Aku Mendambakan Adik Iparku 2

Pagi berikutnya, rasa sakitnya jauh lebih sedikit dan aku merasa jauh lebih baik. Tetapi masalah pertama di pagi hari itu adalah menjawab panggilan alam. Aku ingin pergi ke toilet untuk kencing, tetapi Deasy tidak mengizinkan ku. Aku tidak punya pilihan lain selain buang air kecil dalam kaleng, yang disediakan Deasy di antara selangkangan ku. Dengan rasa malu aku pun menarik piyama ku dan mengambil kontolku, yang sebagian dari kontolku mulai mengeras. Ketika aku mulai kencing, Deasy memegang kontolku dengan satu tangannya untuk memastikan aliran kencing ku diarahkan pada kaleng tersebut. Sentuhan dingin tangannya yang lembut menggerakkan kontolku dan membuatnya semakin tegang. Aku merasa benar-benar tak berdaya ketika aliran kencingku terus berlanjut dan kontolku yang tegang ada di tangan Deasy. Akhirnya ketika kencing berakhir dan kontolku sudah lebih rileks, aku ingin menarik piyama ku tetapi Deasy mencegah, dia mengusap ujungnya dengan tisu. Aku perhatikan wajahnya memerah dan bertanya-tanya bagaimana perasaannya.

Ketika tiba waktunya untuk mandi, aku kembali bersikeras untuk pergi ke kamar mandi. Tapi Deasy tidak mengizinkan ku. Dia membawa ember kecil penuh dengan air, sabun, waslap, handuk, dan semuanya ke sisi tempat tidur. Dia mengalaskan selembar plastik di tempat tidur untuk melindungi seprai. Dia melepas piyama ku, dan menyisakan celana dalam yang ku pakai. Dia membasuh tubuhku dengan penuh kasih sayang dan menyabuni ku. Aku merasa sangat bernafsu ketika tangannya menyentuh dada ku. Pada sentuhan tangannya yang lembut, puting mungilku menjadi keras dan aku bertanya-tanya apakah dia memperhatikan atau tidak.

6100GAME SUHU DOMINO

Setelah selesai memandikan tubuh ku, dia melanjutkannya untuk area di bawah pinggang. Dia memandikan kaki dan jari kaki ku dengan sungguh baik. Saat dia membasuh paha ku dan tangannya bergerak ke atas selangkangan ku, kontolku mulai keras. Aku pikir dia akan selesai di paha dan berharap tonjolan di celana saya tidak terlalu besar sebelum dia selesai. Tapi dia tidak berhenti di paha dan menarik sedikit celana dalam ku hingga bisa menggapai area pinggangku. Aku tidak yakin apakah aku harus menolak. Di satu sisi aku ingin menghindari agar tidak terjadi ereksi penuh, di sisi lain aku sangat ingin dia menyentuh kontolku. Selama perdebatan dalam hatiku berlangsung, dia menarik celana dalam ku lebuh ke bawah, akibat nya kontolku melompat keluar dengan ketengangan yang maksimal.

Deasy tidak menunjukan bahwa dia merasa gelisah dan risih dengan kontolku yang sedang tegang itu, dia hanya diam dalam keheningan total & wajah yang memerah. Dia melakukan pembersihan secara klinis seperti seorang perawat profesional. Karena dia sangat baik dalam membersihkan pangkal paha ku dengan sabun, dia menghindari menyentuh kontolku. Sementara sentuhannya di pangkal paha sangat sensual, ingin rasa nya aku ambil tangannya untuk memegang kontolku. Setelah selangkangan, dia mencuci rambut kemaluan ku dan kemudian bola kontol ku. Sekarang dia membalikkan badanku dan menyabuni punggung ku. Aku terkejut ketika dia membuka pipi pantatku dan menyabuni nya. Wow! Sensasi yang luar biasa.

Dia membalikkan tubuhku lagi dan dengan dia pun menyabuni kontolku. Kontolku berdenyut-denyut di tangannya dan aku takut kalau aku sampai berejakulasi. Ketika dia membuka kulupku, kupikir dia akan mengocoknya. Tapi, dia tidak mengocoknya, dia hanya membersihkan lipatan kulup dan kepala kontolku. Aku terpikat pada perhatiannya dalam membersihkan tubuhku dan bertanya-tanya apakah itu hanya kasih sayangnya kepada ku sebagai seorang yang dia anggap kakak atau ada keinginan fisik di balik itu semua. Akhirnya, dia selesai dengan mengeringkan ku dan aku sangat senang. Dia memakai kan cologne dan bedak pada ku dan membantu ku mengenakan pakaian kering. Tetapi sange ku masih belum terpenuhi dan aku tidak tahu harus berbuat apa. Begitu dia pergi untuk mandi, aku langsung mengeluarkan kontolku dan mengocoknya. Aku memegang kaleng di samping tempat tidurku dan mengeluarkan banyak sperma di dalamnya. Aku tahu Deasy akan melihat sperma ku di kaleng, tapi aku tidak peduli. Aku tidak tahu berapa banyak keinginan fisik yang dia miliki untuk ku, tetapi aku tidak ragu untuk memberi tahu dia bahwa aku sangat menginginkannya.

Di malam hari, dokter datang dan memeriksa pergelangan kaki ku yang terluka. Pembengkakannya benar-benar hilang dan hanya ada sedikit rasa sakit yang tersisa. Setelah memeriksa ku, dia mengizinkan aku untuk berjalan dan berkata bahwa aku sudah bisa pergi ke kantor pada esok hari. Meskipun ini adalah kabar baik, namun dalam hati aku merasa sedih karena aku tidak lagi bisa merasakan di mandikan oleh Deasy dan mempunyai kesempatan untuk kontak fisik dengannya kembali.

Selesai.

SUHU DOMINO