Kebanjiran Rejeki

Posted by SP on

SUHU DOMINO

6100game - Kali ini saya kedatangan Tante saya, Tante Retno dan temannya yang saya panggil dengan Mbak Susan. Mbak Susan adalah orang sunda asli dengan kulitnya yang putih bersih, tinggi 167 cm dengan berat 50 kg sesuai dengan payudara yang saya perkirakan 34A, pasti membikin orang menoleh pada Mbak Susan.



Umur Mbak Susan sekitar 35 tahun, 3 tahun lebih tua dari saya, makanya saya panggil dengan Mbak. Tante Retno orangnya supel dengan tinggi 171 cm, berat 53 kg dan berkulit kuning langsat dengan payudara yang kencang karena rajin fitnes, ukuran 34B. Cantiknya seperti artis Hongkong Rosamund Kwan kira-kira dan Mbak Susan seperti artis Venna Melinda. Mereka berdua ke Lombok dalam rangka tugas perusahaan selama lima hari.

*****

"Ji, nanti anterin Mbak Susan ya" kata Tante Retno sambil membereskan pakaian dalamnya.
"Kemana Tante?" jawab saya sekenanya, sambil jelalatan melihat BH merah punya Tante Retno, sungguh pemandangan yang indah, BH-nya segini ukurannya apalagi isinya.. He.. He..
"Mbak mau ke mall sebentar beli pulsa nich!" Mbak Susan menjawab dan mengandeng tangan saya akrab.
"Beres boss.."

Kemudian saya dan Mbak Susan ke mall, di dalam taksi saya perhatikan Mbak Susan sungguh seksi dengan hem atasan berwarna putih ketat memperlihatkan payudaranya yang membusung dan rok mini diatas lutut berwarna biru, hingga lekuk-lekuk celana dalamnya samar-samar tercetak serta wangi parfumnya yang segar. Sungguh membuat saya pengin ngentot aja. Tapi itu harapan saja coy.

"Ramai juga mallnya ya!"
"Iya.. Eh.. Mbak.. Sini" lalu saya menarik tangannya, sungguh halus dan lembut.
"Counter handphone di sana toh"

Karena ramai maka Mbak Susan mepet di depan saya hingga pantatnya yang terbungkus rok menempel di depan kontol saya. Wah ini kesempatan nich pikir saya dalam hati, saya tempelkan kontol saya yang sudah tegak kepantatnya Mbak Susan, untung tadi saya pakai celana panjang kain. Sensasinya begitu nikmat, apalagi dimasukin nich. Asoy geboy mak. Selesai acara mepet-mepetan tadi karena udah sampai dan bla, bla, bla tanpa kejadian yang hot.

Di malam ketiga, saya, Tante Retno dan Mbak Susan ngobrol sampe malam, kira-kira jam 21.10.

"Ji Mbak Susan tidur duluan ya"
"Iya Mbak.. Mimpi yang indah ya Mbak!"

Lalu menyusul Tante Retno yang malam itu memakai longdress yang belahannya seolah-olah tak muat untuk payudara yang putih bersih itu. Malam itu Tante Retno tidur sekamar dengan Mbak Susan di kamar tamu. Tinggal saya yang memencet-mencet tombol remote TV karena acaranya tak begitu bagus. Kira-kira jam 23.00 saya mendengar jeritan kecil, karena penasaran saya datangi sumber suara itu dan arahnya ternyata dari kamar tamu.

SUHU DOMINO

6100game

Saya jadi penasaran nich, kebiasaan ngintip kambuh lagi nich, kamar tamu itu cuma dibatasi kaca nako yang kebetulan kordennya setengah tertutup. Wah asyik nich, yang saya lihat sungguh mengagetkan dan mengasyikkan. Tante Retno sedang menggerayangi Mbak Susan, tangan Tante Retno sedang meremas-remas payudara Mbak Susan yang sudah terbuka setengahnya dan baju atas piyamanya sudah tidak beraturan lagi, menampakkan payudara dan BH hijaunya. Mmh sedap.

"Ret.. Jangan.. Apa yang kamu lakukan" Mbak Susan berusaha menahan tangan di payudaranya.
"Sus.. Tolong saya Sus.. Mmh.." rintih Tante Retno sambil mencium leher kemudian bibir Mbak Susan dengan liar sambil menarik BH hijau Mbak Susan hingga terpampanglah dua gunung putihnya.
"Jang.. an.. Saya.. Masih suka sama pria Ret.." terengah-engah Mbak Susan menjawab karena Tante dengan giat mencium dan mengulum mulut, kemudian ke bawah puting Mbak Susan yang sudah kencang itu digigit dan dikulum Tante Retno dengan gemas sambil tangan mengusap-ngusap celana dalam Mbak Susan yang berwarna putih itu.
"Pe.. Lan.. Ada Anji tuch"
"Udah diam aja kamu Sus!" bentak Tante Retno pelan, sambil membuka longdressnya yang ternyata tidak memakai BH dan celana dalam.
"Ssh.. Geli.. Retno.. Ssh.." rintih Mbak Susan yang kelihatan sudah mulai terangsang.

Tante Retno mulai menciumi perut dan vagina Mbak Susan yang terbungkus celana dalam putih, beberapa menit kemudian terbukalah celana dalam Mbak Susan dan Tante Retno mengambil posisi 69, saling menjilat vagina masing sambil jari tangan Tante Retno tak henti keluar masuk vagina Mbak Susan yang sudah mulai basah.

"Ce.. Pat.. Sus.. Saya mau keluar!"
"I.. Ya.. Ret.. Samaan.. Ke.. Luarnya ya" jawab Mbak Susan sambil mempercepat jarinya begitu juga Tante Retno.

Kedua wanita itu saling mempercepat kegiatan masing-masing dan akhirnya mereka orgasme. Kemudian mereka tidur bugil sambil berpelukan. Ah.. Ternyata kontol saya dari tadi juga sudah keluar nich, biasa ngocok sendiri.

*****

Keesokan paginya..

"Pagi Tante.. Pagi Mbak Sus" salam saya pada kedua wanita tersebut.
"Pagi" jawab mereka bersamaan.
"Enak ya mimpinya" sindir saya sambil melihat Mbak Susan yang tersipu malu.
"Mmh.. Lumayanlah" Mbak Susan menjawab sambil melihat Tante saya.
"Ooh ya, nanti anterin Mbak Susan ke pantai sengigi ya Ji"
"Beres Tante, pokoknya puas dech"

Kemudian Tante Retno pergi meeting lagi dan saya kebagian tugas nganterin Mbak Susan, ini kesempatan namanya, kapan lagi ngentot sama orang cantik kayak artis lagi. Sore itu jan 15.20 saya anter Mbak Susan memakai mobil sewaan ke Senggigi.

"Mbak, tadi malam ngapain aja di kamar sama Tante!"
"Eh.. Ya tidur dong Ji" jawab Mbak Susan agak sedikit grogi.
"Mbak Susan ngentot ya sama Tante"
"Hus.. Ngawur kamu Ji" Mbak Susan mencubit saya sambil melotot.
"Lho.. Wong Anji lihat kok, kalo nggak ngaku tak bilangin orang sekantornya Mbak Susan lho"
"I.. Ya.. Iya.. Mbak Susan ngaku dech, tapi jangan bilangin siapa-siapa ya"

Mobil kuparkir di tempat yang agak sepi dan jam sudah menunjukkan jam 18.20 malam.

"Boleh tapi ada syaratnya!"
"Kok pakai syarat.. Minta uang nich!" kata Mbak Susan akan membuka dompet.
"Duit sich mau.. Tapi bukan itu, Anji pengin ngentot ama Mbak Susan"
"Apa.. Gila.. Kamu.."
"Kubilangin lho.."
"Iya.. Dech.. Tapi bagian atas aja ya" jawab Mbak Susan pasrah sambil pindah dan bersandar pada bangku belakang. Saya mengikutinya dan sore itu Mbak Susan memakai kaos kuning ketat dan celana jins.
"Lho.. Kok.. Dilihat aja, nggak mau ya!" goda Mbak Susan.
"Mmh.. Pe.. Lan.. Ji.." terengah-engah Mbak Susan saat saya cium dan kami saling melumat.

Tangan saya meremas payudara sebelah kanan yang masih terbungkus kaos kuningnya. Beberapa menit kami berciuman dan kemudian saya arahkan ke leher untuk membuat cupang merah. Tangan saya sudah menyelusup ke dalam kaos dan BH putihnya sambil memelintir putingnya.

"Ssh.. Mmh.. Aah.." rintih Mbak Susan sambil tangannya masuk ke dalam celana jins saya dan meremas-remas kontol saya yang sudah tegak dari tadi.

Saya buka celana jins saya dan membiarkan Mbak Susan dengan leluasa meremas-remas kontol saya. Kemudian saya buka pengait BH-nya dan muncullah dua bukit kembarnya yang tegak menantang, tanpa menunggu lagi saya lahap dan jilat sampai Mbak Susan merintih-rintih keenakan.

"Terr.. Us.. Ji.. Pin.. Dah sebelah lagi"

Beberapa menit kami saling meremas dan menjilat, saya kemudian melepas celana jins dan CD putih Mbak Susan, wah betul-betul vagina yang sempurna, tanpa pikir panjang saya cium dan jilat vaginanya yang sudah basah oleh cairan kental putih itu, sambil menjilat saya masukkan jari tangan agar Mbak Susan bertambah merintih tidak karuan.

"Sst.. Ce.. Pat.. Jiii.. Masukin.. Mbak udah nggak tahan nich"
"Ben.. Tar.. Mbak.. pakai kondom dulu" kata saya sambil membuka celana saya seluruhnya dan memakai kondom, kemudian dengan dituntun tangan Mbak Susan yang halus akhirnya bles.. Mmh masuk semua dech kontol saya yang katanya bengkok itu.
"Terr.. Us.. Dor.. Ong.. Teruss.. Sst"
"Cep.. Epet.. Ya.. Gitu.. Ahh.." Celoteh dan rintihan Mbak Susan akibat sodokan demi sodokan yang masukkan dalam-dalam, mmh nikmat rasanya dan akhirnya kami sama-sama nggak kuat, sambil berpelukan dengan erat.. Crot.. Crot.. Keluarlah lahar putih itu bersamaan.
"Terima kasih ya Mbak Susan"
"Sama-sama Ji, kapan-kapan lagi ya" jawab Mbak Susan tersenyum puas.

Dan kami pun pulang, disambut Tante Retno tanpa curiga. Aduh Tante saya yang satu ini cantik sekali, kapan ya saya bisa ngentot sama dia, abis cantik sich en' seksi. Kesempatan itu datang malam ini..

"Gimana Sus tadi"
"Puas dech dianterin si Anji"
"Siapa dulu dong Tantenya"
"Ret, tidur duluan ya"
"Iya sus, saya juga mau tidur"
"Ji terima kasih ya udah nganterin Mbak Susan tadi"
"Biasa aja kok Mbak, yang penting puas khan?" jawab saya mengedipkan mata pada Mbak Susan.
"Jii, Tante tidur di kamarmu ya"
"Kenapa Tante, apa kamar tamunya ndak cukup berdua ama Mbak Susan?"
"Bukan begitu, di kamar tamu tuch panas, kali aja di kamarmu lebih adem"
"Terserah Tante dech" jawab saya sekenanya.
"Tante duluan tidur ya Ji"
"Iya Tante, Anji lagi nungguin acara bagus nich"

Tante Retno lalu pergi tidur dengan daster kuningnya yang kependekan itu. Satu setengah jam kemudian saya menyusul ke kamar untuk pergi tidur juga dan wow.. Tante Retno tidur dengan memeluk guling, tapi yang membuat kontol saya tegak adalah daster kuningnya menyingkapkan paha kanannya yang putih bersih serta sedikit memperlihatkan CD-nya yang berwarna putih itu.. Mmh sungguh pemandangan yang indah.

Saya dengan perlahan membuka pakaian dan celana pendek, tinggal CD saja, ini baru kesempatan namanya. Saya tidur dengan posisi membelakangi Tante Retno dan dengan perlahan membuka daster bawahnya sampai sebatas pinggang dan sekarang dengan jelas kelihatan CD-nya berwarna putih selaras dengan pantatnya yang putih, pelan sekali saya tempelkan kontol saya ke pantat Tante Retno dan serr.. Rasanya halus dan wangi tubuhnya pun harum. Mmh enak sekali, sambil tangan kanan saya linkarkan ke perutnya. Tidak ada reaksi sama sekali tapi tiba-tiba saja tangannya memegang tangan saya sambil bergumam..

"Mm.."

Saya sampai kaget, tapi cuma sesaat dan kaki kanan saya masukkan di antara kaki Tante Retno. Beberapa saat dalam kondisi tersebut, perlahan saya lanjutkan dengan tangan kanan saya yang tadinya di perut sekarang merayap perlahan ke arah dalam daster dan ternyata Tante Retno tidur tidak memakai BH. Payudaranya akhirnya tersentuh juga dan saya usap dengan perlahan sekali takut Tante Retno bangun. Khan malu sekali jadinya, tapi sudah kadung nafsu, saya terusin aja, paling dimarahin. Kontol kugesek-gesekkan seiring intensitas tangan saya yang sekarang bukan saja mengusap tapi meremas-remas. Lagi asyik-asyiknya melakukan kegiatan mepet-mepetan, tiba-tiba Tante Retno tersadar juga.

"Oh.. Siapa ini.." ujarnya sambil mengibaskan tangan saya.
"Sst.. Anji.. Tante.." guman saya, antara takut dan bingung.
"Maaf.. Tante.. Anji.. Khilaf" kata saya akan beranjak keluar.
"Tunggu Ji" tahan Tante Ratna.
"Sebetulnya Tante nggak marah kok, cuma kaget aja, tak kirain siapa"
"Sekali lagi maaf Tante, tapi jangan laporan ibu ya"
"Kamu nakal ya, cuma ada syaratnya lho supaya nggak dilaporin"
"Apa Tante, pokoknya tak lunasin dech" jawab saya bingung dan takut.
"Kamu kunci kamar ini dan temenin Tante tidur malam terakhir ini, gimana?"

Wah bukan main senangnya saya dan cepat-cepat saya kunci pintu dan wow Tante Retno sudah membuka daster, tinggal CD putihnya saja.

"Lho, kok bengong sini bobo"
"I.. Ya.."

Antara kagum dan nafsu jadi satu dech, melihat pemandangan yang bagus ini. Dan Tante Retno menarik CD saya hingga lepas.

6100game

"Wah.. Kontolmu bengkok ya" puji Tante Retno sambil menindih saya.

Lalu kami pun berciuman dengan lembut dan makin lama ciuman itu berubah menjadi saling jilat. Tangan saya bergerilya meremas-remas kedua payudaranya dan Tante Retno pun meremas dan menarik-narik kontol saya.

"Ji.. Emut.. Su.. Su Tante.. Ya" tersengal-sengal Tante Retno mengarahkan kepala saya pada payudaranya.

Payudaranya yang putih saya emut, jilat dan gigit dengan perlahan sampai Tante Retno merintih-rintih, sementara tangan kanan saya ikut masuk dalam CD-nya dan mengusap-usap vagina Tante Retno yang mulai basah.

"Terr.. Us.. Jiiii.. Yang.. Baw.. Ah"

Saya teruskan, celana dalam putih itu saya tarik dan tampaklah vagina yang ditumbuhi bulu halus muncul, saya jilat, cairan putih semakin banyak, slrup.. Slrup.. Slrup begitu bunyinya saya hisap sampai kepala saya terjepit kaki Tante Retno yang udah mulai orgasme pertama.

"Ji.. Ganti.. Po.. Sisi ya?" tanya Tante tersengal-sengal sambil mengarahkan mulutnya ke kontol saya hingga posisi kami bergaya 69.

Tante Retno betul-betul mahir mengulum dan menghisap sampai-sampai kontol saya gerakkan perlahan ke atas ke bawah seiring kulumannya dan saya pun tak kalah gesit menjilat dan menghisap cairan putih yang semakin banyak dari Tante Retno.

"Gan.. Tian.. Tante di atas"

Lalu kami pun berubah posisi dengan saya di bawah dan Tante Retno di atas, sambil sedikit berjongkok Tante Retno membimbing kontol saya masuk vaginanya dan bless.. Cleep.. Cleep.. Cleep.. Begitu bunyinya akibat goyangan pantatnya yang semok dan sodokan kontol saya sampai-sampai buah zakar saya mepet dengan vaginanya.

"Sst.. Terr.. Ss.. Pegang.. Su.. Su.. Tante.. Jiii.. Sst"
"I.. Ya.. Tante.. Mmh.."
"Nnach.. Gitu.. Rem.. As.. Yaa.." Rintih Tante Retno karena kedua payudaranya saya remas dan kedua putingnya saya pelintir-pelintir.

Keringat Tante Retno sudah mulai menetes bersamaan dengan keringat saya, sudah 15 menit kami melakukan sodokan dan goyangan yang hebat sampai ranjang itu berderit-derit menahan goyangan kami yang begitu liar seperti pengantin baru.

"Tan.. Anji.. Mau.. Kel.. Uar.. Nich"
"Ben.. Tar.. Jii.. Sst.. Sst.. Samaan.. Kelua.. Rrnya ya" perintah Tante pada saya yang sudah mau bobol saja rasanya dan kami pun mempercepat sodokan dan goyangan.. Cleep.. Cleep.. Cleep.. Dan akhirnya..
"Sst.. Ce.. Pat.. Jiiiii.. Aakh.." Tante Retno memeluk saya sambil menggoyang-goyang pantatnya semakin cepat, jeritaannya bersamaan dengan semprotan saya dan Tante, croot, croot muncratlah air mani itu dalam vagina Tante.

Tante Retno memeluk saya lemas dan kami pun berpelukan dalam keadaan bugil menikmati sensasi tersebut, saya dan Tante Retno bergumul sampai 3 kali malam itu.

"Terima kasih ya Ji, udah lama Tante nggak ngentot kayak begini"
"Sama-sama Tante, Anji juga puas kok, kapan-kapan kalo Tante ke sini kita ngentot lagi ya"
"Beres, pokoknya ini rahasia kita berdua, OK!" jawab Tante Retno sambil mencium saya dengan lembut dan memberikan saya amplop.
"Apaan ini Tante"
"Oh, uang jajan dari Tante dan Susan buat kamu"
"Terima kasih banyak lho Tante" jawab saya senang, sudah dapat ngentot en' dapet uang lagi yang besarnya kira-kira Rp,-3.400.000,-. Lumayan lho untuk tour guide seperti saya yang nganterin Tante saya yang biseks bersama temannya selama lima hari.

Selamat jalan Tante Retno dan Mbak Susan, semoga selamat dalam perjalanan pulang dan salam sayang dari keponakan dan sahabatmu, Anji.

*****



E N D




BACA JUGA !!!



6100game

SUHU DOMINO

Previous
« Prev Post

1 comment:

  1. Ceritanya seru kakak !!!

    Mau berbagi PENGETAHUAN dan INFORMASI yang menarik
    Silahkan kunjungi blog INFO UNIK

    Ada Game Online Terbaru yang SERU !!!
    di SUHU DOMINO

    Terima kasih !!!

    ReplyDelete

Petting Dengan Kakak

SUHU DOMINO SUHU DOMINO 6100game - Nama aku Dendi 18 tahun, aku dua bersaudara, aku anak kedua dimana kakakku perempuan berusia 4 tahun...