SUHU DOMINO |
6100game - Aku dan istriku, Rosmayati yang biasa kupanggil dengan Ros, sudah menikah kira-kira 4 tahun. Istriku saat ini berprofesi sebagai ibu rumah tangga, meskipun sempat kuliah di sebuah perguruan tinggi negeri. Sedikit gambaran fisik tentang istriku, Ros pada saat ini berumur 28 tahun, berkulit putih, berambut ikal sepunggung, dengan payudara yang cukup besar (34B) berbentuk bagus sekal, tinggi 155 cm, berat 50 kg, dengan perut rata dan pinggang kecil namun sintal. Pinggulnya serasi dengan bentuk badannya dan kedua bongkahan pantatnya sekali. Secara umum, dia cukup seksi.
Telah lama kami mempunyai fantasi untuk melakukan aktifitas seks three some. Biasanya, sebelum melakukan Making Love, kami mengawalinya dengan saling menceritakan fantasinya masing-masing. Fantasi yang paling merangsang bagi kami berdua, adalah membayangkan Ros melakukan hubungan seks dengan laki-laki lain dengan kehadiranku. Sekedar informasi, Ros memang mempunyai gairah seks yang sangat tinggi, sementara di sisi lain, aku biasanya cuma sanggup ejakulasi satu kali. Setelah ejakulasi, meskipun sekitar satu jam kemudian penisku bisa ereksi lagi, umumnya aku merasa lelah dan tidak bergairah, mungkin akibat beban pekerjaan yang cukup berat. Karenanya, biasanya ketika dia minta agar bisa mencapai orgasme berikutnya, paling banter aku melakukannya dengan tangan, atau membantunya bermasturbasi dengan dildo. Walaupun demikian selama ini dia bisa merasa puas dengan cara tersebut.
Setelah sekian lama mempunyai fantasi tersebut, suatu hari aku tanya apakah ia mau merealisasikan fantasi tersebut. Pada awalnya ia cuma tersenyum dan mengira aku cuma bercanda. Namun setelah aku desak, ia balik bertanya apakah aku serius. Aku jawab, ya aku serius. Terus dia tanya lagi apakah nanti aku masih akan tetap sayang sama dia, aku jawab ya, aku akan tetap menyayanginya sepenuh hati, sama seperti sekarang. Lalu aku tambahkan, bahwa motivasi utama aku adalah untuk membuatnya bahagia dan mencapai kepuasan setinggi-tingginya. Melihat wajahnya ketika mencapai orgasme, selain sangat merangsang juga memberikan kepuasan tersendiri bagiku.
Akhirnya dia jawab dia mau melakukannya kalau moodnya mengijinkan. Kemudian aku dan Ros mendiskusikan kira-kira dengan siapa kami melakukannya, akhirnya pilihan datang kepada seorang teman dekatku, namanya Yonce biasa kupanggil dengan Yon, yang telah lama kami kenal, namun jarang bertemu karena tinggal di kota lain. Sejak itu sering fantasi kami melibatkan kehadiran Yon. Usia Yon 32 tahun, sama denganku, meski demikian tubuhnya lebih tinggi kurang lebih 175 cm dan besar serta tegap, maklum dia adalah keturunan campuran Eropa-Indonesia.
Akhirnya setelah beberapa bulan berlalu, aku menghubungi Yon dari kantorku. Setelah berbasa-basi sebentar, lalu aku mulai menceritakan tentang fantasi-fantasi kami. Sebagai sahabat lama, kami terbiasa berbicara terbuka, termasuk masalah seks. Yon tampak antusias mendengar ceritaku dan dia menyatakan kesanggupannya. Mengingat kesibukan bisnisnya, dia merencanakan untuk datang ke kotaku sekitar 2-3 minggu lagi. Tidak lupa aku tegaskan, bahwa semua rencana ini sepenuhnya bergantung kepada kesediaan istriku. Artinya jika pada saat-saat terakhir Ros berubah pikiran, maka sama sekali tidak boleh ada satu pihakpun yang memaksakan kehendaknya. Aku katakan juga, dia tidak boleh berlaku kasar terhadap Ros, sebab kepuasan Ros adalah segala-galanya. Yon setuju dan dapat memakluminya.
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba, baik Ros maupun aku cukup gugup menghadapi apa yang telah kita rencanakan. Namun aku meyakinkan Ros bahwa dia boleh berubah pikiran kapanpun. Sekitar pukul 6 sore Yon datang, pada saat itu aku masih berada di kantor, Ros mengabarkan kedatangannya melalui telepon. Pukul 7 aku tiba di rumah, tampak Yon telah mandi dan ganti baju dan sedang menonton TV. Sementara itu Ros sedang berada di kamar mandi. Setelah ngobrol sebentar, kemudian aku masuk ke kamar untuk menyimpan tas dan mengganti pakaian. Pada saat bersamaan Ros baru keluar dari kamar mandi (kamar mandi terletak di dalam ruang tidur kami) dengan hanya memakai handuk. Dia tampak sangat cantik malam itu. Sementara aku mengganti pakaian, Ros mengenakan daster pendek berwarna merah. Ros tampak cantik dengan daster tersebut, panjang daster tersebut hanya sampai ke pertengahan paha, tampak kontras dengan pahanya yang berwarna putih mulus. Sementara Ros masih menyisir rambut dan memakai parfum, aku keluar menemui Yon.
Setelah beberapa saat kami mengobrol, bercerita tentang keadaan masing-masing. Ros kemudian keluar kamar. Yon hampir tak berkedip menatap Ros yang benar-benar tampil seksi malam itu. Singkat cerita, setelah selesai makan malam kami sama-sama duduk di karpet, menonton acara TV yang saat itu sedang berlangsung. Posisinya Yon, kemudian Ros di tengah menyender di dadaku. Terus terang suasana saat itu agak canggung dan kami benar-benar tidak tahu cara untuk memulai semua rencana yang telah disusun.
Akhirnya aku mengambil inisiatif dengan mulai menyentuh dan melingkarkan tangan di dada Ros dan menyentuh payudaranya dari luar daster. Mendapat tindakan demikian Ros mulai terangsang dan nafasnya mulai tidak teratur. Segera setelah itu, aku lumat bibirnya dan tangan aku mulai menyusup ke balik dasternya. Ternyata saat itu Ros sudah tidak memakai BH. Ros benar-benar terangsang kini. Pada saat itu tangan Yon mulai mengelus-elus paha Ros yang telah terbuka, karena daster mininya telah terangkat ke atas. Kaki Ros yang tadinya tertekuk ditarik, sehingga sekarang Ros berada dalam posisi duduk sambil bersandar padaku dengan kedua pahanya yang agak terbuka dan kaki melonjor ke depan. Tangan Yon mulai bergerilya pada bagian paha atas Ros.
Kemudian Yon menarik tangan Ros dan meletakkannya di atas pangkuan Yon. Secara reflek, dalam keadaan terangsang, Ros mengusap-usap kemaluan Yon yang telah tegang dari luar celananya. Bagian bawah celana Yon terlihat menggembung besar. Aku mengira-ngira betapa besar kemaluan Yon ini. Sementara bibirku mulai menyusur leher dan belakang telinganya (bagian yang paling sensitif baginya). Setelah itu aku berbisik di telinga Ros, inilah saat untuk merealisasikan fantasi kita. Lalu aku melepaskan pelukanku untuk memberi kesempatan pada Yon untuk beraksi.
Sekarang Yon mulai mengambil alih permainan selanjutnya. Ditariknya Ros ke pelukannya dan tangannya yang satu langsung mendekap payudara Ros yang sebelah kanan, sedangkan tangannya yang satu mengelus-elus punggung Ros sambil mulutnya melumat bibir Ros dengan gemas. Tangan Yon yang berada di payudara Ros disisipkan pada belahan daster Ros yang terbuka dan mulai memelintir dengan halus ujung putingnya yang telah mengeras. Kemudian Yon menarik tangan Ros ke arah resleting celana Yon yang telah terbuka dan menyusupkan tangannya memegang kemaluan Yon yang telah tegang itu. Kelihatan Ros agak tersentak ketika terpegang senjata Yon yang tampaknya besar itu.
Setelah beberapa saat mengelusnya, kemudian Ros membuka celana Yon sehingga kemaluannya tiba-tiba melonjak keluar, seakan-akan baru bebas dari kurungan dan sekarang dengan jelas terlihat. Aku sangat terkejut melihat kemaluan Yon yang sangat besar dan panjang itu. Kemaluan yang sebesar itu hanya ada di film-film BF barat saja. Batang penisnya berdiameter 7 cm dikelilingi oleh urat-urat yang melingkar dan pada ujung kepalanya berbentuk topi baja yang sangat besar, panjangnya mungkin lebih dari 20 cm, pada bagian pangkalnya ditumbuhi dengan rambut pirang yang lebat.
SUHU DOMINO
6100game |
Kemudian aku mengangguk sambil tersenyum memberi semangat pada Ros. Mendapatkan persetujuanku dan dorongan semangat itu, Ros kemudian dengan kedua tangannya memegang penis Yon dan mulutnya mendekat ke kemaluan Yon. Ros mulai menjilati kepala penis Yon yang besar itu. Kemudian setelah cukup basah oleh air ludahnya, perlahan Ros mulai memasukkan penis Yon ke dalam mulutnya. Terlihat sangat susah bagi Ros untuk bisa memasukkan penis yang besar itu ke dalam mulutnya. Terlihat mulutnya harus dibuka lebar-lebar untuk bisa menampung penis Yon yang dahsyat itu. Yon tampak sangat menikmati isapan Ros itu.
Kira-kira sepuluh menit Ros mengulum kemaluan Yon, kemudian Yon menarik kepala Ros dan mendekatkan ke mukanya dan kemudian melumat bibir Ros. Ros balas melumat bibir Yon dengan ganasnya, sementara tangan Yon merambah ke payudara Ros dan mulai membuka daster Ros. Setelah daster terlepas, sambil tetap berciuman, tangan Yon mulai menyusup ke balik celana dalam Ros yang berwarna cream sambil memainkan klitoris Ros. Tangan Ros sendiri tidak tinggal diam, ia terus mengelus kemaluan Yon yang semakin menegang.
Kemudian Yon menggendong Ros dan membawanya ke kamar tidur tamu. Terlihat Ros sangat kecil dalam gendongannya, dibandingkan badan Yon yang besar itu. Secara perlahan kemudian Yon meletakkan Ros di ranjang dan membuka celana dalam Ros. Hingga kini Ros telah telanjang bulat. Tampak kulitnya yang putih dan vaginanya yang tanpa rambut (Ros biasa mencukur bulu vaginanya secara teratur) merekah dan tampak basah. Kemudian Yon perlahan-lahan mengarahkan bibirnya ke leher Ros, kemudian turun ke dadanya dan mulai melumat puting payudara Ros bergantian.
Sementara itu aku terus memperhatikan dari pintu kamar dengan menahan birahi yang sangat memuncak. Setelah puas bermain-main di payudara Ros, Yon kemudian mulai menciumi pusar Ros sampai akhirnya mulai menjilati lubang vagina Ros yang semakin basah. Setelah berlangsung kira-kira 30 menit, tampak Ros mulai mendekati orgasme, mengetahui demikian, Yon kemudian mulai mengarahkan penisnya ke vagina Ros yang makin merekah. Sebelum memasukkan penisnya, tidak lupa Yon menggosok-gosok kepala penisnya pada bibir vagina Ros. Badan Ros menggelinjang kegelian merasakan gosokan penis Yon pada vaginanya.
Perlahan-lahan Yon mulai memasukkan penisnya ke vagina Ros. Ros berusaha membantu dengan membuka bibir vaginanya lebar-lebar. Kelihatannya sangat sulit untuk penis sebesar itu masuk ke dalam lubang vagina Ros yang kecil. Tangan Yon yang satu memegang pinggul Ros sambil menariknya ke atas, sehingga pantat Ros agak terangkat dari tempat tidur, sedangkan tangannya yang satu memegang batang penisnya yang ditekan masuk ke dalam vagina Ros.
Sementara Yon sedang berusaha memasukkan penisnya kedalam memek Ros, badan Ros terlihat menggelinjang-gelinjang dan dari mulutnya terdengar suara, “aahh…, aahh…, ssshh…, ssshh”, seperti orang sedang kepedasan. Pada waktu Yon mulai menekan penisnya, terdengar jeritan tertahan dari mulut Ros, “Aduuhh…, sakiiitt…, Yoonn…, pelan-pelan…, doong”. Yon agak menghentikan kegiatannya sebentar untuk memberikan kesempatan pada Ros mengambil nafas, kemudian Yon melanjutkan kembali usahanya untuk menaklukkan vagina Ros. Aku agak kasihan juga melihat keadaan itu, disamping itu melihat badan Ros yang menggeliat-geliat dan tangannya yang mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, membuatku terangsang dengan hebat. Yon dengan pasti tetap mendorong kemaluannya masuk secara perlahan-lahan ke dalam vagina Ros.
Akhirnya sesaat kemudian, hampir seluruh kemaluan Yon masuk ke dalam vagina Ros. Yon kemudian menggerakkan penisnya keluar masuk dengan irama yang teratur, sementara Ros mengimbangi dengan mengerakkan pantatnya. Tidak lama kemudian, Ros mencapai klimaks. Tubuhnya mengejang dan mulutnya mengeluarkan jeritan tertahan, “Aku sampaai Yooonn…, peluk aku kuat-kuat”. Bersamaan dengan itu, kakinya melingkar di pinggang Yon dan mengunci dengan erat. Sementara Yon hampir tidak bisa bergerak dan hanya menekankan kemaluannya ke dalam vagina Ros sekuat mungkin. Tak lama, Ros mulai tampak rileks dan melonggarkan kakinya yang melingkar di pinggang Yon.
Sementara Yon kemudian meneruskan gerakan keluar-masuk penisnya secara perlahan-lahan dan Ros hanya diam kelelahan dengan nafas yang tidak teratur. Tidak lama, tampaknya birahi Ros mulai bangkit lagi dan menggerakkan pantatnya lagi. Maklum wanita kan bisa mengalami multiple orgasme.
Tidak lama kemudian, Yon mencabut penisnya dari vagina Ros dan meminta Ros untuk menungging. Kemudian Yon memasukkan kemaluannya ke vagina Ros dari belakang. Aku yang sejak tadi hanya menyaksikan mulai tidak tahan, kemudian aku mendekat, membuka celana, dan mengarahkan kemaluanku yang sudah sangat tegang ke mulut Ros. Dengan sangat bernafsu, Ros mengulum penisku sementara Yon tampak menggerakan pinggulnya semakin cepat. Tidak lama kemudian tampaknya Yon hampir mencapai klimaksnya dan mengerakkan pantatnya dengan sangat cepat. Ros mengimbangi gerakan Yon dan melepaskan penisku dari mulutnya, sambil mengeluarkan erangan Ros berkata, “Ayo Yon gerakkan yang cepat…, ah…, uh”. Setelah itu Yon ejakulasi dan menekankan pantatnya rapat-rapat sehingga pinggulnya menempel ketat pada pinggul Ros. Dan pada saat hampir bersamaan Ros pun kembali mencapai orgasme. Tak lama Yon mencabut penisnya dan tidur telentang di samping Ros.
6100game |
Aku kemudian duduk di kursi sofa yang ada di ruang tidur itu dan menarik Ros. Perlahan Ros jongkok di atasku dan mulai menurunkan vaginanya yang tampak membengkak ke arah kemaluanku (mungkin akibat barang Yon yang sangat besar itu). Dengan mudah penisku masuk ke dalam vagina Ros, maklum setelah cukup lama barang Yon yang besar itu keluar masuk, membuat vagina Ros agak melar. Walau demikian, aku tidak bisa menahan ejakulasi terlalu lama, mungkin akibat pengaruh situasi, tidak lama penisku memuntahkan cairan sperma di dalam vagina Ros, sampai meluber keluar.
Tampak Yon terbaring dengan lesu di ranjang dan aku di sofa. Tampaknya energi kami benar-benar terkuras. Sementara Ros kemudian pergi ke kamar mandi, untuk pipis dan membersihkan sisa-sisa spermaku di vaginanya. Kira-kira setengah jam kami beristirahat, Ros berinisiatif mengulum kemaluan Yon yang masih mengkerut. Sementara aku hanya memperhatikan. Tidak lama, kemaluan Yon mulai membesar lagi setelah beberapa saat dikulum. Ros kemudian mengangkangkan kakinya di atas Yon yang telentang tidur dan menghadapkan wajahnya ke arah penis Yon. Yon kemudian menjilati vagina Ros sampai ke lubang anusnya, dan Ros sendiri sibuk mengulum dan menghisap penis Yon. Melihat pemandangan ini, kemaluanku pun mulai menegang kembali.
Tak lama Ros bangun dan duduk di atas Yon, kemudian Ros memasukkan penis Yon ke vaginanya dengan posisi Ros di atas. Ros menaik-turunkan pantatnya dengan bibir vagina mencengkeram penis Yon dengan erat. Ketika Ros menaikkan pantatnya, bibir vaginanya turut tertarik keluar mencengkeram kemaluan Yon. Sungguh pemandangan yang sangat mengairahkan. Makin lama gerakan Ros makin cepat dan tak lama Ros tampak mencapai orgasmenya dan menekankan pantatnya kuat-kuat sehingga penis Yon masuk seluruhnya. Setelah itu Ros menarik pantatnya dan jongkok di tepi ranjang sambil mengulum kemaluan Yon. Sementara vaginanya mengarah ke arahku. Melihat pemandangan demikian, aku memasukkan penisku ke vagina Ros dari belakang, sementara mulutnya sibuk mengulum kemaluan Yon keluar masuk.
Kira-kira sepuluh menit kemudian, Ros kembali mencapai orgasmenya dan aku rasakan vaginanya menjepit penisku dengan erat. Tak lama aku pun kembali mencapai ejakulasi. Setelah itu Ros mengelap sisa air maniku yang tertinggal di mulut vaginanya dengan handuk kecil, Ros kemudian berbaring di ranjang dan Yon kembali memasukkan penisnya ke vagina Ros.
Setelah hampir satu jam, Ros telah mencapai dua kali orgasme, barulah Yon pun mencapai orgasmenya, namun kali ini Yon mengeluarkan penisnya dari vagina Ros, sehingga spermanya muncrat ke payudara dan perut Ros. Sambil tersenyum Ros membalurkan sperma tersebut ke seluruh dada dan perutnya, untuk menikmati kehangatannya. Setelah itu Ros kemudian mengelapnya dengan handuk kecil. Sementara Yon tampak kelelahan namun sangat menikmati. Yon kemudian mencium bibir Ros, istriku dan memeluknya. Ros berkata bahwa ia sangat menikmati malam itu dan tersenyum manis kepadaku. Kemudian mereka berdua tertidur di ranjang dengan tubuh telanjang, sementara aku tertidur kelelahan di atas sofa.
Tamat.
BACA JUGA !!!
MAIN POKER DAN DOMINO QQ
SUHU DOMINO |
No comments:
Post a Comment