SUHU DOMINO |
6100game - Toni membanting tasnya di atas tempat tidur. Seharian ini ia dibuat pusing. Pasalnya ada lagi penghuni kosnya yang bikin suasana jadi dingin. Baru sebulan yang lalu tiga orang gadis berjilbab, mahaiswi UI kos di rumah orang tuanya ini. Sekarang muncul lagi gadis berjilbab, pakai cadar lagi. Lebih-lebih kemarin ia sempat dibentak-bentak, karena ikut nimbrung ngobrol di ruang tamu dengan keempat gadis berjilbab itu. Hari ini dia mau membuat perhitungan.
Sore itu gadis bercadar yang bernama Risa itu baru pulang kuliah. Ia mengenakan gamis panjang hitam, jilbab hitam dan cadar hitam. Toni sudah tahu dari ibunya, bahwa gadis bercadar itu adalah yang paling cantik di antara empat gadis berjilbab yang kos di rumahnya. Saat gadis itu mau masuk kamarnya. Kebetulan kos lagi sepi. Dengan mengendap-endap, Toni mengikuti Risa dari belakang. Tepat ketika Risa membuka gagang pintu kamarnya, Toni memeluk Risa dari belakang. Clurit yang dibawanya dikalungkan ke leher gadis berjilbab itu. "iiih, apa-apaan ini!" Jerit gadis itu kaget. "Diam, kalau enggak mau mati, turutin apa yang gua mau!" Gadis berjilbab itu kelihatan takut sekali. Mata di balik cadarnya itu melotot agak kemerahan. Toni tidak mau membuang waktu. Tangan kirinya tetap memegang clurit, sementara tangan kanannya sibuk meremas-remas tetek gadis berjilbab itu dari balik jilbab dan gamisnya. Terasa kenyal-kenyal sekali. Risa cuma bisa merintih ketakutan.
Nafsu Toni makin tidak karuan. Segera ia menutup pintu, dan menyuruh gadis berjilbab itu telentang di atas kasur. "Jangan, jangan ganggu saya. Saya bisa malu sekali. Tolong!" Toni tidak perduli. Dengan kasar, ia menarik kain jilbab gadis itu dan diselempangkan di atas pundaknya, sehingga terlihat dua tetek gadis berjilbab itu yang menggunduk di balik gamis hitamnya. Dengan penuh nafsu Toni membuka kancing bagian atas gamisnya hingga keperut. Lalu disibakkan gamis yg sudah terbuka kancingnya itu, sehingga terlihatlah BH putih yang dikenakan gadis bercadar itu membungkus dua gundukan teteknya yang besar dan menantang. Masih belum puas, Toni menarik ke atas gamis gadis itu dari arah bawah, hingga ke atas perut. Ternyata, Risa tidak mengenakan rok dalam, sehingga terlihatlah betis dan dua bongkah paha putih mulus milik gadis berjilbab itu. "Auh tolong, jangan diteruskan, saya malu sekali!" Gadis berjilbab itu berteriak. Toni tidak perduli. Matanya menatap ganas ke arah gundukan memek gadis berjilbab itu yang kini hanya tertutup celana dalam putih yang agak tipis, sehingga terlihat kehitaman bulu jembutnya, dengan daging memek yang menggunduk indah sekali.
Melihat gadis yang masih mengenakan jilbab dan cadarnya, namun bagian tubuh bawahnya nyaris telanjang, Toni menjadi semakin bernafsu. BH Risa di tarik dengan kasar, sehingga menyembullah sepasang teteknya yang putih indah dengan puting berwarna coklat kehitaman. Toni segera menyerbu dan mengulumi tetek indah gadis berjilbab itu. Risa hanya bisa merintih-rintih. Namun suara rintihannya membuat Toni makin kalap. Kepalanya turun ke perut Risa, terus hingga berhadapan dengan gundukan memek gadis berjilbab yang masih mengenakan celana dalam itu. Toni langsung melahap dan mengunyah dengan kasar memek gadis itu, meski masih terbungkus celana dalam. Karena tidak sabar, celana dalam itupun dia plorotkan. Kini tubuh bagian bawah gadis berjilbab itu betul-betul polos. Terlihat memeknya yang ditumbuhi bulu-bulu tipis namun berwarna hitam pekat. Garis memeknya masih terlihat jelas. Toni kembali mengunyah memek gadis berjilbab itu hingga hampir sepuluh menit. Lendir dari memek gadis alim itu sudah mulai keluar. Toni segera membuka baju, celana dan celana dalamnya sendiri. kontolya mengacung tegang. Risa berteriak dan berusaha bangkit, karena menyadari apa yang akan menimpanya. Tetapi Toni menyabetkan celuritnya ke betis Risa hingga berdarah. Akhirnya gadis berjilbab itu pasrah, menelentang di atas kasur. Tonipun segera mengarahkan kontolnya ke lubang memek gadis alim itu.
Dengan susah payah ia berusaha melesakkan kontolnya itu ke dalam memek gadis berjilbab yang cantik dan mulus itu. Akhirnya ia berhasil. Risa hanya bisa menjerit dan menangis, ketika selaput daranya ditembus kontol Toni. Toni terus memaju mundurkan kontolnya yang amat tegang karena nafsunya telah memuncak. Maklum, siapa yang tidak merasa bangga bisa menyetubuhi gadis berjilbab yang setiap harinya selalu menutupi tubuhnya dengan rapat. Bibir memek gadis berjilbab itu bergoyang-goyang. Sementara kedua matanya terlihat mendelik-delik di balik cadarnya karena iapun merasakan kenikmatan 'hubungan badan' dan pemerkosaan brutal terhadapnya ini. Sepuluh menit kemudian, sperma Toni menyembur di dalam memek gadis berjilbab itu. Toni mengelap kontolnya. Mukanya mendekati wajah bertutup cadar yang menangis di atas tempat tidur tersebut. Dengan perlahan, dia angkat sedikit cadarnya, sehingga terlihatlah mulut mungil gadis berjilbab itu. Ia segera mengulum bibir indah di balik cadar itu dengan nafsu.
Risa makin megap-megap tidak karuan. Agak lama juga ia menikmati mulut gadis berjilbab itu. Hembusan napasnya yang terengah-engah, terhirup oleh Toni, membuatnya makin bernafsu, sehingga kontolnya kembali tegang. Ia melepas mulutnya, lalu mengarahkan kontolnya ke wajah gadis yang masih bercadar itu. Slep, akhirnya kontolnya masuk, meski dengan setengah memaksa. "Ayo cepat, dikulum dan dihisap. Kalau tidak, kubunuh kamu." Risa terpaksa mengulum kontol Toni yang cukup besar, kira-kira 18 cm, dengan diameter 2,5 cm. Toni memegang kepala gadis berjilbab itu dan memaju mundurkan kepala tersebut, sehingga kontolnya ikut maju mundur. Terasa betapa nikmatnya, apalagi melihat gerakan mulut yang sebagian masih tertutup cadar itu. Ia makin bernafsu saja. Selanjutnya ia meminta gadis berjilbab itu untuk nungging. Ia mengentot gadis bercadar itu dari belakang dengan nafsu sekali. Hingga habis maghrib, ia menggarap gadis berjilbab itu. Sekali waktu, ia melepaskan cadar gadis itu, sehingga terlihatlah wajahnya yang memang amat cantik. Ia menggempur memek gadis itu dengan tetap mengenakan jilbabnya. Ahhh, malangnya nasib Risa.
Tamat.
BACA JUGA !!!
6100game
SUHU DOMINO |
No comments:
Post a Comment