Aku bilang, "Waduuuh Rud, santannya Mey-Mey mulai keluar dan kental sekali Rud". Langsung dia bilang, "Aku juga tegang banget penisku disedot-sedot dan dipermainkan lubangnya oleh Mey-Mey, ayo kita ganti posisi." Temanku usul supaya istriku jangan capai sebab masih terus akan dikerjain semalam suntuk, maka istriku disuruh tidur tapi pantatnya di ujung bawah kasur hingga kakinya bisa menapak ke lantai. Temanku nanti akan menancapkan vaginanya dari bawah sambil memegang dan membentangkan kaki istriku. Dan aku yang bertugas mengisi mulut atas dengan penisku dengan jongkok tepat di atas buah dadanya sehingga penisku tepat di hadapan mulutnya.

Penisku juga langsung dicaplok oleh istriku yang sudah memuncak nafsunya, baru beberapa saat istriku melepas penisku dan mengaduh, "aachh.... Rud!" Aku melongok ke belakang ternyata Rud masih sibuk mau memasukkan penisnya sebab belum bisa masuk, yaah karena kelewat besar bendolan kepala penisnya saat tegang banget itu kira-kira ada 5 cm diameternya. "Sulit banget masuknya coba kuberi minyak sedikit dulu", katanya. "Masa sich padahal sudah kumasukan penisku dan sudah ada santannya lho", sahutku. Lalu temanku ambil botol kecil isi minyak dan dioleskan kepala penisnya dengan minyak lalu dia mengambil semacam longsong dari karet dengan bagian dinding luarnya penuh bulu dari karet kira-kira panjangnya 1 cm. Longsong itu lebarnya kira-kira 10 cm.

Kemudian dipakaikan ke penisnya hingga batang penisnya sebagian tertutup dengan longsong berbulu itu. "Ini supaya istrimu mendapat kenikmatan yang lebih hebat. Mau coba ya Mey?" katanya sambil ditunjukkan ke istriku penisnya yang sudah gede dan panjang lagi hitam itu dilongsongi dengan gelang karet putih berbulu itu sehingga benar-benar menakjubkan kelihatannya. Istriku bilang, "Waah kayak apa rasanya nanti Rud, aku belum bisa membayangkan. Tapi pokoknya habisi ya Rud air mani dan santanku!"
"Oke" sahutnya. Lalu Rudi mengangkat dan mementang lagi kaki istriku dan ujung penisnya ditempelkan tepat di lubang vagina istriku yang mulai menganga itu dan disentakkan ke dalam. "aacch... Rud, masuk Rud penismu", kata istriku. Memang kepala penisnya Rudi sudah masuk lalu digoyang-goyangkan keluar masuk pelan-pelan kepala penisnya supaya agak terbiasa. "Waduh Rud, rasanya seret sekali bibir vaginaku bisa merasakan bentuk penismu Rud", kata istriku sambil matanya terpejam dan menggigit bibir. Setelah itu baru dimasukkan seluruh batang penisnya yang tertutup gelang bulu itu pelan-pelan.

Setelah terbenam semuanya, istriku mendesis lagi, "Aduh Pi, penis Rudi mentok sampai dalam kepalanya rasanya menyodok mulut rahimku. Enaaknya luar biasa dan gelinya juga hebat kena gelang bulu itu", dengan penis tetap terbenam penuh Rudi mulai menggoyangkan pantatnya naik-turun bergantian dengan kiri-kanan, sehingga penisnya menyapu seluruh dinding vagina istriku. Tangan istriku mulai meremas kain sprei dan minta penisku untuk dihisapnya. Penisku juga dipermainkan dengan lidah, lubangnya dibuka-buka dengan lidah, enaknya luar biasa. Aku sambil melihat ke belakang, kulihat penis Rudi mulai digoyangkan keluar masuk sehingga bulu karetnya menyentuh klitoris-nya juga dan terlihat bulunya banyak santan istriku yang menempel. Setelah gampang masuk keluar penisnya, maka kaki istriku disuruh membuka dengan telapak kakinya bertumpu di pinggir kasur sehingga tangan Rudi langsung meremas buah dada yang ada di bawah pantatku.

SUHU DOMINO

6100game

Baru 3 menit, istriku sudah mengaduh, "Aah.. aah, aku mau klimaks, Rud, Pi!" Benar juga dalam sekejap istriku tampak lemas sehingga menghisapnya kendor dan Rudi berkata, "Gila Han, pijatan vagina istrimu kuat sekali di penisku." Memang kalau klimaks istriku vaginanya memijit penis dengan kuat dan nikmat rasanya. Setelah agak kuat, istriku bilang, "Pi, Rud tolong semprotkan semua manimu ya, aku sudah pengin hangatnya manimu sekalian." Aku tanya pada istriku, "Mi, gimana? Mami nikmat dan puas dengan keinginan Mami untuk merasakan 2 penis sekaligus terlaksana?"
"Ya Pi, Mami puas banget dan memang enaknya dan grengnya luar biasa sekaligus melihat, memegang dan menikmati 2 penis, apalagi ada yang gede-gede. Mami jadi kepingin terus", sahutnya. Lalu Rudi sudah mulai menggenjot lagi vagina istriku dengan penisnya dan penisku dihisap lagi sambil dibantu dikocok dengan tangan. Setelah 5 menit, istriku mencapai klimaks lagi. Lalu temanku bilang, "Ayo Han, sekarang kita puaskan Mey-Mey dengan semprotan mani secara berbarengan."

Rudi mulai menggerakan lagi keluar masuk dan kadang memutar sehingga istriku sering menggelinjang tubuhnya dan penisku mulai dihisap lagi sambil kadang-kadang dikocok dengan tangan, sedang buah dada istriku tetap menjadi incaran tangan Rudi yang tak bosan-bosan meremas-remasnya. Makin lama Rudi semakin cepat dan semakin keras menghunjamkan penisnya ke vagina istriku dan mulai mendengus-dengus seperti sapi. Melihat itu, jadi memuncak nafsuku dengan penis terus dikocok oleh istriku maka air maniku tak tertahan lagi, creet.... creet.... cret, maniku menyemprot masuk ke mulut istriku. Karena seminggu tak bersetubuh maka maniku banyak serta kental juga sehingga mulut istriku penuh dengan mani yang putih seperti cendol itu. Lalu penisku kukeluarkan dari mulutnya dan mani yang masih menetes dari lubang penisku kugeser-geserkan ke bibir istriku dan langsung ditelan semua maniku. Baru saja habis menelan maniku terdengar suara mengaduh dari temanku, "Uuuuuh.... uuuuhh.... uuuhh", sambil menekankan kuat-kuat penisnya yang terbenam di vagina istriku. Dan tiap kali Rudi mengaduh istriku pun ikut mengaduh, "aah Rud... aahh Rud... aah Rud." Jadi rupanya tiap kali semprotan mani Rudi terasa sekali nikmatnya oleh istriku. Aku lalu rebah tidur sebelah istriku dan temanku juga langsung rebah menindih tubuh istriku.

Walaupun dengan nafas yang masih memburu tangan temanku tetap masih meremas buah dada istriku. Kemudian tubuh Rudi dipeluk erat oleh istriku dan kakinya pun dilipatkan erat-erat ke pantat Rudi dengan maksud agar penisnya jangan buru-buru dicabut dari vaginanya. Kira-kira sampai 5 menit kita bertiga terdiam tanpa kata-kata hanya dengan nafas tersengal-sengal, baru kemudian aku turun menuju kamar mandi untuk cuci dan ternyata Rudi dengan merangkul istriku juga ikut ke kamar mandi untuk cuci bersama. Untuk mencuci penis-penis, istriku yang bertugas karena kepunyaan Rudi yang banyak belepotan santan dari mani istriku maka penisnya yang dicuci dulu. Kulihat dari vagina istriku meleleh sedikit mani yang keluar ke pahanya dan kulihat bibir vaginanya memerah.

Istriku bilang, "Ya Pi bibir vaginaku merah? Itu gara-gara penis temanmu itu tuch yang seretnya bukan main mulai dari bibir vagina sampai dinding dalam vagina seret terus, sehingga vaginaku bisa merasakan lekuk-lekuk penis Rudi."
"Tapi nikmat dan nikmat kan sayang?" balas Rudi. Istriku tertawa tanda setuju, sambil terus mencuci penis Rudi dan kemudian penisku. Setelah itu giliran istriku vaginanya mau dicuci oleh tamanku, istriku duduk di closet dengan kaki terbuka lebar kemudian vaginanya dicuci dan jari tengahnya dimasukkan pelan-pelan untuk mengambil mani yang menempel di dalam dan ternyata ada sedikit dan ditunjukkan ke istriku. Istriku bilang,
"Wah Pi, maninya Rudi ngendap dalam vaginaku nih sebab tadi semprotannya banyak dan sampai tiga kali tapi yang keluar sedikit sekali. Mungkin masuk ke rahim sebab dalam perutku masih terasa hangat dan saat nyemprot ujung lubangnya benar-benar disodokkan sampai rasanya masuk lubang rahimku. Gimana ya Pi?"
"Biarin saja lama-lama kan keluar sendiri, sekarang dikeluarkan percuma nanti malam kamu kan masih akan disemprot lagi."
"Bukan malam ini saja mungkin sampai besok pagi akan kusemprotkan sampai habis maniku ke vaginamu", sahut Rudi. Istriku menjawab,
"Betul Rud, kamu biar kembali ke rumah dengan tempat yang kosong jadi manimu 2 hari ini harus dihabiskan sampai tuntas."

Setelah selesai mencuci, kita bertiga dengan berbugil ria duduk di sofa sambil makan kacang mete dan nonton TV. Temanku berkata,
"Han, kamu beruntung sekali punya istri dia, walaupun sudah setengah baya dan punya anak tapi buah dadanya masih berdiri menantang tidak jatuh, juga perut dan pahanya mulus sekali tidak keriput, siapa yang tak tegang terus lihat tubuh seindah ini. Apalagi hisapannya juga yahut, kalau jadi istriku tiap hari bisa kusetubuhi minimum 2 kali! Istriku berbisik padaku,
"Sudah kesampaian keinginanku untuk melayani nafsu birahi 2 laki-laki sekaligus dan ternyata memang tambah besar nafsunya serta nikmatnya pun tambah. Oya Pi, malam ini aku tak tidur dengan Rudi ya, aku akan melayani Rudi untuk menyalurkan nafsu sexnya sepuas-puasnya supaya tak kecewa kalau balik ke Jakarta." Aku menjawab,
"Boleh saja, Rud malam ini Mey-Mey biar melayani kamu supaya kamu bisa melampiaskan semua nafsu binatangmu padanya."
"Memang sejak aku makan sate kambing, aku sudah minta supaya dia malam ini dan besok pagi melayani nafsu binatangku", kata Rudi.

Kemudian istriku minta tiduran, kepalanya di pangkuan Rudi sedang pahanya di pangkuanku sambil tangannya memegang-megang penis Rudi lalu digosokan ke pipinya dan diciuminya. Tangan Rudi diletakkan di buah dada istriku sambil mengusap, meremas dan kadang menunduk untuk mengecup bibir istriku. Dia kalau mengecup sampai lama hingga istriku sampai sulit bernapas dan minta dilepas kecupannya. Sedang bagianku adalah mempermainkan klitoris-nya dan memasukkan jari tengahku ke dalam lubangnya dan penisku sambil digesek-gesek dengan betisnya. Rudi kadang-kadang memeluk tubuh istriku dan kemudian menciumi pipi dan mengecup kening dan bibir istriku dan tangan istriku pun mengusap-usap dadanya yang berbulu itu.

Kemudian Rudi berkata padaku, "Han, sebenarnya aku sudah lama tiap kali bertemu dengan Mey-Mey, aku kepingin menikmati tubuhnya dan malam ini jadi kenyataan. Untuk itu malam ini istrimu kupinjam untuk menemani tidur sebab aku akan melampiaskan seluruh nafsu binatangku pada Mey-Mey dan penisku akan kusimpan dalam vaginanya sepanjang malam. Aku akan memberikan kenikmatan dan kepuasan yang tak terkira pada Mey-Mey."
"Boleh Rud, malam ini istriku biar melayanimu agar kamu benar-benar puas", sahutku.
"Tapi kalau nanti malam Papi butuh ya Papi ikut masuk saja sebab Mami tetap akan melayani Papi juga malam ini, untuk itu nanti pintu kamarnya biar terbuka saja jadi Papi dapat lihat dan dapat masuk ikut juga", kata istriku. Setelah itu Rudi bertanya pada istriku,
"Apakah kamu sudah fit lagi untuk main?" Istriku menjawab,
"Aku selalu siap setiap saat untuk melayanimu dan Papi. Malam ini aku benar-benar sehat makin mendapat semprotan mani semakin sehat rasanya, sebab manimu tadi yang keluar hanya sedikit lainnya masih berada di dalam rasanya masih hangat di dalam perutku, Rud." Setelah itu Rudi berdiri sambil membopong istriku dibawa masuk ke kamar dan ditidurkannya. Rudi memanggilku untuk menemani istriku dulu karena dia akan ke toilet, kesempatan itu kupakai untuk mencium dan mengecup bibirnya dan mengulangi pesanku,
"Mi jangan lupa kalau maninya Rudi disemprotkan ke dalam mulut hati-hati jangan sampai tertelan dan jangan mau kalau penisnya dimasukkan ke dalam lubang anusmu!"
"Iya Pi, akan kuingat terus pesan Papi", sahut istriku.
"Selamat menikmati penisnya Rudi yang gede ya Mi, nanti Papi diberi ceritanya ya!" kataku. Saat itu Rudi sudah balik masuk kamar dan aku duduk lagi di ruang TV sambil menonton juga mau menonton adegan permainan Rudi dengan istriku karena pintu kamarnya terbuka.

Rudi naik ke tempat tidur dengan posisi di atas istriku, kemudian dadanya yang penuh bulu digesek-gesekkan ke buah dada istriku sehingga istriku menggelinjang kegelian dan terus digesekkan ke bawah yaitu perut, dan vaginanya. Setelah itu Rudi naik lagi lalu mulai menciumi kening hidung dan pipi dari istriku lalu mencium telinga istriku dengan mengeluarkan lidahnya untuk mengorek lubang telinga istriku sampai istriku meronta karena geli dan tangan istriku segera meraih penisnya yang selama ini menggelantung dan ujungnya menggesek-gesek paha istriku. Segera dipijit-pijitnya penis Rudi dan kadang-kadang dikocok juga serta kantung buah pelirnya diremas-remas juga. Hal itu membuat Rudi lebih ganas dia segera mengenyot puting buah dada istriku sambil tangannya meremas-remas buah dadanya dengan harapan ada air susu yang keluar.

Tapi walaupun buah dada istriku montok tak keluar air susunya kalau diperas. Penisnya dipermainkan oleh istriku tampak tegang dan panjang banget, lalu Rudi mengambil posisi gaya 69, hingga mulutnya pas di vagina dan penisnya tepat di wajah istriku. Keduanya langsung beraksi, penisnya yang gede segera dijilati dan dilumat dengan lidah seluruh bagian kepalanya yang nampak gempal besar itu sambil batang penisnya dipijit terus oleh istriku dan Rudi terus menyedot klitoris dan lubang vagina istriku. Kurang lebih 10 menit adegan ini lalu gantian Rudi yang tidur dan istriku yang duduk di atas penisnya tepat berhadapan dengan vaginanya. Kepala penisnya dimasukkan ke dalam vagina istriku lalu mulai diputar pantatnya sehingga penisnya berputar dengan dipegang bibir vagina istriku sedang tangan Rudi tetap meremas buah dada istriku.

Kira-kira sudah 10 menit lewat mani Rudi tetap belum menyemprot dan istriku juga belum klimaks, lalu oleh istriku mulai digoyang naik turun pantatnya kadang-kadang pelan kadang-kadang cepat sehingga penisnya keluar masuk vagina seperti dikocok dengan vagina. Dengan posisi ini baru 5 menit istriku klimaks dan dia diam terduduk di atas penis Rudi dengan vaginanya memijit penis. Setelah fit lagi digoyang lagi sampai klimaks lagi istriku. Akhirnya istriku menarik Rudi untuk duduk dan istriku tetap duduk di penisnya dan kakinya diselonjorkan di antara tubuh Rudi. Lalu Rudi yang ganti menggoyangkan pantat istriku maju mundur sambil kadang-kadang istriku ditidurkan ke belakang dan Rudi tetap mendekapnya. Dalam waktu 15 menit dengan posisi ini istriku sudah mengerang karena klimaks sampai 2 kali.

Puas dengan posisi ini ganti istriku ditelentangkan, lalu Rudi menindih istriku setelah penisnya dimasukkan semuanya ke vagina istriku, lalu pantatnya digoyang memutar sehingga bulu kemaluannya menggesek klitoris dan seluruh vagina istriku dan penisnya memutar di dalam lubang vagina sehingga istriku menggelinjang lagi dengan tangannya menarik lepas sprei. Sedangkan mau mengerang sulit, karena bibirnya dikecup kuat-kuat oleh Rudi. Yaah, menonton itu penisku jadi tegang terus sampai kebal rasanya, dan adegan ini berjalan cukup lama sampai kira-kira 10 menit lebih. Dan dalam waktu 10 menit itu paling tidak istriku sudah mencapai klimaks sampai 2 kali. Setelah itu kedua kakinya yang kekar ditumpangkan ke kedua kaki istriku yang ramping dan indah itu lalu pantatnya digoyangkan naik turun hingga penisnya ikut juga. Dengan posisi ini penisnya betul-betul kejepit dengan bibir vagina istriku sehingga gesekannya betul-betul terasa di vagina istriku sampai istriku berulang kali menelan air liurnya dan geleng-geleng kepala saat klimaks.

Rudi minta ganti posisi lagi, sekarang dia agak mengangkat pantatnya dan ganti istriku yang harus menggoyangkan pantatnya memutar hingga penis Rudi diputar dengan vagina istriku. Kira-kira 5 menit lewat masih belum lepas juga maninya, padahal kalau aku yang diputar penisnya oleh istriku 5 menit langsung muncrat maniku, akhirnya malah istriku sendiri yang klimaks lagi. "Aduuh Rud... aduh Rud.... nikmatnya luar biasa aku sudah tak kuat menahannya lagi semprotkan manimu Rud", pinta istriku. Baru kemudian posisi istriku ditarik ke bawah sehingga pantatnya di pinggir kasur, kemudian Rudi turun dan kaki istriku diminta membentang lebar-lebar dan diangkat tinggi lalu Rud menancapkan penisnya dari bawah dengan sedikit membungkuk agar tangannya bisa meremas buah dadanya.

Lalu mulailah ditembaknya vagina istriku dengan penisnya, pertama mulai pelan-pelan lalu tambah lama tambah keras dan cepat menembaknya sampai tiap kali ditekan pantat istriku terpental naik. Untuk itu terpaksa tangannya melepas buah dada istriku dan memegang pinggangnya supaya kalau ditembak keras vaginanya, pantatnya tak naik tapi penisnya yang keras menghujam masuk menerobos sampai mulut rahim istriku. "Aduuh Rud... aduh Rud... nikmat banget penismu Rud, tapi aku tak kuat menahan nikmatnya Rud..., aku butuh manimu Rud dan penismu sudah makin hangat Rud", teriak istriku. Akhirnya "Huuuuh", desis Rudi dan "Cruttt", maninya muncrat, "Huuuh", desis Rudi lagi dan "Cruttt", maninya muncrat lagi dan setiap kali maninya muncrat istriku mengerang, "aach... sseett!" Setelah itu Rudi tengkurap di tubuh istriku, "Rudi, tubuhku hangat rasanya kena semprotan manimu", kata istriku. Kemudian tubuh istriku diangkat naik dan Rudi segera tidur di sebelahnya dengan memeluk istriku dan penisnya yang masih tegang itu dimasukkan lagi ke dalam vagina istriku dan kemudian kedua tubuh yang bugil itu diselimuti. Melihat itu walaupun penisku tegang aku tak ikut masuk sebab kupikir istriku capai apalagi vaginanya masih disumpal dengan penis Rudi, jadi terpaksa aku masuk ke kamar dan tidur.

Suatu saat aku terbangun, karena terasa penisku dipijit-pijit dan ketika membuka mata ternyata istriku dengan masih dibopong di muka berpelukan oleh Rudi tangan istriku memijit-mijit penisku. Ketika aku bangun, istriku bilang, "Ayo Pi jangan tidur saja Mami mau disemprot Mani lagi berdua berbarengan." Eeeh, ternyata pikiranku tadi meleset, kukira istriku yang lemah lembut itu sudah capai tadi ternyata masih ingin dikerjain berdua lagi. Aku lihat ternyata vagina istriku tetap didongkrak dengan penis Rudi, jam saat itu sudah jam 1 tengah malam jadi aku sudah tidur dua jam. Kemudian istriku ditidurkan di bawahku dan langsung Rud mulai menembak vagina istriku dengan penisnya yang gede itu dan aku terpaksa bangun mendekatkan penisku ke mulut istriku untuk dihisap. Penisku terus dijilati disedot lubangnya sambil kantong penisku diremas-remas dan rambut bawah kantong penisku ditarik-tarik juga pinggiran lubang anusku dielus-elus dengan jarinya hingga aku terus bernafsu dan tegang lagi.

Memang kalau kita main bertiga ini tambah terangsang demikian juga Rudi yang menembakkan penisnya semakin seru dan nafasnya mulai ngos-ngosan dan crot... crot... crot, maninya muncrat ke dalam vagina istriku, kulihat itu tak tahan juga langsung maniku kulepaskan juga dan memenuhi mulut istriku dan setelah ditelan mulutnya dibuka ditunjukan padaku kalau maniku sudah habis masuk. Dan Rudi pun lalu menelungkup di atas istriku untuk istirahat, tapi mulutnya masih sempat menghisap-hisap pentil istriku. Lalu dia bilang,
"Waah Pi, mani Rudi rupanya masuk terus ke dalam rahimku sebab tiap nyemprot tak pernah keluar lagi, apa karena vaginaku disumpal terus dengan penisnya Rudi ya Pi? sebab biasanya kalau punya Papi paling 1 jam sudah mengalir keluar lagi walaupun nyemprotnya keras banget." Belum sempat kujawab, Rudi bilang,
"Gila, istrimu itu minta disumpal terus vaginanya, pokoknya penisku malam ini tak boleh lepas dari vaginanya."
"Nggak Pi, Rudi yang minta dulu supaya penisnya dipendam semalam suntuk dalam vaginaku, dan aku setuju", jawab istriku.

6100game

"Penisnya terasa hangat terus di vaginaku, dan kalau mulai tegang terasa mulai goyang-goyang dan semakin keras yang menyodok-nyodoknya Pi, kalau tidur walaupun sudah tidur pula penisnya tetapi kepala penisnya tetap nyantol di bibir vaginaku jadi tak mau lepas seperti Papi punya biasanya lepas sendiri kalau tidur." kata istriku. Setelah fit kembali istriku dibopong lagi dengan masih disodok vaginanya dengan penisnya dan dibawa balik ke kamar depan dan aku pun tertidur lagi karena mengantuk. Seperti biasa aku selalu bangun jam 4.30 pagi selain kebiasaan kadang-kadang penisku tegang sendiri jam-jam itu. Pagi itu penisku juga tegang lalu aku bangun dengan maksud mau naiki istriku, kumasuk ke kamarnya ternyata istriku masih tidur berpelukan dengan Rudi dengan tubuh diselimuti. Aku mencoba mendekati kepala istriku dan kubelai-belai pipinya dan istriku terbangun.
Aku bilang, "Penisku tegang nih, yo tak semprotkan ke vaginamu."
Istriku berbisik, "Aduuuh Pi, penis Rudi masih menancap terus dalam vaginaku kalau tak ditarik tak bisa lepas sebab nyantol kepalanya, Papi di hisap saja ya penisnya?"
"Oke", sahutku.
Lalu istriku menengadah dan kudekatkan penisku supaya bisa masuk ke mulutnya, lalu kukocok sendiri penisku dan kugosok-gosokkan kepalanya ke bibirnya dan kadang-kadang kumasukkan dalam-dalam ke mulutnya. Karena sudah cukup lama tegangnya jadi tak lama kemudian hanya 5 menit maniku sudah muncrat lagi ke dalam mulut istriku dan kemudian seluruh bagian kepala penisku dijilati untuk membersihkan maniku dan setelah itu baru ditelan semua maniku. Aku bertanya,
"Mami tidak nelan maninya Rudi kan dan tak dimasuki lubang anusnya juga kan?"
"Tidak Pi, semua maninya Rudi masuk ke dalam vaginaku dan sampai sekarang belum keluar sehingga rasanya ada sesuatu dalam perut yang hangat! Lalu Rudi hanya mencabut penisnya kalau minta dihisap setelah itu dimasukkan kembali ke vaginaku", jawab istriku.

Kukecup bibirnya dan kubisiki, "Baik-baik ya Mi, semoga dapat kenikmatan lagi!" Lalu aku keluar kamar dan tiduran lagi. Aku terbangun lagi pukul 6 pagi langsung kupergi mandi dan kemudian duduk di sofa menonton TV. Ternyata istriku baru saja diajak bersetubuh lagi oleh Rudi, karena baru saja berada di atas istriku kemudian tidur lagi dengan berangkulan. Karena bosan lihat TV lalu kupergi keluar untuk lihat pemadangan alam dan jalan-jalan di taman. Kira-kira sejam kemudian aku balik ke motel dan kulihat kamarnya sudah kosong, rupanya mereka mandi berdua. Aku masuk ke kamar dan melihat di tempat tidur ada gelang karet berbulu yang dipakai dan ada cincin dari bulu buntut kuda. Aku nonton TV lagi, rupanya lama sekali mereka mandi. Kucoba mendekat ke pintu kamar mandi dan menempelkan kupingku di pintu, oh ternyata mereka main lagi dalam kamar mandi sebab terdengar rintihan istriku, "Aduuuh Rud... aduuh Rud... enaknya penismu Rud, nikmat banget Rud rasanya." Kemudian suaranya Rudi, "aach... Mey, vaginamu juga nikmat, aku kangen terus dengan vagina dan payudaramu yang kenyal ini Mey!"

Aku balik nonton TV lagi jadinya, kira-kira 30 menit setelahnya mereka keluar dari kamar mandi dengan masing-masing berbalut handuk tubuhnya dan sekarang sudah pisah tidak nyantol lagi penisnya di vagina istriku. Mereka masuk ke kamar dan ganti pakaian, kulihat istriku pakai celana dalam mini warna merah dan pakai bra mini warna merah juga, lalu pakai rok bawah mini hitam dan kaos strip hitam putih tapi pendek jadi hanya sampai bawah bra saja, jadi perutnya yang langsing putih agak kelihatan dari luar. Melihat istriku pakai kaos agak ketat, Rudi bilang, "Mey, kamu jangan pakai bra saja lebih bagus karena kaosmu ketat." Istriku pertama menolak, "aah katanya mau keluar makan dan nanti mau pulang segala nggak enak kalau tak pakai BH." Rudi bilang, "Kita kan hanya makan di restoran sini saja sebelum pulang, sebab nanti aku masih mau main lagi Mey." Jadi terpaksa istriku menurut dengan melepas lagi BH mininya. Eeeehh, ternyata betul juga pendapat Rudi, sebab tanpa BH pun ternyata buah dada istriku tetap tegak menantang hanya bedanya putingnya agak nampak jelas dari kaosnya dan kalau jalan kelihatan sedikit bergoyang-goyang buah dadanya.

Setelah semua siap kami pergi makan ke restoran hotel pukul 8.15, di sana kita lihat ada 2 pasangan lagi rupanya juga bermalam di hotel itu sebab yang cewek ada yang masih pakai pakaian tidur segala. Selesai makan kita jalan-jalan di taman sebentar sambil ngobrol-ngobrol lalu balik ke motel dan duduk untuk nonton TV. Baru beberapa menit perutku terasa sakit, terpaksa aku ke kamar mandi untuk buang air besar. Selesai buang air besar aku mau menonton TV lagi, ternyata mereka berdua sudah tak ada dan masuk ke kamar lagi. Aku melihat istriku sudah tak mengenakan kaos lagi tapi sedang memakai BH mininya, sedang Rudi sedang melepas celana dan kemudian bajunya lalu dia menarik istriku dan ditidurkannya ke ranjang lalu ditindihnya lagi istriku, yaah rupanya mau main lagi mereka. Ternyata benar, rok mini istriku dilepas lalu CD mininya disingkap ke pinggir pangkal paha lalu penisnya dikeluarkan dari CD-nya dan dimasukkan ke vaginanya istriku. Jadi Rudi main dengan masih pakai CD dan istriku pakai BH dan CD mini. Karena branya mini, otomatis payudara istriku mencuat keluar ketika terkena remasan tangan Rudi sambil pantatnya terus menggenjot naik turun dengan cepatnya. Kira-kira hampir 10 menit terdengar istriku berteriak, "Aduuuh Rud, hangatnya manimu, lepaskan semua manimu Rud!" karena sebelumnya istriku cuma mendesis terus kenikmatan. Nampak sesaat lagi Rudi jatuh menelungkup di atas istriku.

Karena sudah hampir jam 10 kubangunkan mereka, sebab Rudi harus berangkat pulang dengan pesawat jam 11.00. Kuselesaikan semua rekening hotel sementara mereka berpakaian lagi. Kita langsung menuju airport tepat sampai airport pk 10.30. Lalu kita ngomong sebentar dan Rud usul, "Kalau lain kali kita main berempat dengan istriku, bagaimana?" Pertama istriku keberatan sebab aku tak boleh main dengan wanita lain. Tapi Rudi menjelaskan kalau wanita itu adalah keponakannya sendiri yang kerja jadi sekretarinya dan kadang-kadang melayani tamu-tamunya yang membutuhkan hiburan. Jadi pasti bersih dan usianya masih muda baru 19 tahun, cukup seksi hanya buah dadanya agak sedikit lebih kecil dari istriku. Kalau istri dia pasti kurang ramai karena agak kerempeng dan tidak ceria, jadi aku dikhawatirkan tak bisa tegang. "Jadi bisa ramai Mey, kita main 2 pasang dalam satu kamar pasti hot", kata Rudi.

Akhirnya istriku setuju kapan-kapan main berempat, tiba-tiba istriku pergi lari-lari ke kamar mandi. Setelah pulang dari kamar mandi, aku bertanya, "Ada apa?" Dia menjawab sambil menunjukkan CD mininya yang digenggam. "Waah, maninya Lud mulai keluar, CD-ku sampai basah dan lengket jadi tak nikmat dipakai. Mungkin rokku juga basah belakangnya." Ternyata betul bagian bawah vaginanya basah, karena Rudi sudah hampir check in lalu kami berdua langsung pamit pulang dulu setelah dikecup bibirnya oleh Rudi. Kami segera menuju mobil dan jok tempat istriku duduk dilembari dengan kertas koran, hampir sampai di rumah istriku mengeluh lagi, "Aduh Pi, maninya keluar lagi rasanya basah dan lengket semua pahaku. Cepat dikit Pi!" Kukebut terus dan sampai di rumah mobil kuparkir di tepi jalan dan istriku turun lalu menekan bel, setelah dibuka oleh pembantuku dan segera istriku masuk ke kamar utama kita dan masuk ke kamar mandi dalam tanpa ditutup pintunya. Karena anakku sedang tidur di kamarnya, aku langsung masuk ke kamar utamaku, kulihat istriku lagi melepas rok mininya lalu duduk di closet.

Melihat aku datang, istriku bilang, "Papi sini lho, lihat Pi pahaku kena cendol maninya Rudi dan itu keluar terus banyak." Kulihat paha istriku dan bulu kemaluannya basah kena mani dari lubang vaginanya keluar jatuh mani Rudi yang seperti cendol itu. Melihat itu aku malah jadi nafsu, penisku jadi tegang, terpaksa aku melepas semua pakaianku. "Papi pasti tegang toch kalau lihat vaginaku belepotan mani begini", kata istriku sambil mulai memegang penisku. Lalu kutarik lepas kaos istriku. "BH-nya jangan dulu ya supaya Papi lebih terangsang kalau Papi mainan payudara Mami!" kata istriku. Istriku bilang kalau tadi malam sampai pagi tadi dia disemprot mani Rudi sampai 7 kali, yaitu jam 8 malam saat bareng dengan saya, jam 11 malam saat main saya nonton TV, jam 1 tengah malam waktu main di kamar saya, jam 3 fajar waktu penis Rudi tegang sendiri, jam 6 pagi sehabis saya nyemprot ke mulutnya, jam 8 pagi saat di dalam kamar mandi dan jam 10 pagi waktu mau pulang. "Hebatnya Rudi itu sejak dari awal sampai yang terakhir semprotannya keras terus dan kental serta hangatnya dan banyaknya sama, maka dari itu rasanya penuh dalam perutku tadi sampai kutekan perutku dan mulai keluar terus maninya", kata istriku. "Mi, kalau sudah habis cuci dulu vaginanya, aku sudah nggak tahan nih."

Istriku buru-buru mencucinya dan mengeringkan dengan handuk, lalu kuangkat dia dan kuletakkan di atas tempat tidur. Tanpa tunggu macam-macam aku segera menaiki istriku dan kutancapkan penisku ke vaginanya. "Wah Mi, vaginamu masih seret juga buat penisku, kukira jadi longgar kemasukkan penis gedenya Rudi", kataku. Istriku lalu cerita, "Waktu penis Rudi ditanam semalam suntuk dalam vaginaku, begitu mulai kurang tegangnya vaginaku kumulai renggangkan sehingga sampai kepalanya saja yang nyantol di bibir vaginaku dengan maksud supaya jangan sampai longgar liangnya. Apalagi Rudi selalu pakai cincin bulu kuda itu kalau di dalam banget geli rasanya kalau goyang sedikit, kalau di luar kurang geli sebab yang kena cuma bibir vagina saja. Kalau mainnya Papi dan Rudi sama saja, hanya Rudi kalau sudah nafsu banget agak kasar mainnya, lain dengan Papi tetap semangat tapi mesra. Hanya Papi punya kalah besar dan panjangnya saja, tapi Mami mau belikan alat yang bisa buat memperbesar dan memperpanjang penis, tiap pagi nanti Mami yang melakukannya supaya punya Papi bisa jadi panjang dan besar. Memang saat Rudi mau menyemprot, Mami selalu tekan pantat Mami ke atas supaya penisnya bisa amblas masuk semua sebab kalau nyemprotnya di dalam rasanya hangat, nikmat dan nikmat. Papi punya kalau nyemprotnya keras dan kebetulan maninya agak encer juga bisa langsung kena mulut rahimku jadi hangatnya nikmat Pi."

"Pi ini lho selain leher buah dadaku juga dicupang oleh Rudi, tapi nanti Mami gosok dengan minyak kayu putih supaya cepat hilang", kata istiku sambil melihatkan buah dadanya yang dicupang.

Mendengar cerita istriku itu aku semakin menggebu mengangkat turunnya pantat dan segera BH istriku yang terletak di bagian depan itu kubuka hingga buah dadanya yang semakin kencang itu tak tertutup lagi yang sebelah kuremas dan yang sebelah kukecupi dan kugigit-gigit putingnya. "Aduuh Pi, nikmat banget Pi, aku sudah kangen dengan penisnya Papi sejak Papi minta tadi malam, masih seret ya Pi, aku masih merasakan seret gesekan penisnya Papi. Pi mau keluar ya? kok sudah anget banget penisnya?" tanya istriku. Benar juga tak lama lagi creeett.... creeettt, maniku menyemprot. "Waah... maninya Papi nyemprot ke dalam, sebab semprotannya keras tapi agak encer. Bisa jadi satu dengan Rudi punya nih!" kata istriku. Karena capai kami berdua tiduran tapi akhirnya tertidur juga.


TAMAT.



BACA JUGA !!!

6100game

SUHU DOMINO

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Petting Dengan Kakak

SUHU DOMINO SUHU DOMINO 6100game - Nama aku Dendi 18 tahun, aku dua bersaudara, aku anak kedua dimana kakakku perempuan berusia 4 tahun...