Lembah Kenikmatan Ibu Kostku

Posted by SP on

SUHU DOMINO

6100game - Sudah hampir setahun Momon tinggal di tempat kost bu Lala. Bisa tinggal di tempat kost ini awalnya secara tidak sengaja ketemu bu Lala di pasar. Waktu itu bu Lala kecopetan, trus teriak dan kebetulan Momon ikut menolong menangkap copet dan mengembalikan dompet bu Lala. Trus ngobrol sebentar, kebetulan Momon lagi cari tempat kost yang baru dan bu Lala mengatakan dia punya tempat kost atau bisa di bilang rumah bedengan yang dikontrakkan, yah jadi deh tinggal di kost-an bu Lala.

Bu Lala lumayan baik terhadap Momon, kelewat baik malah, karena sampai saat ini Momon sudah telat bayar kontrak 3 bulan, dan bu Lala masih adem-adem aja. Mungkin masih teringat pertolongan waktu itu. Tapi justru Momon yang gak enak, tapi mau gimana, lha emang duit lagi seret. akhirnya Momon lebih banyak menghindar untuk ketemu langsung dengan bu Lala.

Sampai satu hari…… waktu itu masih sore jam 4. Momon masih tidur-tiduran dengan malasnya di kamarnya. Tempat kost itu berupa kamar tidur dan kamar mandi di dalam. Terdengar pintu kamarnya di ketok… tok..tok..tok.. lalu suara bu Lala yang manggil,”Monnn…Momonnn… ada di dalem gak?” Sontak Momon bangun, wah bisa berabe kalo nanyain duit sewa kamar nie, pikir Momon. Dengan cepat meraih handuk, pura-pura lagi mandi aja ah, ntar juga bu Lala pergi sendiri. Setelah masuk kamar mandi kembali terdengar suara bu Lala, ”Momon lagi tidur ya..?” dan dari kamar mandi Momon menyahut sedikit teriak, ”lagi mandi bu….”

Sesaat tidak ada sahutan, tapi kemudian suara bu Lala jadi dekat, ”ya udah mandi aja dulu Mon, ibu tunggu di sini ya…” eh ternyata masuk ke kamar, Momon tadi gak mengunci pintu. “busyet dah, terpaksa bener-bener harus mandi nie,” pikir Momon.

Sekitar lima belas menit Momon di kamar mandi, sengaja mandinya agak dilamain dengan maksud siapa tau bu Lala bosan trus gak jadi nunggu. Tapi rasanya percuma lama-lama toh bu Lala sepertinya masih menunggu. Akhirnya keluar juga Momon dari kamar mandi, dengan hanya handuk yang melilit di pinggang, tidak pakai celana dalem lagi, maklum tadi gak sempet ambil karena terburu-buru.

SUHU DOMINO

6100game

Bu Lala tersenyum manis melihat Momon yang salah tingkah, ”lama juga kamu mandi ya Mon…” bu Lala membuka pembicaraan. “pasti bersih banget mandinya ya…” gurau bu Lala sambil sejenak melirik dada bidang Momon. “ah ibu bisa aja… biasa aja kok bu.., oia ada apa ya bu..?” jawab Momon sekenanya saja sambil mengambil duduk di pinggiran tempat tidur. Bu Lala mendekat dan duduk di samping Momon, “Cuma mau ngingetin aja, uang sewa kamarmu dah telat 3 bulan lho… trus mau ngobrol-ngobrol aja sama kamu, kan dah lama gak ngobrol, kamu sie pergi mlulu…” ucap bu Lala. Momon jadi kikuk, ”wahduh… kalo uang sewanya ntar aku bayar cicil boleh gak bu? Soalnya lagi seret nie…” jawab Momon dengan sedikit memohon.

Bu Lala terlihat sedikit berpikir…”mmmm… boleh deh, tapi jangan lama-lama ya… emang uangmu di pakai untuk apa sie?” terlihat bu Lala sedikit menyelidik. “hmmm… pasti buat cewe mu ya…” dia terlihat kurang senang.

“ah nggak juga kok bu….. saya emang lagi ada keperluan,” jawab Momon hati-hati melihat raut wajah bu Lala yang kurang senang.

“huh…laki-laki sama aja, kalo lagi ada maunya, apa aja pasti di kasih pada perempuan yang lagi di dekatinya, hhhh… sama aja dengan suamiku….”keluh bu Lala dengan nada kesal.

Waduh nampaknya bu Lala lagi marahan nie sama suaminya, jangan-jangan amarahnya ditumpahkan pula sama Momon. Dengan cepat Momon menjawab, ”tapi saya janji kok bu, akan saya lunasi kok…”

“hhhhh….” bu Lala menghela nafas, ”udahlah Mon, gak apa-apa kok, gak di bayar juga kalo buat kamu ga masalah… ibu cuma lagi kesel aja sama suamiku, dia cuma perhatiannya sama Wini terus… aku seperti gak dianggap lagi, mentang-mentang Wini jauh lebih muda ya.”

sedikit penjelasan bahwa bu Lala ini istri pertama dari pak Karsam, sedangkan istri keduanya bu Wini. Dan sekarang sepertinya pak Karsam lebih sering tinggal di rumahnya yang satu lagi bersama bu Wini dan bu Lala tampaknya udah mulai kesepian nie

“wah kalo masalah keluarga sie aku kurang paham bu…. “jawab Momon kikuk

“gak apa-apa Mon, ibu hanya mau curhat aja sama kamu… boleh kan Mon?” suara bu Lala sendu. Agak lama terdiam, terdengar tarikan nafas bu Lala terasa berat, dan sedikit sesunggukan, waduh lama-lama bisa nangis nie, gawat dong pikir Momon.

“udah bu jangan terlalu dipikirkan, nanti juga pak Karsam kembali lagi kok, kan ibu juga gak kalah cantiknya sama bu Wini,” Momon bermaksud menghibur.

“ah kamu Mon… emang ibu masih cantik menurutmu?” bu Lala menatap sendu ke arah Momon, terlihat dua butir air mata mengalir di pipinya. Uhh…. ingin rasanya Momon menghapus air mata itu, pak Karsam emang keterlaluan masa wanita cantik nan elok seperti ini dianggurin sie, coba Momon bisa berbuat sesuatu… busyet… Momon memaki dalam hati… “kenapa otak gw jadi kotor gini.”

Dengan sedikit gugup Momon menjawab,”mmm…eee…iya kok bu, ibu masih cantik, kalo masih gadis mungkin aku yang duluan tergoda.” Uupsss …. Maksud hati ingin menghibur, tapi kenapa kata-kata yang menggoda yang keluar dari mulut… gerutu Momon dalam hati. Momon jadi panik, jangan-jangan bu Lala marah dengan ucapan Momon. Tapi ternyata Momon salah, karena bu Lala tersenyum, manis sekali dengan deretan gigi yang putih dan rapi,” ih Momon bisa aja menghibur…. Iya juga sie, kalo masih gadis bisa aja tergoda, pantes aja suamiku gak ngelirik aku lagi, bis nya dah tua sie…” rona wajah bu Lala berubah sedih lagi,” kalo menurutmu Momon, apa ibu emang gak menarik lagi…? sambil berdiri dan memperhatikan tubuhnya kemudian menatap Momon minta penilaian. Terang aja Momon makin kikuk, ”wah aku mau ngomong apa ya bu…? Takutnya nanti di bilang lancang lho… tapi kalo mau jujur…. Ibu cantik banget, seperti masih 30an deh.”

Bu Lala tampaknya senang dengan pujian itu, ”hmmm.. kamu ada-ada aja… ibu udah 43 lho.. emang Momon liat dari mana nya bisa bilang begitu?”

Momon jadi cengar cengir,” ….itu penilaian laki-laki lho bu, saya malu bilangin nya.”

Bu Lala kembali duduk mendekat, sekarang malah sangat dekat hampir merapat ke Momon sambil berkata,” ah.. gak perlu malu…. Bilang aja…”

Nafas Momon terasa sesak, badan nya terasa panas dingin menghadapi tatapan bu Lala, matanya indah dengan bulu mata yang lentik, sesaat kemudian Momon mengalihkan pandangan ke arah tubuh bu Lala mencari alasan penilaian tadi, uups baru deh Momon memperhatikan bahwa bu Lala memakai baju terusan seperti daster tapi dengan lengan yang berupa tali dan diikat simpul di bahunya. Hmmm .. kulit itu mulus kuning langsat dengan tali baju dan tali bra yang saling bertumpuk di bahu, pandangan Momon beralih ke bagian depan uupss… terlihat belahan dada yang hmmm… sepertinya buah dada itu lumayan besar. Sentuhan lembut tangan bu Lala di paha Momon yang masih dibungkus handuk cepat menyadarkan Momon. Dengan penuh selidik bu Lala bertanya, ”lho… kok jadi bengong sie..? apa dong alasannya tadi bilang ibu masih 30an…”

Momon sedikit tergagap karena merasa ketahuan terlalu lama memandangi tubuh bu Lala, ”mmm… eeemm.. ibu benar-benar masih cantik, kulitnya masih kencang… masih sangat menggoda…”

Tidak ada jawaban dari mulut bu Lala, hanya pandangan mata yang kini saling beradu, saling tatap untuk beberapa saat… dan seperti ada magnet yang kuat, wajah bu Lala makin mendekat, dengan bibir yang semakin merekah. Momon pun seakan terbawa suasana, dan tanpa komando lagi, Momon menyambut bibir merah bu Lala, desahan nafas mulai terasa berat hhhh…hhhh…ciuman terus bertambah dahsyat, bu Lala menjulurkan lidahnya masuk menerobos ke mulut Momon, dan dibalas dengan lilitan lidah Momon sehingga lidah tersebut berpilin-pilin dan kemudian deru nafas semakin berat terasa.

SUHU DOMINO

Dengan naluri yang alami, tangan Momon merambat naik ke bahu bu Lala, dengan sekali tarik, terlepas tali pengikat baju di bahu tersebut dan dengan lembut Momon meraba bahu bu Lala sampai ke lehernya…. Kemudian turun ke arah dada, dengan remasan lembut Momon meremas payudara yang masih terbungkus bra itu. “hhhhh…hhhh” nafas bu Lala mulai terasa menggebu, nampaknya gairah birahinya mulai memuncak. Jemari lentik bu Lala tak ketinggalan meraba dan mengelus lembut dada Momon… melingkari pinggang Momon, mencari lipatan handuk, hendak membukanya…

Uupps…. Momon tersentak dan sadar….,”ups…hhh… maaf bu… maaf bu… saya terbawa suasana….” Momon tertunduk tak berani menatap bu Lala sambil merapikan kembali handuknya, baru kemudian dengan sedikit takut melihat ke arah bu Lala.

Terlihat bu Lala pun agak tersentak, tapi tidak berusaha merapikan pakaiannya, sehingga tubuh bagian atas yang hanya tertutup bra itu dibiarkan terbuka. Pemandangan yang menakjubkan. “napa Mon… kita sudah memulainya… dan kamu sudah membangkitkan kembali gairah ibu yang lama terpendam… kamu harus menyelesaikannya Mon…” tatapan bu Lala terlihat semakin sendu…
“mmm… ibu gak marah..? gimana nanti kalo ada yang lihat bu… bisa gawat dong… pak Karsam juga bisa marah besar bu…” jawab Momon.

Tanpa menjawab bu Lala bangkit berdiri, namun karena tidak merapikan pakaiannya, otomatis baju terusan yang dipakai jadi melorot jatuh ke lantai. Momon terpana melihat tubuh indah itu, sedikit berlemak di perut dan bokongnya namun itu malah menambah seksi lekuk tubuh bu Lala. Kemudian dengan tenang bu Lala melangkah ke arah pintu kamar dan menguncinya. Saat berjalan membelakangi Momon itu nampak gerakan bokong bu Lala naik turun, dan perasaan Momon semakin tegang dengan nafsu yang semakin tak tertahankan, demikian juga saat bu Lala berbalik dan melangkah kembali menuju tempat tidur, Momon tidak melepaskan sedikit pun gerakan bu Lala. Sampai bu Lala berdiri dekat di depan Momon dan berkata, ”kamarnya udah di kunci Mon, dan gak ada yang akan mengganggu….”

Momon tidak langsung menjawab, menghidupkan tape dengan suara yang agak besar, setidaknya untuk menyamarkan suara yang ada di ruangan. Bu Lala kembali duduk di pinggiran tempat tidur, dan membuka bra yang digunakannya. Momon mendekat dan duduk di samping bu Lala… hmmm… nampak payudara itu masih montok dan kenyal, ingin Momon langsung melahap dengan mulut dan menjilatnya.

Bu Lala yang memulai gerakan dengan melingkarkan lengannya ke leher Momon, menarik wajah dan langsung melumat bibir Momon dengan nafsu yang membara. Momon membalas dengan tidak kalah sengit, sambil meladeni serangan bibir dan lidah bu Lala, tangan Momon meremas payudara montok milik bu Lala. Desahan nafas menderu di seputar ruangan, diselingi alunan musik menambah gairah. Setelah beberapa saat, bu Lala mendorong lembut badan Momon, menyudahi pertempuran mulut dan lidah, dengan nafas yang memburu. Momon mendorong lembut tubuh bu Lala, berbaring terlentang dengan kaki tetap menjuntai di pinggiran tempat tidur. Dada yang penuh dengan gunung kembar itu seakan menantang dengan puting yang telah tegang. Tanpa menunggu lagi Momon melaksanakan tugasnya menjelajahi gunung kembar itu mulai dari lembah antara, melingkari dan menuju puncak puting. Dengan gemas Momon menyedot dan memainkan puting susu itu sambil tangan meremas payudara kembarannya ………………… “HHHH…. AHHH….MMMH….”suara bu Lala mulai kencang terdengar, desahan-desahan nikmat yang semakin menggairahkan. Momon melanjutkan penjelajahan dengan menyusuri lembah payudara menuju perut dan sebentar memainkan lidah pada udel bu Lala yang menggelinjang kegelian.

Momon menghentikan penjelajahan lidah, kemudian dengan cekatan menarik celana dalam bu Lala, melepaskan dan membuang ke lantai. Dengan spontan bu Lala mengangkat kaki ke atas tempat tidur dan memuka lebar pahanya, terlihat gundukan vagina dengan rambut-rambut yang tertata rapi. Momon mulai kembali aksi dengan menjilati menyusuri paha bu Lala yang halus mulus, terus mendekat ke selangkangan menemui bibir vagina yang mulai mengeluarkan cairan senggama. Tanpa menunggu lama, Momon menyapu cairan senggama itu dengan lidahnya dan meneruskan penjelajahan lidah sepanjang bibir vagina bu Lala dan sesekali menggetarkan lidah pada klitorisnya yang membuat bu Lala mengerang kenikmatan,”AHHHH…. MMMMH… HHH… Monnn….UHH…”desahan birahi yang memuncak dari bu Lala membuat Momon semakin bersemangat dan sesekali lidah di julurkan mencoba masuk ke liang senggama yang menanti pemenuhan itu.

Setelah beberapa menit Momon mengeksplorasi liang kewanitaan itu, nampaknya bu Lala tidak sabar lagi menuntut pemenuhan hasrat birahinya, ”Monnn…. Ayo sayang… masukkin Monn… hhhh…mmmmh.” Suara bu Lala ditingkahi desahan-desahan yang semakin kencang.

Dengan tenang Momon menyudahi penjelajahan lidah dan bersiap bertempur yang sesungguhnya. Dengan sekali tarik lepaslah handuk yang melilit di pinggang dan bebas mengacung penis dengan bagian kepala yang merah mengkilap. Bu Lala semakin membuka lebar pahanya, besiap menanti pemenuhan terhadap liang wanitanya. Momon naik ke tempat tidur dan langsung mengarahkan batang penis ke arah vagina bu Lala yang dengan sigap langsung meraih dan meremas batang kemaluan Momon dan membantu mengarahkannya tepat ke liang vaginanya.

Dengan sekali dorongan penis Momon amblas sampai setengahnya. Momon menahan gerakan sebentar menikmati prosesi masuknya penis yang disambut desahan bu Lala,” AHHH….TERUSKAN MONNN….AHHH.” kemudian dengan meresapi masuknya penis sampai sedalam-dalamnya. Setelah dorongan pertama dan batang zakar yang masuk seluruhnya barulah Momon memompa menaik turunkan pantat dengan irama beraturan seakan mengikuti irama musik yang terasa semakin menggebu dan hot.

Momon bertumpu pada kedua siku lengan sedangkan bu Lala mencengkram punggung Momon, meresapi dorongan dan tarikan penis yang bergerak nikmat di liang senggamanya. Suara desahan bercampur aduk dengan alunan musik dan peluh mulai bercucuran di sekujur tubuh,”AH..AH..AH..MMH…MHH…HHHH.” tak hentinya desahan meluncur dari bibir Momon dan bu Lala. Sesaat Momon menghentikan gerakan untuk mencoba mengambil nafas segar, bu Lala memeluk Momon dan menggulingkan badan tanpa melepas penis yang tetap berada di liang vaginanya. Dengan posisi di atas dan setengah berjongkok, bu Lala memompa dan menaikturunkan pantatnya dengan badan bertumpu pada lengan. Sesekali bu Lala memutar pantatnya dan kemudian memasukkan batang zakar Momon lebih dalam. Momon tak diam saja, tangan meremas kedua payudara yang menggantung bebas dan menarik-narik puting susu bu Lala. Suasana makin membara dengan peluh yang bercucuran, sampai saat bu Lala seperti tak sanggup melanjutkan pompaan karena birahi yang hendak mencapai puncak pemenuhan. Dengan sigap Momon membalikkan posisi, bu Lala kembali berada di bawah, dengan mempercepat tempo dorongan Momon meneruskan pertempuran. “MONN…AHH..AH..AH..UH…TERUS MONNNNN…. AHHH…AHH IBU SAMPAI…MONNNNNN….AHHHHHHHHH… MMMMMHHH.” Setelah teriakan tertahan bu Lala mengatup bibirnya menikmati orgasme yang didapat, tubuhnya sedikit bergetar. Momon merasa vagina yang mengalami orgasme itu berkedut-kedut seperti menyedot zakarnya. Momon menikmatinya dengan memutar –mutar pantatnya dan memasukkan lebih dalam lagi batang zakarnya, dan terasa ada dorongan kuat menyelimuti batang zakarnya, semakin besar dan sesaat Momon kembali mendorong batangnya dengan cepat dan saat terakhir menarik keluar batang zakarnya dan melepaskan air maninya di atas perut bu Lala…. Yang dengan cepat meraih penis Momon dan mengocoknya sampai air mani itu berhenti muncrat, dengan lembut bu Lala mengusap penis yang mulai turun ketegangannya. Momon membaringkan tubuhnya disamping bu Lala. Terdiam untuk beberapa saat.

Bu Lala bangkit duduk meraih kain di pinggiran tempat tidur dan menyeka sisa air mani di perutnya. Kemudian dengan manja membaringkan tubuhnya diatas Momon. “makasih ya sayang… ini rahasia kita berdua… I love u Mon,” bisik mesra bu Lala di telinga Momon.

“mmm…baik bu…”belum sempat Momon menyelesaikan ucapannya, jari telunjuk bu Lala menempel di bibirnya, “kalo lagi berdua gini jangan pangil ibu dong…”ucap bu Lala manja.

“iya sayang….” Balas Momon, senyum manis merekah di bibir seksi bu Lala.

Setelah itu dengan cepat Momon dan bu Lala merapikan pakaian, dan sebelum meninggalkan Momon, bu Lala berbisik mesra, "sayang… tar malem suamiku gak ada di rumah….. aku tunggu di kamar ya… berapa ronde pun dilakoni buat Momon sayang.” Sambil berpelukan mesra, Momon menyanggupi ajakan bu Lala.

Tamat.




BACA JUGA !!!


6100game

SUHU DOMINO

Previous
« Prev Post

2 comments:

  1. Ceritanya seru kakak !!!

    Mau berbagi PENGETAHUAN dan INFORMASI yang menarik
    Silahkan kunjungi blog INFO UNIK

    Ada Game Online Terbaru yang SERU !!!
    di SUHU DOMINO

    Terima kasih !!!

    ReplyDelete

Petting Dengan Kakak

SUHU DOMINO SUHU DOMINO 6100game - Nama aku Dendi 18 tahun, aku dua bersaudara, aku anak kedua dimana kakakku perempuan berusia 4 tahun...